Sebuah tempat seluas 5,6 hektar nan tenang, tempat ziarah di Daerah Ngapak.
Bertambah lagi koleksi kalung salib saya untuk dipakai sehari-hari. Sudah punya dari lokasi ziarah Gua Maria Kerep Ambarawa, Gereja Candi Ganjuran Bantul, kini saya belanja satu lagi. Bukan soal harganya, tapi beli di mana.
Long weekend kemarin, kami berkunjung ke Gua Maria Kaliori, di Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas. Sekitar sejam dari pusat Purwokerto. Sampai di parkiran, kami mendaki cukup panjang, beberapa ratus meterlah. Eh, setelah sampai di lokasi dekat gua, gereja, dan toko souvenir, kok melihat mobil-mobil sampai di atas?
“Memang bisa, tapi jalannya muter agak jauh sekitar 15 menit kalau pakai mobil,” jawab Pak Sarno, penjaga di pos masuk bawah saat kami konfirmasi kemudian. Seolah ‘protes’ kami sampaikan, kenapa kami dirujuk jalan kaki.
Gua Maria Kaliori terletak persis di depan Sekolah Tinggi Teologia Injili Indonesia Kampus 77 Purwokerto. Di area Gua Maria ada gereja dan juga kapel adorasi yang bisa untuk berdoa 24 jam.
Gua Maria Kaliori memiliki peranan yang sangat penting bagi umat Katolik, karena gua ini menjadi bukti peninggalan penyebaran ajaran Kristus di Banyumas. Pembangunan Gua Maria Kaliori dimulai pada 15 Agustus 1989 dengan ditandai Peletakan Batu Pertama oleh Uskup Purwokerto Mgr. P. S. Hardjasoemarta, MSC. Suatu peristiwa bersejarah bagi Gua Maria Kaliori terjadi pada 10 Oktober 1989, dalam Misa Agung di Yogyakarta, Paus Yohanes Paulus II memberkati Patung Bunda Maria serta menandatangani Prasasti Gua Maria Kaliori.
Secara resmi, selanjutnya pada Gua Maria Kaliori diberkati dan diresmikan penggunaannya pada 8 Desember 1989. Semenjak itu pembangunan tempat ziarah umat Katolik berlanjut terus. Berbagai fasilitas, seperti: Kapel Ratu Surga, Jalan Salib, Taman Rosario Hidup, Pendopi bagi para peziarah, dan yang terakhir dibangun adalah Rumah Retret Maria Immaculata, dengan kapasitas 150 orang sekarang sudah tersedia bagi peziarah sehingga Gua Maria Kaliori menjadi salah satu tempat ziarah yang terlengkap di Indonesia. Kian lengkap karena di sini ada Musoleum, makam para uskup dan romo se-Keuskupan Purwokerto.
Untuk pengembangan lokasi tempat ziarah ini, maka Keuskupan Purwokerto menyerahkan pengelolaan Gua Maria Kaliori kepada Kongregasi Oblat Maria Immaculata (OMI) yang memiliki kharisma di dalam pengelolaan Gua Maria di berbagai negara di dunia.
Ke area Banyumas? Jangan hanya ingat ‘getuk goreng’, mampirlah ke Gua Maria Kaliori…