Banyak bisnis hancur akibat pandemi Covid-19. Tapi, ada juga yang memulai dan jadi menggurita di masa wabah nan bikin susah itu. Roti Gembong Gedhe jadi fenomena yang padanya kita layak belajar.
Di Jogja bisnis Roti Gembong Gedhe menggejala. Pun demikian daerah-daerah lain. Situs resminya menyebut, Roti Gedhe tmemiliki lebih dari 170 cabang yang tersebar luas di Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Pantura Raya, Kedu Banyumas, Jawa Barat, hingga di Jabodetabek. Ini sebenarnya roti khas Kalimantan.
Konon, roti gembong merupakan kudapan keluarga Kerajaan Kutai Kertanegara. Dulunya roti gembong menjadi jamuan atau kudapan kegemaran keluarga kerajaan dan para bangsawan. Di era Kerajaan Kutai, hanya kalangan tertentu yang bisa menikmati kelezatan roti gembong.
Ketika bisnis lain tengah kesulitan, Roti Gembong justru mampu memenangkan hati pelanggan.
Sosok di balik kesuksesan Roti Gembong adalah Afan Syahdana, pemuda yang baru berusia 19 tahun kala itu mampu mengembangkan usaha Roti Gembong Gedhe. Pemuda asal Yogyakarta tersebut sebenarnya masih mengemban pendidikan tinggi di Singapura dengan jurusan bisnis manajemen. Namun, karena pandemi, ia terpaksa pulang ke Tanah Air.
Tidak ingin menganggur di Indonesia, ia pun mulai terjun ke dunia bisnis kuliner. Afan yang berasal dari Sinduadi, Sleman, DIY ini baru memulai bisnisnya sejak Februari 2020 lalu ketika pandemi datang dan kampusnya di-lockdown. Baca saja kisah lengkapnya di sini.
Tak jauh dari Alun-Alun Banyumas, kami melihat outlet Roti Gembong Gedhe. Penjualnya bernama Rifky sigap bekerja memotong dan melapis roti aneka rasa. “Mau rasa apa? Tiramisu, Cokelat, Abon, Mentega, Red Velvet, Oreo, atau Susu?” tanyanya. Dan tak sampai 15 menit, paket roti itu pun sudah berpindah tangan. Harganya sangat terjangkau. Apalagi untuk ukuran warga kabupaten.
Di kawasan Godean, Sleman, pernah ada pengalaman unik lagi. Seperti biasa, saya kerap membayar tanpa perlu menagih uang kembali. Misalnya harga paket roti yang kami pesan totalnya Rp 26 ribu, saya haturkan uang Rp 30 ribu lalu bergegas menyeberang jalan menuju mobil. Padahal, sudah bilan, “Ini uangnya, semua.” Eee.. mbak pelayan mengejar kami keluar dari tokonya dan berteriak dari seberang jalan, “Pak, kembaliannya belum…”
Hahahahaa.. nikmatilah roti istimewa Kerajaan Kutai, yang kini jadi istimewa sebagai cemilan kelas menengah. Gembong Gedhe namanya.