Presiden Jokowi terlahir sebagai orang Solo, Jawa Tengah. Beda dengan saya yang orang Jawa Timur atau kawan-kawan dari Sumatera Utara maupun Indonesia bagian Timur, mereka yang dari Jawa Tengah atau Yogyakarta kerap berkomunikasi tidak straight to the point. Tidak ‘tembak langsung’, kalau kata orang Batak.
Apa yang dilakukan orang Solo lebih kepada pemaknaan simbol. Baik secara gaya bahasa, pilihan berbusana, atapun posisi badan saat berbicara. Orang yang dekat bisa dengan mudah memahami, tapi mereka yang tak terlalu kenal personal bisa juga salah mengartikannya.
Yang terbaru, lihatlah gaya Presiden Jokowi tampak amat ‘mesra’ dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, awal pekan ini. Secara protokoler, gubernur harus mendampingi presiden di mana ada acara di wilayah gubernur itu. Maka, saat Presiden dan beberapa menteri mengunjungi persiapan lokasi Asian Games 2018, dari Wisma Atlet Kemayoran sampai Gelora Bung Karno, mata media dan publik tertuju pada posisi dan gestur Jokowi dan Anies.
Anies adalah juru bicara tim kampanye Jokowi-JK pada Pemilu 2014, yang bergabung usai ia mengikuti Konvensi Presiden Partai Demokrat. Mantan Rektor Universitas Paramadina ini kemudian menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang -dalam istilahnya- dicukupkan tugasnya oleh Presiden Jokowi, 27 Juli 2016. Lalu, sejarah membawanya ikut kontestasi Pilkada DKI yang di putaran kedua mengalahkan Basuki ‘Ahok’ Tjahaja Purnama, wakil gubernur Jakarta saat Jokowi menjadi gubernurnya.
Publik sempat bertanya, saat peresmian tol Bekasi Cawang Kampung Melayu November tahun lalu, mengapa Presiden tak mengajak Anies berdua dalam jeep offroad yang digunakannya. Hehehe.. jelas saja, jeep yang diproduksi era Perang Dunia II itu hanya cukup untuk satu orang penumpang di barisan depan bersama sopir. Duduk di kursi depan, Presiden Jokowi ditemani oleh satu orang pasukan pengamanan Presiden di belakang jeep terbuka tersebut.
Di belakang mobil Presiden, terdapat mobil offroad lain yang ditumpangi oleh para menteri kabinet kerja. Di dalam mobil tersebut juga duduk oleh Gubernur DKI Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar.
Peristiwa lain, tentu saja Final Piala Presiden baru-baru ini saat Anies terhalang untuk turun ke lapangan menemani Presiden Jokowi memberikan medali kehormatan bagi Persija yang menjadi juara.
Semua hal itu dipupusnya dalam foto-foto non verbal peninjauan lokasi Asian Games, Senin 26 Februari 2018. Kemesraan bersama bahkan dilengkapi dengan adegan mereka berdua ada dalam satu mobil kepresidenan.
Saat itu, Presiden Jokowi melihat masih ada sejumlah sarana dan prasarana pendukung yang masih harus diperbaiki. Mulai dari kursi, ukuran tempat tidur, hingga rencana penataan estetika di kawasan sekitar.
“Tadi yang kurang-kurang untuk yang tempat santai tadi kursinya atau kursi outdoor-nya baru disiapkan seperti yang kecil-kecil gitu. Tapi secara umum saya kira baik,” ungkapnya.
Dalam peninjauan ke Wisma Atlet Kemayoran, Presiden didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi serta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Dari Kemayoran, Presiden Jokowi melanjutkan perjalanan untuk meninjau rute yang akan digunakan para peserta Asian Games menuju Kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Peninjauan rute tidak hanya mengecek kondisi perjalanan, tapi juga lingkungan sepanjang perjalanan tersebut.
“Supaya yang dilewati itu betul-betul kondisinya siap betul, kehijauan, dan tempat-tempat kumuh harus diapakan nanti, mungkin bisa dikerjakan oleh Pak Gubernur (DKI Jakarta), bisa dikerjakan oleh Pak Menteri PU,” ucap Presiden.
Apa persepsi Anda melihat foto-foto ‘dua sahabat’ ini?
Seperti ditayangkan di http://tz.ucweb.com/3_2lXAb