Beberapa pesan percakapan pintar masuk di hape saya. Dua di antaranya mengejak skor akhir kedua tim. “Di televisiku Liverpool kalah 0-2, bagaimana di tempatmu, Jo?’
Lalu, seberapa jauh kesedihan itu menghinggapi kami para pendukung Liverpool? Sudah sesaat itu saja. Pertama, permainan Liverpool sangat menggembirakan. Tak jelek-jelek amat. Penguasaan bola baik, dengan jumlah tendangan penjuru 11 kali dibanding Manchester United yang hanya sekali. Total tembakan Liverpool pun ada 14, jauh dibanding tim tuan rumah hanya lima kali.
So? Liga Primer masih menyisakan delapan pertandingan lagi. Kami masih optimistis, bisa finish lebih unggul dibandingkan Manchester United, setidaknya seperti tahun lalu yang bisa finish dua peringkat di atas MU.
O ya, satu lagi, Liverpool -yang selalu bangga tidak bermain bertahan- masih punya kesempatan berjaya di Liga Champions, setelah memastikan posisi delapan besar. Sementara itu, Juan Mata dan kawan-kawan masih harus melewati Sevilla sebagai batu sandingan kalau ingin selevel dengan Liverpool di delapan besar tim terbaik Eropa.
You’ll Never Walk Alone, Jurgen Klopp, kami tetap bangga padamu, Liverpool, dan tunjukkanlah pada kami klasemen akhir yang lebih membuat kami cinta.
Seperti ditayangkan di http://tz.ucweb.com/3_3qWVd