Notice: Undefined index: host in /home/jojr5479/public_html/wp-content/plugins/wonderm00ns-simple-facebook-open-graph-tags/public/class-webdados-fb-open-graph-public.php on line 1020

Heda Pulkam

Kami bertemu lagi, setelah lebih dari satu dekade.

Heda Bailey. Perempuan asal Sunda, tapi lama bermigrasi ke Australia. Saya mengenalnya sejak 2006. Kala itu, saya bergabung sebagai reporter Radio CVC Australia di Jakarta. Meski bertugas di Jakarta, sempat juga dua kali dapat kesempatan menengok kantor pusat di Maroochydore, sebuah kota kecil berjarak sekitar sejam dari Brisbane, ibu kota negara bagian Queensland.

Continue reading “Heda Pulkam”

Merindukan Telepon Selamat a la Bill Shorten

“Dering teleponku membuatku tersenyum di pagi hari
Kau bercerita semalam kita bertemu dalam mimpi
Entah mengapa aku merasakan hadirmu di sini
Tawa candamu menghibur saatku sendiri

Aku di sini dan kau di sana
Hanya berjumpa via suara
Namun ku slalu menunggu saat kita akan berjumpa…”
(Dekat di Hati, RAN)

Tak butuh waktu lama bagi Bill Shorten, pemimpin Partai Buruh yang menjadi oposisi dalam pemilu di Australia untuk menyampaikan pidato kekalahan sekaligus ucapan selamat pada pemenang pemilu, sang petahana Perdana Menteri Scott Morrison. Continue reading “Merindukan Telepon Selamat a la Bill Shorten”

Good Day Mate, This Is Aussie, No Worries…

Tim sepakbola Australia tahu benar bagaimana rasanya tersingkir dari Piala Dunia secara menyakitkan. 26 Juni 2006 sore hari adalah pencapaian tertinggi mereka di ajang sepakbola terakbar di muka bumi ini. Stadion Fritz-Walter Kaiserslautern menjadi saksi perjuangan Mark Viduka dan kawan-kawan menjejak fase gugur Piala Dunia, prestasi yang belum pernah dicapai tim negeri kanguru kala lolos Piala Dunia 1974 Jerman Barat –dan kemudian tak pernah ambil bagian lagi sampai Piala Dunia kembali digelar di Jerman pada 2006 itu.

Continue reading “Good Day Mate, This Is Aussie, No Worries…”

Australia dan Aceh, yang Sama-Sama Istimewa

Pernyataan Tony Abbott adalah blunder politik yang susah dicari bagaimana formula pemaafnya.

Di suatu Minggu siang, awal 2007. Di sela-sela lima pekan tugas kerja di Queensland, seorang kawan mengajak main ke Brisbane. Di komplek perumahan nan asri –di Australia bentuk rumah satu dengan lainnya nyaris serupa- kami berkunjung ke rumah keluarga asal Indonesia. Mereka hijrah ke Aussie usai Kerusuhan Mei 1998 meletus. Dan, tak sampai sepuluh tahun kemudian, paspor pun berganti lambang.

http://www.youtube.com/watch?v=MUQazjr-UZ0

Continue reading “Australia dan Aceh, yang Sama-Sama Istimewa”