Idul Fitri kali ini menjadi spesial karena pada 21 Februari 2023 PDI Perjuangan resmi mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden pada kontestasi Pemilu 2024 mendatang.
Jurnalis senior yang rajin menulis tiap hari di Diswayid, Dahlan Iskan menyebut, inilah hadiah Lebaran paling berharga bagi bangsa Indonesia. Khususnya bagi perpolitikan negara ini: partai pemenang Pemilu, PDI-Perjuangan, mengumumkan calon presidennya. Kemarin. Di Istana Batu Tulis, Bogor. Setelah waktu salat Jumat. Di hari ketika Muhammadiyah sudah merayakan Lebaran. Atau sehari sebelum NU merayakannya. Presiden Jokowi hadir di acara itu. Bahkan memberi kata sambutan.
“Saya sangat mengapresiasi, saya sangat menghargai keputusan ibu Megawati Soekarnoputri, ketum PDIP yang baru saja mengumumkan keputusannya bakal calon presiden yang diajukan oleh PDIP yaitu bapak Ganjar Pranowo,” ucap Jokowi di Istana Batu Tulis.
Jokowi juga memuji gaya kepemimpinan Ganjar selama menjadi Gubernur Jawa Tengah. Presiden menilai Ganjar pemimpin yang dekat dengan rakyat dan ideologis. “Pak Ganjar ini adalah pemimpin yang dekat dengan rakyat, Selalu turun ke bawah, dan sangat ideologis,” tuturnya.
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengungkapkan betapa ia mencermati bagaimana pendidikan politik dan kaderisasi kepemimpinan di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mampu melahirkan begitu banyak pemimpin.
Mereka diberikan tanggung jawab yang begitu besar bagi rakyat, bangsa dan negara.
“Dengan sebuah kontemplasi proses panjang tersebut setelah selama ini melihat, memikirkan dan mencermati apa yang telah menjadi harapan rakyat serta memohon petunjuk kepada Allah SWT. Maka pada hari Kartini ini Tanggal 21 April 2023, dan sekaligus sebagai tonggak perjuangan kaum perempuan Indonesia yang non-diskriminatif setara dan dijamin oleh konstitusi negara, maka pada jam 13.45 dengan mengucapkan bismillah, menetapkan saudara Ganjar Pranowo, sekarang adalah Gubernur Jawa Tengah, sebagai kader dan petugas partai untuk ditingkatkan penugasannya sebagai Calon Presiden Republik Indonesia dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan,” kata Mega didampingi dua anaknya, Prananda Prabowo dan Puan Maharani.
Ganjar pun memberikan sambutan. Dalam pidatonya, Ganjar menyampaikan terima kasih atas mandat partai kepada dirinya. Gubernur Jawa Tengah itu juga berjanji untuk berjuang sebaik-baiknya di Pilpres 2024.
Sebelum ditugaskan sebagai Bacapres, Ganjar menjelaskan dirinya pernah ditugaskan oleh partai untuk membentuk dan membidangi lahirnya Badiklat pusat. Setelah itu, partai juga memberikan penugasan kepadanya untuk ikut serta dalam melahirkan badan penanggulangan bencana dan departemen otonomi daerah.
Penugasan berikutnya yang diberikan kepada Ganjar yakni menjadi anggota DPR RI sampai dua periode, kemudian sebagai Gubernur Jawa Tengah dua periode.”Dan hari ini Ibu (Megawati) mengumumkan memberikan amanah kepada saya yang jauh lebih berat, mudah-mudahan saya mampu, insya Allah saya akan berjuang dengan baik soal itu sebagai calon presiden Republik Indonesia,” ujar Ganjar.
Ada yang bertanya, apakah pengumuman ini tidak terlalu cepat, sementara pendaftaran capres baru 19 Oktober-25 November 2023. Ya, begitulah politik. Melakukan sesuatu salah. Tidak melakukan sesuatupun dianggap salah. Bahkan Anies Baswedan pun dideklarasikan sebagai bacapres Partai Nasdem pada Oktober tahun lalu. Padahal, Partai Nasdem tak mungkin bisa sendirian mengusung Anies sebagai capres tanpa koalisi dengan sedikitnya dua parpol lain. Sementara PDI Perjuangan, sendirian pun oke saja.
Momen yang pas karena pencalonan Ganjar bisa jadi bahan pembicaraan saat silaturahmi mudik Lebaran sampai halal-bihalal nanti. Bisa menyingkirkan topik pembicaraan lain soal gagalnya Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U20 karena polemik keikutsertaan Israel.
Ada juga yang mengecap Ganjar sebagai ‘boneka baru’. Terutama karena diksi ‘penugasan partai’ yang diembannya. Sebaliknya, saya setuju dengan pendapat kawan saya, partai merupakan tempat kaderisasi dan pendidikan politik. Bagaikan sekolah. Jadi, kalau ada siswa ikut lomba (dalam hal ini kontestasi pencapresan, pilgub, pilwali, pilbup dan lain-lain) maka ya itu merupakan ‘penugasan’ dari sekolah. Tak salah juga karena konstitusi kita, Pasal 6A ayat 2 menyebut bahwa, “Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilihan umum sebelum pelaksanaan pemilihan umum.” Hanya parpol yang bisa mengirim calon presiden ke Pemilu. Tidak bisa lembaga lain atau perorangan.
Selamat mengemban tugas, semoga yang terbaik untuk bangsa…