Liverpool End of Season Lap of Honour
http://www.youtube.com/watch?v=ENTQiNeVyEE
See u next season, lad, but let finish this season with UEFA Europa League trophy… Hopefully!
Anfield: A Night to Remember
Kemenangan dramatis 4-3 Liverpool atas Borussia Dortmund menjadikan partai ini sebagai salah satu laga dalam sepakbola internasional yang akan dikenang dan banyak diceritakan pada banyak generasi.
http://www.youtube.com/watch?v=KZRioL7nvCY
Para pendukung Liverpool sudah setengah frustrasi saat mereka hanya butuh hasil imbang tanpa gol, tapi justru ketinggalan 0-2 di Stadion Anfield, 14 April 2016, tepat sehari sebelum peringatan tragedi Hillsbourough ke-27.
Jurgen Klopp: Come to Papa…
Klopp menjadi media darling dari Liga Inggris yang dikenal kejam.
Jürgen Norbert Klopp memberi warna lain pada Liga Inggris selepas Jose Mourinho menepi (untuk sementara). Gaya bicaranya saat konferensi pers menjelang dan setelah pertandingan ditunggu jurnalis, karena bernas dan ‘layak kutip’.
“We must turn from doubters to believers”
“It is our job to let people forget their problems for 90 minutes and then they can talk for three days about the last game and talk for two days about the next game. That’s how I want to live.”
Balotelli Korban Kropingan
Dua twit dari akun resmi Liverpool @LFC pada 25 Juli diambil dari gambar yang sama. Menunjukkan Balotelli tak lagi diingini?

Pada twit pertama bertuliskan “Adam Lallana can’t wait to link up with ‘world class’ talent waiting back at Melwood #LFC”
Celetukan itu menunjukkan foto tiga pemain Liverpool tengah berlatih bersama: Emre Can, Philipe Coutinho dan Christian Benteke, rekrutan terbaru yang dianggap sebagai deretan pemain kelas dunia Liverpool di musim 2015-2016.
Pelajaran PR-ing dari Lion Air dan Dunkin Donuts
Keahlian seorang public relations bisa diukur dari bagaimana kemampuan dia menangani krisis.

Kamis (26/2) petang pekan lalu, dunia media sosial heboh karena cuitan dari akun bernama @OfficialLionAir, yang memiliki lebih dari 2.500 pengikut. Dalam kicauannya, akun bergambar maskapai berlogo singa tersebut menuliskan, “Tweeps dalam penerbangan kalian pilih mana? Kena delay atau ngga pernah sampai?” Dalam hitungan sekon, reaksi netizen bermunculan mengkritik dan bahkan memaki cuitan itu. Mantan anggota DPR dan pengamat penerbangan @alvinlie21 berkomentar, “Tdk pernah terbayang akan ada airlines ngetwit & berargumen sprti ini. Speechless.”
Continue reading “Pelajaran PR-ing dari Lion Air dan Dunkin Donuts”
Coutinho, Sang Pembeda dari Rio
Dua laga berturut-turut di Liga Primer, Coutinho membuat gol spektakuler. Kehadirannya menjadi ‘energizer’ khusus bagi The Reds.
Konon, untuk jadi pemain yang sukses dan dicintai pendukung Liverpool di era kekinian, syaratnya sederhana: pemain itu harus pernah bermain di Gelora Bung Karno, Jakarta, dan bikin gol di rumput Senayan. Setidaknya, Luis Suarez dan Philippe Coutinho membuktikan joke itu.
http://www.youtube.com/watch?v=G_4nSARie5s
Memahami Balotelli
Balotelli memegang peran penting dalam tiga pertandingan terakhir Liverpool. Disorot karena insiden rebutan nendang penalti.
Saat yang kunantikan itu tiba juga. Delapan belas menit setelah peluit babak kedua dibunyikan, bos memintaku masuk lapangan. Philippe Coutinho, kawan berteknik tinggi itu harus rela tak main penuh lagi. Tapi, soal tak main full, bukan hanya Cou yang mengalaminya. Ini tiga kali berturut-turut bagiku menjadi pengganti.
Terimakasih, KompasTV
Dari waktu ke waktu kita sebagai manusia kerap dihadapkan pada pilihan sulit. Meski demikian kita harus memilih dan mengambil keputusan. Hari ini setelah melalui serangkaian pembahasan dan permenungan, izinkan saya mengucap pamit dari kantor ini.
Terimakasih untuk 43 bulan di KompasTV. Dari meja koordinator peliputan nasional (menjadi korlip kedua KompasTV setelah Haris Mahardiansyah adalah sebuah kehormatan tersendiri), koordinator peliputan daerah, dan dua tahun terakhir di produser dialog.
[youtube=http://www.youtube.com/watch?v=4sER-77dXoU]
Liverpool, Hidup Mujur, dan Setia Keluarga
Liverpool mencatat histori buruk dalam 4 pertandingan terakhirnya di semua kompetisi “LLLL”. Empat kali kalah dari Newcastle, Real Madrid, Chelsea, dan Crystal Palace. Percaya ada faktor di luar sepakbola yang mempengaruhinya?

Terlalu konyol memang mengaitkan hal-hal di luar sepakbola dengan kisah tragis yang kini menimpa Liverpool Football Club. Tapi, pernahkah Anda percaya, kalau dalam kehidupan Anda, sekian persen kesuksesan –bahkan bisa jadi persentase dominan- ditentukan oleh yang namanya KEBERUNTUNGAN?
Terlalu naif memang mengatakan faktor lucky dan kemujuran menjadi pemegang kunci kesuksesan kita. Bahwa seseorang membanggakan karirnya begitu cemerlang karena di garis-garis tangannya terbaca goresan “M” besar, tak lain artinya: MUJUR. Mujur, bukan semata didapat taken for granted, tapi juga karena hal-hal baik yang kita buat. Doa dan hal baik mendatangkan hal baik. Kejahatan dan hal buruk membuahkan kesialan. Percaya?
Continue reading “Liverpool, Hidup Mujur, dan Setia Keluarga”
