Notice: Undefined index: host in /home/jojr5479/public_html/wp-content/plugins/wonderm00ns-simple-facebook-open-graph-tags/public/class-webdados-fb-open-graph-public.php on line 1020

Pondok Ranji Underpass

PONDOK RANJI UNDERPASS. Saudara-saudara, ini bukan salah satu stasiun MRT di Singapura atau negara-negara maju lainnya. Ini adalah underpass yang menghubungkan dua platform (rel) di Stasiun KRL Pondok Ranji, Tangerang Selatan yang resmi digunakan mulai Senin kemarin. Jadi, dari arah Tanah Abang atau Serpong kalau mau berpindah arah atau ke pintu keluar tak perlu lagi menyeberang rel, tengok kiri kanan atau menanti arahan petugas penjaga. Langsung saja lewat kanal bawah tanah yang keren itu. Kita bangga, kita makin maju. Prasarana dan sarana transportasi publik kian oke…

Continue reading “Pondok Ranji Underpass”

PLBN Sebagai Pintu Gerbang Peningkatan Ekonomi Warga

POS PERBATASAN DIDESAIN UNTUK TIDAK HANYA MEGAH SECARA FISIK, TAPI JUGA BISA BERMANFAAT BAGI MASYARAKAT. MASIH ADA TANTANGAN UNTUK MENGGERAKKAN EKONOMI WARGA DI SEPUTAR PERBATASAN.

Hampir tiga tahun masa kepemimpinannya, Presiden Jokowi sudah tujuh kali berkunjung ke provinsi Kalimantan Barat. Mulai dari meresmikan Masjid Raya Mujahidin di Kota Pontianak pada 15 Januari 2015, membuka Karnaval Khatulistiwa, meresmikan Jembatan Tayan, sampai peresmian proyek pembangkit listrik mobile power plant (MPP) 4 x 25 megawatt PLTG Jungkat.

Continue reading “PLBN Sebagai Pintu Gerbang Peningkatan Ekonomi Warga”

Diplomasi Soto ala Nahrawi untuk Suporter yang Bersatu

 “Kami sebagai bagian dari suporter klub sepakbola Indonesia sepakat untuk menunjukkan loyalitas pada klub masing-masing dan menghormati pertandingan dengan tidak menunjukkan sikap permusuhan pada kelompok suporter yang lain dan masyarakat pada umumnya.”

Ikrar itu terpampang dalam papan tulis putih yang ditandatangani para perwakilan suporter dari berbagai daerah di Indonesia. Digelar dengan persiapan mepet bak fragmen ‘Bandung Bondowoso’, gelaran ‘Jumpa Suporter Sepakbola Indonesia bersama Menpora Imam Nahrawi’ berlangsung sukses di Wisma Kemenpora, Jakarta, Kamis, 3 Agustus 2017.

Continue reading “Diplomasi Soto ala Nahrawi untuk Suporter yang Bersatu”

Tumbuhkan Semangat Wirausaha Para Santri, KSP Goes To School Hadir di Pondok Pesantren Bumi Shalawat

SIDOARJO – Statistik menunjukkan, jumlah pengusaha di Indonesia sangat tertinggal jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga. Meskipun jumlah absolutnya relatif besar, akan tetapi persentase pengusaha dibandingkan jumlah penduduk Indonesia baru mencapai 1,65 persen. Sementara Negara seperti Singapura sudah berada pada kisaran 7 persen, Malaysia sudah mencapai 5 persen, dan Thailand sekitar 3 persen.

Continue reading “Tumbuhkan Semangat Wirausaha Para Santri, KSP Goes To School Hadir di Pondok Pesantren Bumi Shalawat”

Indonesia Tanpa One

Sebuah pengalaman kecut nan traumatik saya alami akhir pekan lalu: nyaris ditelanjangi di di kawasan tempat saya tinggal!

 Sabtu, 18 November 2006, pukul 21.00 WIB, saat berjalan kaki kembali masuk ke dalam gang menuju rumah, setelah mengantarkan seorang sahabat mencari taksi, seorang pemuda memepetku ke tembok gang.“Hei, kamu tinggal di mana?” ia bertanya.

Continue reading “Indonesia Tanpa One”

Disruption: Mari Hadapi Guncangan Model Bisnis Baru

Resensi buku terbaru Rhenald Kasali. Dimuat di Jawa Pos, Minggu, 2 Juli 2017.

Kita hidup dalam dunia yang sudah berubah jauh. Sudah amat berbeda bergerak maju, setidaknya dibandingkan era di mana kebanyakan dari generasi kelas menengah kita (yang saat ini berusia 40-50an tahun) masih ada di usia sekolah. Zaman di mana mesin ketik berbunyi ‘ting…!’ jelang kertas berakhir. Era di mana pengiriman berita dilakukan dengan faksimili, pos, atau telpon di wartel. Atau masa di mana telepon rumah masih menjadi barang mewah, yang membutuhkan waktu antrean berbulan hingga tahunan hingga pihak Telkom mengabulkannya.

Continue reading “Disruption: Mari Hadapi Guncangan Model Bisnis Baru”

Kadang Kita Perlu Melihat Hidup dengan Terbalik

Hidup tak perlu terlalu serius. Syukuri yang ada, dan lihatlah dengan pola yang tak biasa kita lihat. Istilah klasiknya, ‘outside the box’, lihatlah dari cara yang tak biasa.

Mungkin hal serupa yang ditegaskan pemilik Studio ‘Upside Down’ yang lokasinya bertebaran di beberapa kota di Indonesia. Pekan lalu kami bertandang ke salah satu counternya di Bali. Tiket masuknya Rp 100 ribu untuk dewasa dan Rp 50 ribu untuk anak-anak. Ada delapan ruangan di sana, yang ditata tidak secara normal. Kalau difoto, orang akan melihat dengan mata berkerut. Either ia bisa memahami obyeknya yang dianggap tak normal, atau manusianya yang tampil mengawang. Continue reading “Kadang Kita Perlu Melihat Hidup dengan Terbalik”