Grup percakapan pintar saya penuh berbagai notifikasi saat berita pengangkatan Din Syamsuddin di Istana Kepresidenan tersiar. Beberapa kawan menanyakan, mengapa figur mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah dan MUI Pusat itu bisa mendapatkan kehormatan sebagai wakil presiden untuk urusan agama dan peradaban. Ada juga kawan yang mengirim link video dialog Din di salah satu televisi berita usai aksi massa mendemo Ahok akhir tahun lalu. Banyak yang bertanya, banyak yang tak menemui jawabannya.