Sai Bumi Ruwa Jurai, Satu Bumi Dua Jiwa,
The treasure of Sumatera
Continue reading “Lampung, long time no see…”"the future belongs to those who believe in the beauty of their dreams, masa depan adalah milik mereka yang percaya kepada keindahan mimpi-mimpinya.."
Sai Bumi Ruwa Jurai, Satu Bumi Dua Jiwa,
The treasure of Sumatera
Continue reading “Lampung, long time no see…”Ini buku pertama Eka Kurniawan yang saya baca. Memang kekuatannya sangat deskriptif, detail, meski tak se-’menegangkan’ dan alur up and down karya Tere Liye, misalnya.
Tebalnya 190 halaman. Tak ada ilustrasi sama sekali di dalam, kecuali cover. Sebenarnya bukan masalah. Pencinta buku tak mencari gambarnya, tapi membaca kekuatan substansinya.
Continue reading “Lelaki Harimau Eka Kurniawan Satu”Hari ini, Pastor Philip Mantofa kembali hadir di Jakarta. Tiga kali pelayanan di GMS Gandaria City, Jakarta Selatan. Melanjutkan eksposisi ’Sekolah Alkitab dalam Sehari’, yakni membedah pesan kitab-kitab satu per satu.
Mengikuti ibadah pertama di Gandaria City, 10.00 WIB, pembahasan dimulai dari kitab Hosea.
Continue reading “Sekolah Alkitab Sehari Philip Mantofa di Gancit: Dari Hosea Sampai Mikha”Menamatkan tiga episode dokumenter LFC Video. Alisson Becker menunjukkan dirinya sebagai seorang dengan passion tinggi, meraih mimpi bermain di Liga Champions, dan bahkan memenangkannya.
Tiga episode ’Alisson: My Story’ berharga jauh lebih besar daripada nilai yang harus dibayarkan kepada LFC Video, dengan diskon gratisan tiga bulannya.
Continue reading “Alisson, My Story: Kisah Goalie Pekerja Keras Melawan Kemustahilan”Sudah 9 hari setelah kepergian Diogo Jota, memberi refleksi tentang makna hidup ini. Seberapa pendek atau panjang harus berarti. Sementara itu, politisi legenda Malaysia menyentuh usia seratus tahun.
Diogo José Teixeira da Silva, akrab dipanggil Diogo Jota, meninggal dunia 3 Juli 2025. Usianya baru 28 tahun lebih 7 bulan kurang sehari, karena penyerang Liverpool asal Portugal ini lahir pada 4 Desember 1996.
Continue reading “Diogo Jota, Seabad Mahathir, dan Misteri Kehidupan”Berjajar pantai di sisi selatan Lampung, di antara dermaga penyeberangan Bakauheni – Kalianda dan kota Bandar Lampung. Rio by The Beach layak jadi tujuan baru.
Terletak di Bulok, Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan, Pantai Rio, atau yang akrab disebut Rio by The Beach, menghadirkan pesona alam yang memukau dengan suasana modern dan eksklusif.
Continue reading “Bantal-Bantal Rio by The Beach”Kembali menulis tentang pengalaman ‘island hopping’, gaya wisata ‘loncat’ dari satu pulau ke pulau lain yang jaraknya berdeketan. Sebelumnya pernah punya pengalaman serupa di Kepulauan Seribu, Lampung, Belitung dan Raja Ampat.
Tren wisata ‘island hopping’ hanya bisa dilakukan di negara kepulauan di Indonesia. Tentu saja pada praktiknya kita tidak benar-benar loncat, melainkan menggunakan kapal atau perahu untuk mengunjungi pulau-pulau yang lokasinya berdekatan di destinasi wisata tersebut.
Continue reading “Island Hopping: Pesawaran, Lampung”Ini salah satu kuliner kebanggaan Lampung. Ada di seberang Stadion Pahoman.
”Ya, parkir saja di sini. Kebanyakan orang parkir di sini langsung pada kabur, udah pada laper,” kata petugas parkir di salah satu sisi Stadion Pahoman, Bandar Lampung. Ini stadion kebanggaan masyarakat Lampung. Pernah jadi markas tim Galatama Lampung Putera, PSBL Bandar Lampung, Badak Lampung, dan kini bakal jadi kandang Bhayangkara Lampung.
Continue reading “Kuliner Lampung: Sambal Seruit Buk Lin”Lampung adalah provinsi dengan penduduk terbanyak ketujuh di Indonesia. Setidaknya masuk sepuluh besarlah. Senang provinsi ini menunjukkan nilai-nilai pluralisnya. Tak susah bagi kami menemukan resto makan malam sesuai selera.
Setelah check in di hotel Batiqa, usai bergereja Misa Sabtu Sore di Katedral depan Stasiun KA Tanjung Karang, kami pun mencari makan malam.
Continue reading “Kuliner Lampung: Bapang Glori”Lampung kaya tempat kuliner. Pun juga termasuk sebagai daerah dengan habit penggemar minum kopi. Ada beberapa tempat makan menarik di seputar Bandar Lampung.
Dalam perjalanan menuju Pantai Kyokko menggunakan ojek daring, saya merasa sudah waktunya makan. Lewat jam 12 siang. Saatnya berbuka intermittent fasting. Saya mengajak Suhendra, driver ojek motor itu, mencari warung makan apapun. “Ya, semacam warteg atau warsun, lah, Bang…”
Continue reading “Kuliner Lampung: Kepala Ikan Simba”