Satu lagi film Indonesia bergenre ‘road movie’. Bertabur masalah jadi satu. Ya, begitulah hidup ini. Yang adalah sebuah perjalanan.
Sudah cukup lama pengen nonton film ini. Hanya saja, dulu untuk menyaksikannya di Mola TV harus berlangganan paket tertentu. Bayar lagi, di luar paket sepak bola Liga Inggris. Kali ini, filmnya ada di Netflix.
‘Mudik’, dibuat tahun 2018 dan tayang di platform film berbayar dua tahun kemudian. Gagal tayang di bioskop karena pandemi. Dibintangi Ibnu Jamil dan Putri Ayudia. Duh, cantiknya Putri ini. Saya sampai googling untuk tahu lebih jauh pemeran Aida itu. Ada juga Asmara Abigail.
Sesuai judulnya, film ini berkisah tentang perjalanan mudik sepasang sepasang suami isteri. Yang memendam masalah di antara mereka. Ternyata karena Aida tak bisa punya anak. Lalu meminta waktu berdiam. Lalu si suami, Firman, punya perempuan lain, dan konon sudah diizinkan keluarganya menikah lagi.
Di perjalanan dari Jakarta, mereka bergantian menyetir mobil sejenis minibus itu. Saat giliran Aida, entah di Jawa Tengah bagian mana, mobil itu menabrak. Yang dihantam seorang pemudik berkendara motor. Sempat jalan terus, Aida merasa tak enak, lalu balik lagi. Akhirnya ikut mengantar korban ke rumah sakit -tepatnya poliklinik- terdekat. Sampai akhirnya Sugeng, sang korban yang ternyata TKI baru pulang- meninggal dunia.
Setelah ribet dengan warga kampung yang meminta ganti rugi nyawa senilai Rp 30 juta, pasangan ini jalan lagi. Plusnya, mereka membawa Santi -isteri almarhum Sugeng, Gendis -anak Santi, dan Agus -selingkuhan Santi. Di perjalanan ribut lagi. Ada telpon dan chat dari Lastri, perempuan lain Ibnu. Juga Agus yang tak mau dibawa ke rumah Ibu Santi, untuk mempertanggungjawabkan kehamilan Santi. Padahal, Agus berharap diajak ke Jakarta untuk cari kerja di ibu kota.
Kalau pernah menonton ‘Eliana, Eliana’ (2002)-nya Rachel Maryam, atau ‘3 Hari untuk Selamanya’ (2007) dari Nicholas Saputra dan Ardina Wirasti, maka ‘Mudik’ pun serasa sebagai ‘road movie’ juga. Film bergenre perjalanan dengan bauran problema muncul campur aduk.
Tonton saja sebagai hiburan. Tepat di saat hari-hari ini diprediksi 123 juta warga Indonesia pulang kampung memaknai Idul Fitri 1444 H, setelah tiga tahun terjeda pandemi. Perjalanan selalu mengasyikkan dengan mengingat tujuan, kapan sampai di sana. Tapi, kadang yang harus dinikmati juga adalah perjalanan itu sendiri.