Persamuhan Jokowi: Penghormatan Bagi Sang Juara

Jokowi adalah orang yang sangat mengerti makna sebuah keberhasilan. Ia menghargai proses, tapi juga paham bagaimana mengapresiasi sebuah kesuksesan.

Jadi, ketika Selasa, 28 Mei 2019 menerima pemenang Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Internasional ke-7 di Istanbul, Turki, Syamsuri Firdaus, tak ada lagi yang ingin ditunjukkan Jokowi. Saat menerima qari muda asal Nusa Tenggara Barat itu, Jokowi hanya melanjutkan tradisi yang sudah ia bangun sebelumnya.

Pencitraan? Pencitraan apaan, wong Pemilu sudah menang. Coba lihat bagaimana jejak Jokowi menerima para pemenang.

Akhir Desember 2016. Meski timnas Indonesia hanya jadi runner up Piala AFF setelah keok dari Thailand, Jokowi tetap menerima Andik Vermansah dan kawan-kawan di Istana Merdeka. Apresiasi Pasukan Garuda tetap dihargai, diterima di tempat terhormat, serta masing-masing pemain diganjar Rp 200 juta.

“Saya sangat terharu dan bercampur senang. Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada bapak Presiden dan bapak Menpora atas perhatiannya dan jamuannya kepada kami,” kata Andik dalam Instagram-nya, saat itu.
Di level junior, Jokowi juga menerima Timnas U-22 Indonesia yang berhasil menjuarai turnamen Piala AFF U-22. Gelar juara itu direbut setelah tim asuhan Indra Sjafri mengalahkan Thailand 2-1 dalam laga final di Stadion Nasional, Phnom Penh, Kamboja.

“Saya harapkan Bagas dan Marinus dan kawan-kawan betul-betul bisa membawa semangat ini terus jangan sampai redup. Sehingga prestasi ini betul-betul menjadi sebuah arah baru generasi baru kebangkitan sepak bola Indonesia,” kata Jokowi, 28 Februari 2019.

Juli tahun lalu, Jokowi juga pernah mengundang sprinter muda Indonesia Lalu Muhammad Zohri ke Istana Bogor. Jokowi menganggap Lalu Zohri sebagai ‘orang besar’ karena sukses merebut medali emas nomor 100 meter di Kejuaraan Dunia Atletik U-20 2018.

Jokowi sendiri yang menyambut kehadiran Zohri dengan mengenakan jaket hitam Asian Games di dalam Istana Bogor. Zohri langsung mencium tangan saat bertemu Jokowi.

Saat bertemu Zohri, Jokowi menceritakan keganjalan hatinya setelah melihat wawancara atlet 18 tahun itu mengenai undangan ke Istana beberapa waktu lalu. Ketika itu, Zohri mengaku antusias bertemu Jokowi yang dianggapnya sebagai ‘orang besar’.

“Jawabannya mau banget ketemu orang besar. Ini yang keliru dan mengganjal hati saya. Orang besarnya bukan di sini, tapi Zohri. Dia orang besar karena dengan segala keterbatasan dan kekurangan fasilitas bisa menang,” kata Jokowi. Belakangan, Zohri mendapat hadiah dari pemerintah berupa pembangunan rumah orang tuanya di Desa Pemenang Barat, Lombok Utara, NTB.

Begitupula di cabang lain. Jokowi menerima pasangan ganda campuran bulu tangkis Tontowi Ahmad serta Liliyana Natsir di Istana Merdeka, Jakarta, 24 Agustus 2016, sebagai bentuk penghargaan atas emas yang diraih Towi dan Butet di Olimpiade Rio 2016, Brasil. Jokowi pun menerima juara All England 2018, Kevin Sanjaya dan Marcus Gideon di Istana Merdeka.

Semua prestasi, yang diraih dengan segala histori dan perjuangan keras tersendiri, akan mendapat apresiasi dari Jokowi. Jadi, jangan kaget saat ia bertemu, Syamsuri Firdaus Juara MTQ Internasional, yang sebelumnya tak ada di agenda resmi kepresidenan.

Syamsuri diterima Jokowi di ruang kerjanya. Ia tampak mengenakan baju gamis berwarna biru lengkap dengan peci berwarna merah putih yang ia kenakan saat menjadi juara MTQ di Istanbul, Turki.

Usai pertemuan, Syamsuri bercerita kepada para jurnalis jika dalam pertemuan tersebut Presiden Jokowi menanyakan momen saat Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memberikan selamat kepadanya di atas panggung. Syamsuri bercerita, Presiden Erdogan bertanya pada dirinya bagaimana ia bisa belajar menjadi qari dengan suara yang tinggi, bahkan memuji keindahan suaranya.

“Saya menjawab alhamdulillah, ini adalah nikmat Allah. Habis itu dia peluk saya dan alhamdulillah saya merasa terharu, sedih, campur bahagia dan memang luar biasa,” ujarnya.

MTQ Internasional ke-7 digelar pada 20-25 Mei 2019 di Masjid Agung Camlica, Istanbul. Dalam ajang ini, Syamsuri berhasil mengalahkan peserta dari 68 negara lainnya.

Saat sesi penyerahan penghargaan, Presiden Recep Tayyip Erdogan memberikan langsung penghargaan sekaligus ucapan selamat kepadanya. Bahkan, Presiden Erdogan mengunggah momen tersebut dalam akun Instagram resmi miliknya @rterdogan.

“Barakah Quran saya bisa bertemu Presiden Erdogan lebih-lebih Presiden Republik Indonesia Pak Jokowi,” tutur mahasiswa semester 4 jurusan Sastra Arab Universitas Indonesia itu.

Syamsuri menuturkan, saat pertemuan Presiden Jokowi berpesan kepadanya agar tetap semangat, bersungguh-sungguh, dan terus meningkatkan prestasinya.

“Untuk teman-teman MTQ, yang berjuang dalam mendekatkan diri dengan Alquran, yang senantiasa berinteraksi dengan Alquran, tetap semangat dan berjuang dengan sungguh-sungguh untuk meningkatkan dan mensyiarkan Alquran untuk memotivasi generasi penerus bangsa,” katanya.

Ia pun merasa bersyukur mendapatkan hadiah dari Presiden Jokowi. Hadiah itu akan ia gunakan untuk memberangkatkan kedua orang tuanya pergi berhaji ke Tanah Suci.

“Insyaallah hadiahnya saya pergunakan untuk memberangkatkan haji kedua orang tua,” ucapnya.

Hasil tak akan mengkhianati proses. Jokowi tahu betul bagaimana menghargai sebuah perjuangan. Ini sosok pemimpin yang tak hanya menuntut, tapi juga memberikan penghargaan atas semua proses dan kerja keras yang dilalui. Dengan ini, maka generasi berikutnya, akan lebih giat tertantang untuk berlatih, bekerja, dan berprestasi!

(JOJ)

sebagaimana ditayangkan di

https://jokowidodo.app/post/detail/persamuhan-jokowi-penghormatan-bagi-sang-juara

Leave a Reply

Your email address will not be published.