Notice: Undefined index: host in /home/jojr5479/public_html/wp-content/plugins/wonderm00ns-simple-facebook-open-graph-tags/public/class-webdados-fb-open-graph-public.php on line 1020

Atjeh Connection Sabang: Nongkrong Asyik di Lokasi Legendaris

Bertemu sahabat di tempat ngopi fenomenal. Awalnya bingung, mau ngobrol di mana ya?

Akhirnya semalam memutuskan mampir ke kedai The Atjeh Connection di Jalan Agus Salim, alias Sabang, Jakarta Pusat. Eh, tapi di Sabang ada dua kafenya. Yang mana? Ternyata yang di sisi timur jalan inilah yang tertua. “Justru yang satunya itu yang pindahan dari Sarinah, Pak,” kata Adam, seorang waiter yang ternyata berasal dari Cirebon.

Continue reading “Atjeh Connection Sabang: Nongkrong Asyik di Lokasi Legendaris”

Ke Aceh, setelah Sewindu Bencana Itu…

Tulisan ini dibuat di kedai kopi ‘Dhapu Kupi’ Simpang Surabaya, titik yang sama saat delapan tahun lalu jadi tempat numpang tidur liputan tsunami.

Museum Tsunami. Mewariskan sejarah pada generasi esok hari.
Museum Tsunami. Mewariskan sejarah pada generasi esok hari.

Ini malam terakhir, menikmati Aceh selama empat malam, sebelum Minggu (16/12) kembali ke Jakarta. Kalau delapan tahun silam berkesempatan kunjung ke Aceh terkait liputan tsunami –dua pekan dimulai 9 Januari 2005, maka kunjungan kedua ke ‘Tanah Rencong’ kali ini untuk pengambilan gambar program talk show ringan, ‘Kata Kita’ Kompas TV, yang rencananya tayang 19 dan 25 Desember.

Continue reading “Ke Aceh, setelah Sewindu Bencana Itu…”

Sabang, Masih Ada Asa Tersisa

Tulisan ini pernah dimuat di Rubrik Perjalanan Koran Tempo Minggu, 20 Februari 2005

Keindahan pantai Pulau Weh masih mempesona.

Monumen kilometer nol batas paling barat Indonesia. Kapan ya bisa ke batas paling timur Indonesia?

Gempa dahsyat 8,9 skala Richter diikuti gelombang tsunami yang meluluhlantakkan wilayah pantai barat Aceh akhir tahun lalu sempat membuat putus arus transportasi dan komunikasi Banda Aceh dengan dunia sekitar. Termasuk dengan Pulau Weh, pulau paling barat di peta Indonesia. Nusa dengan 24 ribu penduduk yang masuk dalam wilayah kota Sabang ini jadi tak jelas kabarnya.

Ketika sebagian besar kota Banda Aceh yang berada di sudut pantai barat Samudra Indonesia hancur lebur, orang pun berpikir, Pulau Weh yang bak noktah kecil di pusaran air besar pasti sudah tamat riwayatnya. Terbayang pula, lagu nasional Dari Sabang Sampai Merauke karya R. Surarjo bakal direvisi liriknya.

Continue reading “Sabang, Masih Ada Asa Tersisa”