Ketika Snowden Menang Oscar

Sebuah film dokumenter tentang seorang pembocor rahasia yang menghebohkan dunia memenangkan Academy Award.

Semua bermula pada Januari 2013, saat Laura Poitras, seorang pembuat film dokumenter asal Amerika Serikat menerima email misterius dari seseorang yang menyebut dirinya ‘Citizen Four’. Dalam emailnya, sang pengirim menawarkan informasi rahasia terkait praktik penyadapan elektronik yang dilakukan  Badan Keamanan Nasional (NSA) AS dan juga lembaga-lembaga lain. Lima bulan kemudian, ditemani jurnalis investigasi Glenn Greenwald dan reporter The Guardian Ewen MacAskill, Poitras pergi ke Hongkong, menemui pria yang kemudian membuka identitasnya sebagai Edward Snowden.

“Dia memiliki beberapa skema rumit untuk bertemu,” kata Greenwald. Snowden menyuruhnya pergi ke sebuah lokasi di lantai tiga sebuah hotel dan bertanya dengan suara keras ke mana arah menuju restoran. Lalu mereka pergi ke sebuah ruangan berisi buaya besar tiruan, dan bertemu pria membawa Kubus Rubik.

Dukungan untuk Snowden. Diburu dan dipuja.
Dukungan untuk Snowden. Diburu dan dipuja.

Greenwald dan Poitras terkejut ketika yang ditemuinya laki-laki 29 tahun, jauh dari seperti yang dibayangkannya: laki-laki beruban, seorang veteran, yang usianya 60 tahunan. “Ini perjalanan sia-sia,” pikir Greenwald dalam hati, saat itu. Setelah satu jam mendengarkan informasi dari Snowden, pandangan Greenwald berubah dan ia mulai percaya kepadanya.

Greenwald, dan Poitras, mewawancarai Snowden di kamar Hotel Mira yang ia sudah huni selama sekitar dua pekan, dan berita pertamanya muncul di Guardian Kamis, 6 Juni 2013. Snowden memutuskan untuk tidak menjadi sumber anonim karena ia tak ingin keluarga dan teman-temannya direpotkan oleh aksi ‘berbahayanya’ ini. “Saya tidak punya niat untuk menyembunyikan siapa saya karena saya tahu saya tak berbuat salah,” katanya.

Hongkong dipilih sebagai tempat berlabuh karena, kata Snowden, “memiliki komitmen untuk menghormati kebebasan berbicara dan berbeda pendapat politik.” Ia percaya bahwa Hongkong adalah salah satu dari sedikit tempat di dunia yang bisa menolak didikte Amerika.

Snowden lahir 21 Juni 1983 dan dibesarkan di Wilmington, North Carolina, sebelum pindah ke Ellicott City, Maryland. Ibunya, Wendy, adalah wakil kepala petugas administrasi dan teknologi informasi di pengadilan federal di Baltimore. Ayahnya, Lonnie, mantan perwira Coast Guard yang tinggal di Pennsylvania.

Dia tidak menyelesaikan sekolah tingginya, tapi belajar komputer dan mendapatkan ijazah. Snowden menghabiskan empat bulannya sebagai tentara cadangan Angkatan Darat, dari Mei sampai September 2004. Ia mengaku dipecat setelah kakinya patah akibat kecelakaan.

Karir pertamanya di pemerintahan sebagai petugas keamanan NSA, sebelum pindah ke bidang teknologi informasi CIA (Central Intelligence Agency), Dinas Rahasia Amerika. CIA menempatkannya di Jenewa tahun 2007. Ia keluar dari badan mata-mata itu tahun 2009 dan pindah ke sejumlah kontraktor swasta, termasuk Dell dan Booz Allen. Saat di Booz Allen, ia kembali ke NSA yang kemudian menugaskannya ke Jepang, lalu Hawaii.

Diselamatkan Rusia

Ed Snowden, sang pembongkar rahasia. Dihukum penjara 30 tahun tapi lari ke Rusia.
Ed Snowden, sang pembongkar rahasia. Dihukum penjara 30 tahun tapi lari ke Rusia.

Snowden menjadi orang paling dicari setelah mengakui sebagai pembocor dua program rahasia badan intelijen Amerika, National Security Agency (NSA). Pertama, soal NSA yang mengumpulkan catatan telpon pelanggan operator komunikasi Verizon. Kedua, program PRISM yang memungkinkan NSA mengakses server sembilan perusahaan raksasa internet Amerika seperti Google, Facebook, Microsoft, dan Yahoo.

Snowden mengatakan, “Tujuan saya hanyalah untuk memberi tahu rakyat Amerika tentang hal-hal yang dilakukan atas nama mereka, dan tindakan-tindakan yang akan merugikan mereka.” Menurutnya, adanya dua program pemantauan yang dijalankan pemerintah Amerika.

Pertama adalah program pemantauan hubungan telepon ratusan juta rakyat Amerika tiap hari, guna menciptakan suatu database untuk melihat apakah ada tersangka terroris di luar negeri yang menghubungi orang di Amerika. Sementara yang kedua adalah program yang diberi nama PRISM yang memungkinkan NSA dan FBI untuk secara langsung menyadap sembilan jaringan internet Amerika untuk mengumpulkan data tentang penggunaan saluran elektronik itu, termasuk penyadapan audio, video, foto dan email, untuk mengetahui informasi apa saja yang dicari orang. Tujuannya adalah untuk mencari kegiatan-kegiatan yang mencurigakan yang datang dari luar negeri.

Snowden membantah bahwa pelaksanaan kedua program itu dilakukan dengan aman dan sesuai hukum. Katanya, tiap analis bisa saja memilih siapa yang akan dipantau hubungan elektroniknya. Kata Snowden lagi, ia sendiri punya otorita untuk menyadap telepon siapapun, termasuk telepon Presiden Amerika

Saat berada dalam pelariannya dari Hawaii ke Hongkong, Pengadilan Amerika Serikat menghukum Snowden 30 tahun penjara dan dianggap melanggar Undang-Undang Spionase serta pencurian dokumen negara. Snowden kemudian pergi ke Rusia. Ia sempat terdampar 39 hari di Bandara Internasional Sheremetyevo International, Moskow karena tak memiliki paspor, sembari mengajukan suaka ke 21 negara. Kemudian, Rusia memberinya suaka politik selama setahun dilanjutkan status residen untuk tiga tahun, terhitung 1 Agustus 2014.

Lindsay Mills (kanan) turut dalam penghargaan Oscar untuk film dokumenter Ed Snowden. Membongkar praktik penyadapan.
Lindsay Mills (kanan) turut dalam penghargaan Oscar untuk film dokumenter Ed Snowden. Membongkar praktik penyadapan.

Senin (23/2) pagi waktu Indonesia, film’Citizenfour’ terpilih sebagai peraih Oscar 2015 untuk kategori The Best Documentary. “Terimakasih kepada Edward Snowden untuk keberaniannya, juga pada para whistle blower dan jurnalis-jurnalis yang mengungkapkan kenyataan,” kata sang sutradara, Laura Poitras saat menerima Oscar di Dolby Theatre, Hollywood, Los Angeles. Pembawa acara Neil Patrick Harris menjelaskan, Snowden tak bisa hadir karena “ada sebuah pengkhianatan” –merujuk pada tindakan yang Snowden lakukan, sangat berguna tapi juga amat berbahaya.

Di kemeriahan penghargaan Academy Award di itu hadir Lindsay Mills, kekasih Snowden, seorang balerina yang dikenalnya di Hawaii dan sempat bersama Snowden menjelajah berbagai negara. Mills menyebut Snowden sebagai ‘man of mystery’.

Snowden merupakan sosok pahlawan, sekaligus pengkhianat. Di saat pemerintah AS mengejar-ngejar dan menjatuhi hukuman amat berat, kisah hidup dan pengakuannya mendapat apresiasi penghargaan tertinggi dunia sinema, yang film lengkapnya dapat ditonton di sini.

Leave a Reply

Your email address will not be published.