Video Kampanye Hari Ibu Program Kartu Prakerja: Cerita Ibu Para Alumni
Selamat Hari Ibu, para perempuan tangguh senusantara. Data Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja menunjukkan, program ini memperkuat peranan perempuan menggerakkan ekonomi Indonesia dimana 49 persen penerima Kartu Prakerja adalah perempuan. Sejak mengikuti program ini, ada kenaikan jumlah pengusaha perempuan penerima Kartu Prakerja sebanyak 42 persen menjadi 1,4 juta wirausaha perempuan.
Berdasarkan data Survei Angkatan Kerja Nasional per Februari 2022, partisipasi kerja perempuan di Indonesia mencapai 54,27 persen. Dampak kenaikan pendapatan setelah bergabung dengan Program Kartu Prakerja juga lebih banyak dinikmati perempuan dibanding laki-laki.
“Program Kartu Prakerja memberikan dampak positif terhadap peningkatan kemandirian finansial, inklusi keuangan, dan keterampilan,” kata Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari.
Kesaksian para alumni program mengisi video kampanye Hari Ibu tentang sosok ibunda yang menemani perjuangan mereka hingga dewasa. Verly Naomi Palmelai, 33 tahun, asal Jayapura, Papua terharu saat bercerita sabarnya sang Ibu yang mengasuhnya sejak kecil hingga berpulang.
Dalam kesempatan lain, Verly menuturkan pengalamannya mengambil pelatihan make-up pemula. Ia mendandani sang putri hingga menang kontes putri cilik mewakili provinsi Papua. Ia juga mengambil pelatihan Microsoft Excel. “Insentif pertama saya gunakan untuk membeli peralatan rias. Sekarang saya sendiri sudah jadi Ibu. Saya senang bisa membantu keuangan keluarga,” kata ibu dua anak yang kini bekerja di salah satu perusahaan leasing di Jayapura.
Ada pula kesaksian Omi, alumni difabel Prakerja asal Kota Bandung di video itu. “Ibu selalu mengingatkan saya untuk terus sabar apapun yang terjadi, karena itu semua kehendak Allah. Semua itu akan berujung untuk kebaikan, asal kita tetap berpikir positif,” kata Omi Saomi, dalam tayangan video yang tayang di kanal Youtube tersebut.
Selain Verly dan Omi, alumni Prakerja lain yang tidak ada di video adalah Putri Puspita Lokanazea di Banda Aceh dan Sitti Rabiah di Ternate. Perjalanan Putri asal Aceh menjadi wirausaha dimulai pada awal 2020 ketika ia mengambil pelatihan menjahit masker untuk menghadapi virus COVID-19. Putri kemudian berkeliling ke beberapa penjahit untuk mendapat kain perca sebagai bahan. Dari situ, ia mulai membuat beberapa produk bahkan sebelum pelatihannya selesai.
“Insentifnya saya gunakan untuk membeli mesin jahit bekas dan mengikuti pelatihan menjahit secara offline untuk mengembangkan jenis produk yaitu baju dan sprei,” ungkapnya. Kesempatan datang ketika salah satu pelanggannya menawarkan kesempatan untuk menjadi penyuplai sprei. Pada April 2022, dia berhasil meneken kontrak untuk menyuplai 100 set sprei per pekan selama tiga tahun ke depan.
Sedangkan Sitti Rabiah, warga Kota Ternate, Maluku Utara, merupakan penerima Kartu Prakerja Gelombang 2 tahun 2020. Ia mengikuti pelatihan berjualan melalui media sosial, belajar membuat konten yang menarik dalam pelatihan, dan berjualan produk perawatan kulit (skincare). Dengan menggunakan insentif dari Kartu Prakerja, Sitti menjual serum dan masker organik yang dikirim dari beberapa kota besar, untuk kemudian dipasarkan kembali di Ternate. Dari pengalaman pertamanya sebagai reseller, Sitti memperoleh keuntungan sampai Rp 500 ribu. Tak berhenti di situ, Sitti kemudian berjualan es cincau dan keripik balado. Pemasarannya dilakukan via Facebook, Instagram, WhatsApp dan aplikasi penyedia jasa pengantaran makanan.
Video selengkapnya dapat disimak di