Notice: Undefined index: host in /home/jojr5479/public_html/wp-content/plugins/wonderm00ns-simple-facebook-open-graph-tags/public/class-webdados-fb-open-graph-public.php on line 1020
Selamat jalan, narasumber yang baik, yang bersiap-sedia untuk kepentingan publik.Tanpa pilih-pilih.
Kepergian Ketua Umum Partai Gerindra Profesor Suhardi meninggalkan banyak kenangan. Seorang pejabat, pembesar partai, yang tak pernah menunjukkan diri bahwa dia ‘orang besar’. Bersahaja, dan memberikan yang terbaik untuk masyarakat dari semua kelompok.
Tayang di Soccerzone Kompas TV, Rabu 27 Agustus 2014 karya Naufal Rabani, jurnalis Kompas TV wilayah Bandung Selatan
LEAD
MESKI KALAH DARI TIM TUAN RUMAH MANCHESTER CITY/3-1/PENDUKUNG TIM LIVERPOOL BIG REDS TETAP MEMUJI PENAMPILAN STEVEN GERRAD CS//
BIG REDS BERHARAP SANG PELATIH BRENDAN RODGERS/SEGERA MEMAINKAN PENYERANG ANYARNYA MARIO BALOTELLI/UNTUK MEMPERTAJAM LINI DEPAN LIVERPOOL YANG DIRASAKAN MASIH KURANG TAMPIL MAKSIMAL//
Kepergian Mas Vik meninggalkan beberapa nilai utama sebagai legacy. Salah satu poin pentingnya: keteladanan, bahwa wartawan sejati adalah mereka yang ada di lapangan, bukan di belakang meja.
Mas Vik (tengah) bersama Wagub DKI Basuki Tjahaja Purnama dan Wapemred Kompas Budiman Tanuredjo. Kenyang pengalaman lapangan dan manajerial. (Foto Kompas Images/Kompas.com)
Kami semua terkejut saat pagi tadi kabar meninggalnya Taufik Hidayat Mihardja memenuhi perangkat telekomunikasi. Kami biasa memanggil mas Vik, sesuai inisial namanya sebagai jurnalis di Kompas. Dari situ saja sudah tampak keunikannya. Tak banyak wartawan Kompas memiliki singkatan nama tiga huruf, yang berbeda dengan ejaan asli namanya. O ya, kultur Kompas memang membiasakan menyapa kolega pria dengan ‘Mas’. Hanya ‘Mas’, jarang yang pakai ‘Bang’. Dan yang pasti, bukan ‘Pak’. Karena hanya ada satu ‘Pak’ di Kompas.
Bagaimana membuat berita kita tidak mengawang-awang, akan mendekatkan diri kepada audiens, baik itu pemirsa, pendengar, atau pembaca berita kita.
Ada guyonan lucu. Seorang pemain sepakbola terkenal dikabarkan menolak perpanjangan kontrak sebuah klub Liga Inggris papan atas. Apa alasannya? “Saya tak mau jadi karyawan kontrak terus, ingin jadi karyawan tetap!”
Meliput peristiwa besar seperti aksi demo seperti masuk dalam sebuah hutan belantara. Berbahagialah mereka yang bisa menemukan ‘tanaman’ yang khas di antara rerimbunan pohon di sana.
Meivi Isnihizah tepat sekali melampaui perumpamaan itu. Di antara semrawutnya aksi May Day, ia mengambil sebuah angle khas, yakni tuntutan para perempuan. Banyak pilihan untuk diangkat, saat di belakangnya tampak buruh, front pembela honorer dan lain-lain, Meivi memilih mewawancarai aktivis Komite Aksi Perempuan.
Liputan ini dikemas cantik., karena mengambil angle sangat spesifik. Ada beberapa catatan penanda kekurangsempurnaan, tapi secara ide, amat ekselen.
Pada liputan kampanye yang menjadi tugas Ujian Tengah Semester, Anggie Cyndia mendapat kritik karena tak berada di kerumunan massa seperti kawan-kawannya. Tapi di May Day ini, sukses juga ia ‘mencemplungkan diri’ ke tengah unjuk rasa.
Liga Inggris selalu penuh kejutan. Pekan lalu, dari 10 pertandingan, hanya 4 #PrediksiJojo yang tepat. Tim-tim established seperti Everton dan MU (ah, masih tim besarkah dia?) mendadak terpeleset. Bagaimana dengan pekan kedua yang diwarnai beberapa big matches?
Manajer Chelsea Jose Mourinho & West Ham Sam Allardyce meladeni ‘ice bucket challenge’. Pertanda baik di pekan kedua BPL?
Sabtu 24 Agustus:
18.45 Aston Villa v Newcastle
Pekan lalu, awal yang buruk bagi Newcastle di kandang, dan sebaliknya3 poin bagi Villa di away. Seharusnya Agbonlahor dkk bisa mengamankan poin penuh di kandang. Man of The Match: Christian Benteke
Kalimat penutup dalam sebuah berita adalah kekuatan utamanya. Pesan terakhir itulah yang menancap di pikiran audiens.
Thesar Metta Mulyana menyuguhkan banyak gambar menarik dari liputannya. Meski, ia pun tersandung kena istilah ‘The Devil is in The Details’. Hati-hatilah pada hal-hal kecil yang bisa merusak karya secara keseluruhan. Ingat di Indonesia ada peribahasa, ‘Karena nila setitik rusak susu sebelanga’. Ibarat kerikil, batu yang kecil itulah yang membuat kaki kita sakit.
FANS LIVERPOOL SEJAGAT BERGEMBIRA// KLUB SEPAK BOLA KEBANGGAANNYA DIPERCAYA BISA BERSAING PADA MUSIM KOMPETISI INI/ SETELAH SUKSES MENCEPLOSKAN 4 GOL TANPA BALAS KE GAWANG BORUSSIA DORTMUND/ SAAT LAGA PERSAHABATAN DIGELAR 10 AGUSTUS LALU/ DI STADION ANFIELD//
Meliput aksi yang ramai massa menimbulkan kepuasan dan sensasi tersendiri. Hanya, akan bahaya kalau tak pintar-pintar mengolah suasana.
Jakarta ibukota negara menjadi sentra berbagai aksi massa. Baik pada peringatan hari-hari tertentu, seperti May Day yang dirayakan buruh setiap 1 Mei, atau saat-saat momen khusus, seperti saat malam ini, warga Indonesia menanti harap-harap cemas bagaimana keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengadili gugatan Pilpres 2014.