PS Barito Putera Banjarmasin adalah legacy sepak bola Indonesia era Liga Sepak Bola Utama (Galatama). Setelah Semen Padang terdegradasi dan Arema punya banyak versi kepemilikan, klub milik pengusaha dan anggota DPR RI Hasnuryadi Sulaiman ini butuh kerja keras untuk mempertahankan ‘Pride of Galatama’. Barito tentu tak mau jatuh ke liga bawah seperti era 2003-2011.
Tentu, Rizky Pora dkk perlu poin untuk menghindari kejaran Persipura dan Persela. Kemenangan begitu langka bagi mereka. Setelah sempat hattrick poin penuh melawan PSIS, Persipura, dan Persela, Laskar Antasari dilanda paceklik menang pada 4 laga terakhir. Termasuk hanya imbang 1-1 melawan Persiraja yang sudah pasti degradasi.
Rahmad Darmawan tentu bukan orang baru dalam melihat skema Persebaya. Sebagai pelatih legendaris tanah air, ia pernah bekerja di banyak klub besar. Termasuk cari nafkah di Surabaya.
Coach RD pasti juga tak ingin menodai karirnya dengan riwayat yang ‘roller coaster’ pada musim yang sama: dipecat Madura United, membawa promosi Rans FC, mosok ya terdegradasi bareng Barito?
Persebaya memang susah bermimpi juara. Tapi, grafik positif harus dipertahankan dalam empat laga sisa. Setidaknya, kalau pemain tampil apik, nilai jual mereka akan meningkat jelang musim yang baru.
Tampaknya, Aji masih hobi dengan strategi mutakhirnya: menyimpan pemain andalan di babak kedua. Boleh-boleh saja, asal jangan kena peluru kejut bak gelondongan kayu Barito yang ‘ngglundhung’ kencang di menit-menit awal mengoyak gawang Ernando!