KSP Goes to School, Berbagi Semangat Berwirausaha di ITS

SURABAYA – Kantor Staf Presiden kembali menggelar ‘Enterpreneurs Wanted!’ seri kedua. Setelah putaran pertama awal Februari lalu berlangsung di SMA Negeri 1 Yogyakarta menghadirkan CEO Triputra Agro Persada, kali ini tampil CEO Tokopedia William Tanuwijaya di Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Rabu, 15 Maret 2017.

Kegiatan ini merupakan upaya pemerintah untuk menyebarkan semangat kewirusahaan di kalangan pelajar dengan mengadakan talkshow di sekolah maupun perguruan tinggi bersama tokoh inspiratif di bidang entrepreneur atau kewirausahaan.

Deputi III Kepala Staf Kepresidenan, Denni Puspa Purbasari, menyatakan bahwa entrepreneur bisa menjadi jalan untuk mengabdi kepada bangsa. “Saat ini pemerintah sedang gencar memajukan pendidikan. Kita masih kekurangan entrepreneur untuk membuka lapangan pekerjaan, sehingga kita kekurangan investasi,” tutur Denni.

Rektor ITS, Joni Hermana dalam sambutannya menyampaikan kepada mahasiswa, betapa penting peran seorang entrepreuner untuk memajukan sebuah negara. “Untuk menjadi sebuah negara maju dibutuhkan setidaknya empat persen pengusaha dari total penduduk yang dimiliki,” ujar guru besar Departemen Teknik Lingkungan itu.

Dalam acara yang juga dihadiri Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Pendidikan Tinggi Intan Ahmad ini, William membagikan pengalamannya dalam membangun Tokopedia. Pria 36 tahun ini mengaku, untuk membangun situs belanja online tersebut ia melewati proses yang tidak mudah.

SEMANGAT BAMBU RUNCING

William yang kali pertama merantau dari Pematang Siantar, Sumatera Utara, menuju Jakarta dengan naik kapal selama empat hari ini berbagi pengalaman suksesnya  membangun perekonomian digital di Indonesia. Dari mulai titik nol hingga menjadi salah satu wirausahawan terbaik di Indonesia saat ini.

Ide Tokopedia hadir kali pertama sekitar sepuluh tahun yang lalu. William mengatakan ide itu hadir berangkat dari masalah kepercayaan masyarakat Indonesia untuk bertransaksi secara online. “Saya melihat permasalahan ini sudah berhasil dipecahkan oleh beberapa model bisnis di belahan dunia lain. Jadi saya merasa melihat peluang untuk juga diterapkan di Indonesia,” kata pria kelahiran 18 November 1981 ini.

Namun dalam prosesnya, ide William tidak serta merta menemukan solusi. Bersama rekannya, Leontinus Alpha Edison, William mengalami kesulitan menemukan promotor. Hal ini dikarenakan ide mereka dianggap merupakan sesuatu yang sulit direalisasikan. Namun hal itu tidak menyurutkan semangatnya. Mengambil filosofi semangat bambu runcing, dia terus bergerak maju melawan semua keraguan terhadap mimpi yang dimilikinya.

“Saat itu sampai sekarang, saya terus memegang tiga prinsip semangat bambu runcing. Prinsip tersebut adalah keberanian, kegigihan, dan harapan. Akan sangat mudah menyatakan keberanian, tapi tanpa kegigihan dan harapan semuanya tidak akan menjadi nyata,” tegas alumnus Bina Nusantara (Binus) Jakarta itu.

Kini semua kerja kerasnya telah terbayar tuntas. Tokopedia pun kini menjadi platform marketplace terbesar di Indonesia.  Mimpinya untuk memajukan perekonomian Indonesia lewat digital pun telah terwujud. Saat ini lebih dari 1,5 juta pengusaha yang memulai usahanya melalui Tokopedia.

William berpesan kepada seluruh mahasiswa ITS dan calon wisudawan yang hadir agar untuk tidak takut untuk bermimpi. “Presiden pertama kita, Bung Karno, saat membangun Indonesia memikul harapan yang besar agar Indonesia bisa terus merdeka. Sekarang usia Indonesia belum sampai 100 tahun, jangan sampai kita kehilangan kemerdekaan kita dalam bermimpi,” tutup William yang diikuti riuh tepuk tangan peserta.

Leave a Reply

Your email address will not be published.