Dulu Veronika. Lalu Deasy. Entar entah siapa lagi.
Di perjalanan MRT Jakarta sore itu, mata saya tertuju pada pariwara iklan Astra Daihatsu. Mereka mempromosikan Chatbot bernama Daisy. Seperti namanya, digambarkan sebagai seorang perempuan. Padahal, ‘makhluk’ itu adalah robot.
Info Komputer menulis, Teknologi AI (Artificial Intelligence) saat ini sudah dan akan terus memengaruhi berbagai kehidupan manusia di seluruh dunia.
Apalagi, teknologi AI sendiri telah menjadi pendorong utama hadirnya teknologi-teknologi baru seperti big data, chatbot, mobil swakemudi, robotika, dan Internet of Things (IoT).
Di perusahaan atau organisasi, adopsi teknologi ini diprediksi akan terus meningkat lantaran ragam manfaat yang bisa diberikan ke mereka, contohnya meningkatkan kepuasan pelanggan atau mengurangi risiko investasi yang buruk.
Laporan IDC memperkirakan bahwa pengeluaran perusahaan untuk teknologi AI akan meningkat menjadi $97,9 miliar pada tahun 2023.
Sedangkan survei terbaru PwC bertajuk “2021 AI Predictions Report” menemukan bahwa lebih dari 50% responden yang mengambil bagian di dalam survei tersebut mengatakan perusahaan mereka telah meningkatkan investasi di AI selama setahun terakhir.
Bisa jadi nama Daisy dipilih karena dekat dengan ‘D’-nya Daihatsu. Seperti Bank Mandiri punya sepasang mascot: Mita dan Dika. Tapi, ingatkah Anda dengan nama ‘Veronika’ Telkomsel. Entah kenapa Call Center 188 Telksomsel memilih nama itu. Masih eksis sampai sekarang. Dengan tagline ‘Apapun pertanyaan dan kebutuhan kami, Veronika siap membantu!’
Mungkin mengambil makna dari tradisi gereja ya. Ada perempuan bernama Veronika sebab dalam bahasa Latin “Veronika” berarti “gambar nyata”. Nama itu dikenakan pada perempuan tersebut karena wajah Yesus tergambar di kerudungnya.
Jadi, bersiaplah. Nama-nama serupa akan banyak muncul. Nama-nama Customer Service virtual, yang tak akan punya perasaan, seberapa kejam pun kita memaki-makinya…
