Notice: Undefined index: host in /home/jojr5479/public_html/wp-content/plugins/wonderm00ns-simple-facebook-open-graph-tags/public/class-webdados-fb-open-graph-public.php on line 1020

Sempurna dalam Segi ‘CG’

Penggunaan CG dalam tayangan liputan amat membantu pemirsa lebih menangkap pesan yang disampaikan reporter di lapangan.

Sering dalam evaluasi liputan mahasiswa –khususnya sisi pasca-produksi, saya menaruh perhatian besar pada karya yang kurang intens menampilkan CG. CG atau Character Generator hanya ada di jurnalistik televisi, ini istilah untuk teks atau keterangan di layar, yang menunjukkan poin-poin penting apa yang disampaikan reporter saat laporan live.

[youtube=http://www.youtube.com/watch?v=kGxWBj5g9mM]

Wikipedia menulis, a character generator, often abbreviated as CG, is a device or software that produces static or animated text (such as news crawls and credits rolls) for keying into a video stream. Modern character generators are computer-based, and can generate graphics as well as text. (The integrated circuit, usually in the form of a PROM, that decodes a keystroke in a keyboard, and outputs a corresponding character, is also referred to as a “character generator.”)

Character generators are primarily used in the broadcast areas of live television sports or television news presentations, given that the modern character generator can rapidly (i.e., “on the fly”) generate high-resolution, animated graphics for use when an unforeseen situation in a broadcast dictates an opportunity for breaking news coverage——for example, when, in a football game, a previously unknown player begins to have what looks to become an outstanding day, the character generator operator can rapidly build a new graphic using the template “shell” of a similarly-designed graphic. The character generator is one of many technologies used to meet the demands of live television, where events on the field or in the newsroom dictate the direction of the coverage. As character generator development has progressed, the distinction between hardware and software generators has become less distinct as new platforms and operating systems evolve to meet the live television consumer’s expectations.

Mengapa CG dalam tayangan live menjadi penting? Tak lain karena televisi adalah media yang bersifat ‘sekilas’. Beda dengan koran atau majalah, yang saat orang ketinggalan substansi laporannya, ia bisa men-track ke alinea di atasnya. Di televisi, amat susah untuk melihat kembali apa isi narasi atau laporan live beberapa detik sebelumnya. Karena media sekilas, orang bisa nonton televisi sambil apa saja. Bisa sambil menyeterika, bisa sambil membaca, sambil menidurkan anak, dan lain-lain. Pentingnya CG, bila ia terlewat apa suara di layar –bisa juga karena gangguan audio- masih bisa mengikuti esensinya lewat CG.

Liputan Jordie Yonatan Susilo termasuk sempurna untuk urusan CG. Juga tak lepas dari modifikasi format CG yang rapi (ala Fox 5). Setidaknya, Jordie menampilkan 8 kali CG sesuai narasi yang diucapkannya, yakni ‘May 2014 Ditetapkan Sebagai Hari Libur Nasional’, ‘Massa Buruh Kembali Mengajukan Tuntutan’, ‘Massa Buruh Memenuhi Bundaran Hotel Indonesia’, ‘Memperingati Hari Buruh, Tahun Pertama Libur Nasional’, ‘Revisi UU No. 13 Mengenai Outsourcing dan Kontrak’, ‘Buruh Akan Melakukan Pengawasan terhadap Pemerintah’, ‘Buruh Minta Pemerintah Perhatikan Nasib Buruh’, dan ‘Buruh Ragu Pemerintah Kabulkan Tuntutan’.

Satu-satunya kali ini adalah saat Jordie mengakhiri liputannya dengan kalimat, “Berikut laporan saya dari Bundaran Hotel Indonesia’. Sebaiknya, kata yang dipakai bukan ‘berikut’, tapi ‘demikian’.

Proses liputan

Jordie bercerita, saat meliput hari buruh ini ia mendapat banyak pengalaman. Ia mengaku dua kali mengulang dalam melakukan LOT (live on tape). “Saya sempat mengambil gambar Kathrine saat dia LOT. Mengulang berkali-kali hingga tangan saya pegal,” paparnya.

Yang terkenang, saat seorang bapak tak dikenal memegang bahu Jordie dan berkata: “Kalau gak tayang di tv gak usah liputan.” Cukup membuatnya terkejut, namun niat Jordie dan kawan-kawan untuk meliput aksi Hari Buruh tidak putus. Berbekal kamera DSLR Canon 600 D dan microphone, ia pun menuntaskan misi ini.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.