Pecel Solo, Sebuah Pilihan

Solo adalah kota transit. Antara Surabaya-Jakarta, atau antara Jakarta-Yogya. Kadang sampai di Solo, meski hanya sekejap, pengen makan. Tapi bingung referensinya ke mana?

Solo termasuk kota kuliner. Dari halal sampai haram. Dari murah sampai mewah. Tapi, karena terlalu banyaknya, jadi suka lupa mau ke mana. Beruntung kemarin saya tak salah pilih. Mereferensikan ‘Pecel Solo’ saat bermobil mudik Natal dari Tangerang ke Sleman.

Dari pintu rumah Ciledug sekitar setengah lima pagi. Pas tengah hari kami sudah tiba di Surakarta. Kota yang menamai diri ‘The Spirit of Java’. Mau makan di mana?

Pecel Solo, itu jawaban saya. Teringat lima tahun silam, masih berdinas di Kantor Staf Presiden. Makan bersama sahabat dan rekanan di sini. Suasananya masih sama. Meski bangunan di Jalan Supomo, Mangkubumen itu tampak lebih baik.

Di dalam, masih bertebaran foto-foto selebritas yang pernah mampir ke Pecel Solo. Dari SBY, Katon Bagaskara, Gatot Nurmantyo, Fauzi Bowo, Rpy Suryo, George Rudy, dan lain-lain. Pengamen pengisi musik di pintu masuk menjadi suasana khas.

Kami pesan nasi liwet dada dan paham ayam, dan Nasi Langgi. Tahu Nasi Langgi kan? Nasi Laggi itu olahan nasi dengan bahan rempah beserta santan dan asam Jawa. Nasi Langgi berasal dari kota Solo dan Semarang, Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Nasi Langgi dilengkapi dengan lauk seperti telur dadar, bistik, kering kentang, daging, serundeng, kerupuk udang, sambal goreng hati, dan mentimun. Minumnya wedang tape.

Jadi, ingat Solo, ingatlah Pecel Solo..

Leave a Reply

Your email address will not be published.