Angelicha punya modal besar dalam liputan live: tenang dan emosi yang stabil
Kelebihan Angelicha Adonia Sambuaga dalam liputan live aksi demo buruh 1 Mei adalah ketenangannya. Ia tampil stabil, dengan mata menatap lurus ke kamera, tak terpengaruh situasi yang menjadi latarnya, atau suasana panas di sekitar Bundaran Hotel Indonesia, kawasan Thamrin tempat buruh berbondong-bondong menyuarakan aspirasinya.
[youtube=http://www.youtube.com/watch?v=vgqhVWIUsw8]
Sayang memang, sisi minus dalam liputan ini, selain taka da CG yang up to date mengabarkan apa saja tuntutan buruh –yang dinyatakan Angelicha tak berubah dari tahun sebelumnya, juga taka da wawancara khusus dengan salah seorang buruh yang ada di lapangan. Padahal, menggaet salah seorang peserta aksi dan memasukkannya sebagai unsur show dalam live report, dapat menjadi nilai tambah yang besar.
Nilai positif lain selain Angel yang tampak bak reporter berpengalaman ini, yakni variasi visual nan beragam, yang dipakai sebagai insert di tengah-tengah laporannya.
Terlatih di depan kamera
Pujian yang sama pernah saya lontarkan juga saat Angelicha meliput kampanye di Stadion Utama Gelora Bung Karno, saat meliput kampanye Partai Hanura dengan mengambil angle liputan keterlibatan anak dalam kampanye.
Percaya diri dalam menatap kamera dan membaur dengan narasumber, serta berani mengajukan pertanyaan nakal adalah kelebihannya saat mengerjakan tugas Ujian Tengah Semester.
Sangat disayangkan, mengapa di Ujian Akhir Semester, Angel justru tak mengambil narasumber yang diajaknya berbicara di depan kamera?