Hujan dan Cerita tentang Masa Depan

Buku Tere Liye yang ini berbeda. Agak futuristik menceritakan bumi di 25 tahun ke depan. 2050 yang begitu sophisticated: serba canggih tapi juga terancamnya lingkungan global akibat keserakahan manusia.

Ini novel milik anak kedua saya, Gabriella Kirana. Sepertinya ini buku kesembilan dari Tere Liye yang saya baca dan share di weblog ini. Lain dari sebelumnya, ceritanya agak futuristik. Settingnya 2050, atau delapan tahun setelah terjadinya ledakan gunung api purba yang menggemparkan dunia.

Sebuah kisah yang kemudian menjadi sentra hidup Lail, 13 tahun kala itu, karena ia kehilangan ibu dan ayahnya. Juga Esok alias Soke Bahtera, karena kehilangan empat kakaknya di tempat yang sama Lail merelakan ibunya: stasiun kereta bawah tanah nan tertimbun longsor.

Kisah berkembang dari keterpurukan maha dahsyat, sampai kebangkitan kota. Kebangkitan bumi. Hingga dua orang itu sama-sama bertambah usia, membesar, dan saling jatuh cinta. Lail menjalani hidup jadi relawan, masuk asrama panti sosial, dan menempuh sekolah perawat bersama sahabat kribonya, Maryam. Sementara Esok yang diadopsi wali kota, tumbuh jadi peneliti hebat di ibu kota negeri.

Sampailah malapateka akibat perubahan iklim. Bumi kian panas. Kapal-kapal raksasa dirancang, dan Esok termasuk salah satu arsiteknya. Sayangnya, hanya 10 ribu orang yang bisa dievakuasi dari bumi. Secara random.

Alur cerita menarik. Seperti khas novel Tere Liye. Naik turun. Maju mundur. Kebanyakan memang cerita-ceritanya happy ending. Tapi juga sarat makna menuju tujuan akhir. Seperti untaian kalimat di novel setebal 318 halaman ini:

“Bagian terbaik dari jatuh cinta adalah perasaan itu sendiri, Kamu pernah merasakan rasa sukanya, sesuatu yang sulit dilukiskan kuas sang pelukis, sulit disulam menjadi puisi oleh pujangga, tidak bisa dijelaskan oleh mesin paling canggih sekalipun. Bagian terbaik dari jatuh cinta bukan tentang memiliki. Jadi, kenapa kamu sakit hati setelahnya? Kecewa? Marah? Benci? Cemburu? Jangan-jangan karena kamu tidak pernah paham betapa indahnya jatuh cinta.”

Leave a Reply

Your email address will not be published.