Jakarta – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Yulianus Henock Sumual menyesalkan terjadinya penembakan polisi oleh atasannya di Sumatera Barat. Seperti diketahui, Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar menembak Kasat Reskrim Polres Solok AKP Ulil Riyanto Anshari hingga meninggal dunia pada 22 November 2024.
“Atas nama keluarga besar DPD RI kami menyampaikan dukacita mendalam kepada keluarga korban atas peristiwa ini. Kita tak habis pikir, mengapa kejadian tragis penembakan oleh oknum polisi ini hingga memakan korban jiwa ini terus, lagi, dan lagi terjadi. Harus ada pembenahan yang serius,” kata Yulianus Henock.
Kasus ini diduga terkait dugaan ‘backing’ tambang ilegal yang melibatkan oknum kepolisian. Dadang diduga tak senang Ulil melakukan penangkapan terhadap sejumlah penambang ilegal galian C di Solok Selatan.
“Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo harus segera menindak tegas anggota Polri ‘nakal’, apalagi terlibat backing- membacking seperti ini. Polisi harus profesional seperti yang menjadi visi Kapolri selama ini,” tegas Senator asal Kalimantan Timur itu.
Yulianus Henock jga meminta agar ada uji kembali kelayakan penggunaan senjata bagi anggota Polri.
”Jangan sampai kejadian penyalahgunaan senjata api yang memakan korban jiwa seperti ini terus terulang,” ungkap Anggota Komite II DPD RI yang membidangi pertanian dan perkebunan, perhubungan, kelautan dan perikanan, kehutanan dan lingkungan hidup, energi dan sumber daya mineral.
Yulianus Henock menekankan, bila terbukti, hukum mati saja oknum polisi yang mencoreng nama baik institusi Polri. ”Menghilangkan nyawa orang sekaligus menodai reputasi baik Polri merupakan kejahatan kemanusiaan sekaligus memberi aib bagi institusi,” ujar pimpinan Badan Akuntabilitas Publik DPD RI ini.
Selain itu, ia meminta agar Kapolda dan Kapolres di daerah harus banyak berada bersama bawahannya untuk memotivasi petugas Polri dari semua level bekerja ’Presisi’ sesuai instruksi Kapolri.
”Slogan prediktif, responsibilitas, dan transparansi berkeadilan itu harus benar-benar dijalankan. Jangan jadi tagline belaka,” pungkas Yulianus Henock.