Ikon Kota Purwokerto: Menara Pandang melihat kota dari ketinggian 177 meter.
Mampir ke Purwokerto tak lengkap kalau tak naik ke Menara Pandang Teratai. Ini lokasi wisata baru. Baru berumur setahunan. Wujud gagasan Bupati Banyumas dua periode Ahmad Husein. Puncaknya berbentuk daun teratai, konon atas masukan budayawan Banyumas Ahmad Tohari dan kajian kampus Universitas Jenderal Soedirman. Di sinilah nampak betapa Covid juga membawa hikmah. Menara pandang ini dibangun oleh pembiayaan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dari dana APBN.
“Dibangun pada 2021, dan dibuka untuk umum 27 April 2022. Bisa sampai lantai 5 yang merupakan puncak menara, tapi anak-anak dan lanjut usia tak bisa naik ke sana,” kata Wanto, petugas lift Menara Teratai yang naungannya berada satu manajemen dengan Badan Layanan Umum Daerah Unit Pelaksana Teknis Dinas (BLUD-UPTD) Lokawisata Baturraden.
Tiket masuknya Rp 20 ribu per orang, tapi khusus weekend ditetapkan Rp 25 ribu per pengunjung. Untuk lansia dapat diskon 10 persen. Di lokasi Menara Pandang di pusat kota Purwokerto ini tengah dibangun pula Gedung DPRD baru, untuk nantinya ditempati anggota dewan Kabupaten Banyumas. Spot lain, yakni Kusno Sosrodiharjo Hall -diambil dari nama lahir Bung Karno- dan restoran Madhang Maning, yang artinya ‘Makan Lagi’.
Salah satu keunikan yang bisa ditemui di menara ini adalah jembatan kaca yang berada di lantai 3. Saat melintas di atas jembatan kaca ini, pengunjung akan merasa sedang berjalan di atas awan. Jembatan kaca itu berada pada ketinggian 70-80 meter, mengingatkan kita pada film ‘Squid Game’ asal Korsel kala peserta lomba beradu dengan maut berjalan di atas jembatan kaca rentan pecah di ketinggian tak terkira.
Buka dari jam 9 pagi hingga 10 malam, di lantai dasar Menara Pandang Teratai nampak beberapa patung Bung Karno. Tegas sekali gambar sang proklamator mengajar anak membaca, “a i u e o”.
Selain itu, ada komik bersejarah yang ditandatangani oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Komik berjudul ‘Babad Pasirluhur Raden Kamandaka’, merupakan cerita rakyat Banyumas tentang putra Pajajaran bernama Raden Banyak Catra yang mengembara sampai Kadipaten Pasirluhur.
“Jangan pernah melupakan sejarah. Ada banyak petuah dan kearifan di sana,” tulis Ganjar Pranowo, yang kini menjadi bakal calon Presiden Indonesia 2024-2029.