Karena Hidup Adalah Berbagi

Sebuah film pendek berkisah tentang ‘berbagi’ dan kepedulian pada sesama.

Yovi Syarifa, Putri Diana, Ajeng Sekar, Mia Chiara, Riani Angel, Abidzar Ghifary, Faisal Aufa dan Magdalena punya ide sederhana tentang apa itu kesenjangan sosial, berbagi kepada sesama dan hidup yang bermanfaat.

Dalam klip berjudul ‘sepatu’ sepanjang 2 menit 56 detik, hanya tampil dua tokoh (diperankan Putri Diana dan Yovi Syarifa) yang berbeda latar belakang ekonomi dan status sosial. ‘Bahan’ ceritanya pun sederhana, satu orang dengan status sosial level atas ingin membuang sepatu yang tak terpakai tapi masih layak digunakan, sementara satu perempuan lagi mengalami ‘depresi’ karena sepatunya sudah usang.

Singkat kata, mereka bertemu, tanpa saling kenal dan terjadilah ‘transaksi’ yang tak disengaja. Kalimat penutupnya pun begitu mengena, “If you cannot do great things, just do a small thing in a great way.” Sungguh filosofis dan bersayap dalam hidup ini.

Gambar-gambar mereka detail dan membuktikan teknik pengambilan gambarnya pun serius. Untuk keperluan project ini, tim menggunakan 2 tripod, 3 kamera DSLR, masing-masing Canon 600D lensa standar, Canon 70D lensa standart, Canon 60D   lensa 24 – 70 mm f2.8 L-USM, dan DJI Inspire 1 untuk pengambilan gambar drone.

Namun, bicara kritikan, tentu pertama adalah pilihan tema. Secara eksekusi dan pesan masuk, tapi sebenarnya tugas yang diberikan berbicara lebih spesifik pada ‘nasionalisme’, ‘kebangsaan’ dan ‘pluralisme’. Dari tema besar itu, sebaiknya angle yang disempitkan tak terlalu melebar dari assignment besar.

Testimoni para peliput

screen-shot-2017-01-13-at-6-05-24-pmFaisal Abduh, kreatif riset, mengaku, dalam proses produksi kali inilebih banyak sukanya dibanding dukanya. “Jujur saja, kalo produksi kali ini saya sangat suka karena saya bisa melihat niat mahasiswa mengerjakan tugas,” kata Faisal, yang mengaku sempat ‘berantem’ dengan pacarnya karena kedekatan dengan anggota kelompok ini.

Ajeng Sekar Rini, field producer, merasa senang saat shooting untuk mata kuliah feature ini bisa sambil jalan-jalan. “Kali ini kita tidak jalan ke tempat yang mewah maupun tempat liburan yang ramai dikunjungi, melainkan daerah yang minim ekonomi dengan penduduk yang memiliki rumah sederhana yaitu Balaraja, tempat saya bisa makan bakso dengan harga Rp 7.000 per mangkok dan bakpau dengan harga Rp 4.000 per biji,” katanya.

Mia Chiara dan Riani, bertugas sebagai bagian creative untuk mengupload video ke youtube, menyatakan kelompok kami tetap berjalan dengan baik dan saling membantu bila ada kekurangan.  .

Yovi Syarifa-, salah seorang talent dalam PSA bisu ini merasa perannya menghadirkan tantangan tersendiri.  “Penonton dipaksa untuk memahami alur cerita itu melalui gerakan tubuh dari pemain dan tulisan yang muncul di sela-sela gambar,” paparnya.

Muhammad Abidzar Ghifary berperan sebagai director of photography dan editor. “Untuk tema, memang saya yang memberikan ide awal bagaimana kisah-kisah a sampai z, tapi storyboard terbentuk karena brainstorming satu kelompok juga,” jelasnya.

Putri Diana, talent lain, berkisah, mata kuliah feature media siar mengajarkan kita untuk berekspresi agar nanti kita bisa acting dengan berbagai peran lainnya. “Banyak sekali ilmu yang didapat selama feature dengan teknik pengajaran yang santai dan seru. Memutar video menjadikan saya lebih mudah mengerti,” ungkapnya.

Magdalena, juga tim kreatif, menggarisbawahi pesan karya mereka. Video ini menggambarkan betapa beruntungnya mereka bisa hidup dengan kecukupan dan mengajarkan kita semua untuk bersyukur atas segala yang kita miliki. “Hargailah apa yang kita miliki karena belum tentu orang lain bisa miliki,” tegasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.