

Daftar 32 peserta Piala Dunia Rusia pekan depan sudah hampir penuh tersisa. Sudah ada 29 negara mencetak tiketnya tampil di World Cup 2018, yakni
Continue reading “Piala Dunia Tanpa Amerika, Belanda, dan Italia”

"the future belongs to those who believe in the beauty of their dreams, masa depan adalah milik mereka yang percaya kepada keindahan mimpi-mimpinya.."


Daftar 32 peserta Piala Dunia Rusia pekan depan sudah hampir penuh tersisa. Sudah ada 29 negara mencetak tiketnya tampil di World Cup 2018, yakni
Continue reading “Piala Dunia Tanpa Amerika, Belanda, dan Italia”
Kali ini mahasiswa mencoba membuat berita satu segmen. Dari live report, feature, sampai berita mancanegara. Apa evaluasinya?
Ayu Nanda Maharani cukup firm duduk di kursi presenter. Pengambilan gambar ‘studio’ juga cukup keren, meski properti yang digunakan tampak seadanya. Sofa tempat host duduk, misalnya.
[youtube=http://www.youtube.com/watch?v=SDCRxaqKEhI]
Pesta sebulan penuh Piala Dunia ke-19 telah usai. Apa yang bisa kita petik selain kian melekatnya julukan sebagai “bangsa nobar”?

Subuh tadi, setiap sudut negeri ini dimarakkan dengan hajatan nobar alias “nonton bareng” final Piala Dunia 2010 antara Belanda melawan Spanyol. Mulai dari gang-gang di perkampungan, lapangan, kelompok-kelompok sosial, sampai kediaman pribadi Presiden SBY di Puri Cikeas, Bogor, semua larut dalam kesukaan. Tak peduli puncak perhelatan sepakbola empat tahunan ini berlangsung pada Minggu malam alias esok harinya merupakan hari aktif kerja.
Memangnya, siapa yang bertanding di Stadion Soccer City, Johannesburg, belasan ribu kilometer dari tanah air kita? Bukan soal, apakah Belanda atau Spanyol, atau tim lain, tapi sepakbola sudah menjadi ajang paling pas bagi warga Indonesia untuk melupakan diri sejenak (moga-moga benar hanya sejenak) dari kesulitan yang ada. Untuk sementara, lupakan tarif listrik naik, ledakan kompor gas di mana-mana, pencurian uang pajak, membengkaknya tabungan perwira polisi, sampai pembacokan aktivis anti-korupsi.
Continue reading “Setelah pesta usai (… dan Tuhan pun menangis)”

Begitu kalah dari Belanda di perempatfinal Piala Dunia Afrika Selatan dengan skor 1-2, para pemain Brasil malu bukan kepalang. Impian merebut gelar juara dunia keenam pupus sudah. Mereka pun mendarat di Rio de Janeiro-Galeão International Airport dengan muka tertunduk dan wajah pucat.
Alhasil, dalam kehidupan sehari-hari, sembari menunggu kompetisi Seri A kembali bergulir di Italia Agustus nanti, Felipo Melo memutuskan untuk melakukan penyamaran agar tidak digebuki oleh masyarakat Brazil yang kecewa. Felipo Melo merupakan gelandang Brasil asal klub Juventus yang dianggap sebagai biang kekalahan karena mendapat kartu merah dalam laga melawan Belanda. Continue reading “Anekdot Piala Dunia: tak bisa menyamar”