Apa artinya usia bertambah setahun?
Empat puluh enam tahun. Kok rasanya cepat sekali ya. Pengennya masih 30 atau berapa gitu. Tapi, ya tidak fair juga, dong. Kalau pengen umur lebih muda, tentu konsekuensinya usia anak juga harus ditarik lebih dini. Padahal, di usia mereka saat ini, sedang bangga-bangganya melihat pertumbuhan sepasang buah hati. Secara fisik maupun intelektual.
Suatu saat, masuk hari pertama Agustus di tahun 2000. Menginap di tempat kerja di sebuah radio swasta kawasan Surabaya Barat. Saya merasa hidup begitu sesak. Makan mie instan di pagi hari bersama sahabat. Serasa suasana hidup begitu buruk, bergumam, “Hidup kok gini-gini aja..”
Kini, 23 tahun berselang setelah itu, semuanya kok baik-baik saja ya. Bisa kerja di Jakarta setelah sekian lamaran kandas. Saat itu belum pernah terbang, kini sudah ke 18 negara. Dan lain-lain. Dan lain-lain. Pencapaian yang tak perlu ditulis di sini, tapi patut disyukuri.
Jadi, kalau sekarang sempat “down”, berpikir serupa, “Hidup kok gini-gini aja ya,” rasanya perlu membuka lembar-lembar halaman kembali ke belakang. Kadang berpikir, kalau kita percaya bahwa ending hidup ini indah, saat-saat merasa hidup dalam masa terkelam, bisa gak sih kita langsung lompat 20-30 halaman ke depan?
Ritual mencetak jersey dengan nameset dan nomor sesuai tahun bertambah pun masih berlangsung. Sepertinya tradisi itu berlangsung sejak HUT ke-41. Jersey 46 dari baju kiper Liverpool Alisson Becker itu sempat dibawa sahabat baik saya ke Stadion Nasional Singapura saat Liverpool berpramusim di sana.
Di peringatan ke-46 ini saya sempat menantang diri. Kuat ga ya, tidak makan dan tidak buka hape sampai jam 24 jelang tanggal 6 Agustus. Puji syukur, bisa. Tapi memang “diperbolehkan” minum air putih, sih. Ritus yang terakhir terjadi pada 1994, di saat merayakan tambah usia 17 tahun. Saat itu dari lantai dua rumah Bratang Perintis, Surabaya. Dengan doa kencang agar tahun depannya bisa tembus perguruan tinggi negeri. Patut diingat, saat itu belum ada medsos maupun youtube. Bisa dibilang full berdoa puasa.
Selamat datang usia dan tahun-tahun baru. No more fear about the future, and blame for the past…