Dan itu, bukan hanya kepada tamu negara atau pejabat penting lembaga internasional, tapi juga kepada jurnalis, khususnya wartawan media mancanegara. Saat Christiane Amanpour dari CNN datang ke Jakarta, Jokowi mengajaknya ke beberapa spot: bersepeda di Hari Bebas Kendaraan di Thamrin, menengok langsung lokasi pembangunan MRT di Sudirman hingga ke Waduk Pluit. Sementara saat tim jurnalis BBC ingin mengadakan wawancara khusus, diajaknya menengok kampung masa kecilnya di Solo.
Jadi, sebenarnya kita tak perlu terlalu kaget saat dua hari lalu Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde diajak Presiden menengok Pasar Tanah Abang di sela-sela kunjungannya ke Jakarta, terutama untuk mempersiapkan pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia Oktober mendatang. Yang asyik bagi Lagarde, dia mendapat bonus khusus, melihat langsung bagaimana layanan kesehatan bagi rakyat Indonesia diterapkan di rumah sakit swasta elit selevel RS Pusat Pertamina.
Apa hal besar yang didapat Presiden Jokowi dan rakyat Indonesia di mata internasional setelah ‘blusukan’ dengan Lagarde. Yes, kita mendapat kutipan yang mahal saat Lagarde menyampaikan bahwa perekonomian Indonesia saat ini sudah berjalan dengan sangat baik. Konsumsi, investasi, dan ekspor disebutnya menjadi penggerak utama dari ekonomi Indonesia saat ini.
“Saya sampaikan pagi ini kepada Presiden bahwa perekonomian Indonesia berjalan dengan baik. Hal ini didorong oleh konsumsi, investasi, dan ekspor. Tiga mesin ekonomi itu semuanya berjalan dengan sangat baik,” ujar Lagarde.
Setelah melihat sendiri aktivitas ekonomi yang berlangsung di pasar yang telah berdiri sejak 1735 itu, Lagarde menyampaikan pandangannya bahwa Pasar Tanah Abang mampu memperlihatkan salah satu kekuatan ekonomi di Indonesia.
“Saya sangat terkesan karena pasar ini mewakili kekuatan perdagangan dan industri tekstil. Ada banyak wanita di pasar ini yang merupakan bagian yang dinamis dari ekonomi Indonesia,” ucapnya.
Presiden Jokowi memanfaatkan momen kedatangan Lagarde ke Indonesia kali ini dengan mengajak blusukan ke Pasar Tanah Abang. Ia menjelaskan bahwa dirinya ingin menunjukkan kekuatan besar dari pasar Indonesia yang dapat dilihat di sana.
“Untuk menunjukkan kepada Madam Lagarde bahwa sektor usaha kecil, menengah, dan mikro ini banyak sekali di Indonesia. Faktanya bahwa kita memiliki Tanah Abang yang kiosnya berjumlah 19 ribu lebih. Ini sebuah kekuatan besar kita sehingga saya kira akan menjadi sebuah pengalaman lapangan bagi Ibu Lagarde,” kata Presiden Jokowi.
Pasar grosir Tanah Abang juga pernah ditunjukkannya kepada tokoh-tokoh prominen lain, seperti saat mengajak Australia Malcom Turnbull, sampai Perdana Menteri Australia itu pun merasa kepanasan dan harus lepas dasi. Juga saat bos Facebook Mark Zuckerberg dipandunya berjalan-jalan sembari ditawari beli celana jeans.
Itulah diplomasi ‘jalan-jalan’ ala Jokowi. Daripada mengutarakan angka-angka sambil duduk di meja, yuk kita lihat langsung praktiknya. Selanjutnya, sampaikan pada dunia, bagaimana mata dan kepala Anda sendiri melihat langsung seperti apa Indonesia!
Sebagaimana ditayangkan di http://tz.ucweb.com/2_4YCsO