Senang setiap kali ke sebuah kota, terlebih pulang ke kampung halaman, bersua kawan lama.
Di Surabaya awal bulan ini, sempat berjumpa Alfian Dharmawan. Kawan satu kampus, seangkatan di Program Studi Ilmu Komunikasi Fisip Unair. Aan, begitu panggilan akrabnya, juga mengambil kuliah di D-3 Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga.
Kini ia jadi pengusaha. Pengusaha apa saja. Lebih dari 30 kepala bersandar pada perusahaannya. Ia juga berkelana ke sana ke mari memotivasi usaha kecil dan menengah di daerah-daerah. Bekerjasama dengan sebuah marketplace, ayah satu anak ini membuat pembejaran mengapa UMKM kerap kurang berkembang di lokapasar digital.
“Antara lain karena visualisasi produk yang dijual (foto atau video) kurang memenuhi standar, deskripsi penawaran kurang menarik, hanya satu atau sedikit varian, serta kerap bercampurnya akun toko dan akun pribadi,” jelasnya.
Aan berpendapat, untuk berusaha harus serius. Harus ada orang atau tim yang mengurusi secara khusus pada sebuah bisnis. “Jangan lupa manjakan konsumen dengan program COD dan free ongkir,” katanya.
Dari lobby sebuah hotel di Embong Malang, perbicangan berlanjut di chat telpon. Aan antusias menjadi ‘business coach’. Ia menerapkan ilmu hybrid ekonomi dan komunikasi begitu efektif.
Panjang umur, sehat, dan terus menginspirasi banyak orang, lur…