Revolusi Jonan Jayakarta

Kembali naik kereta jarak jauh. Semakin nyaman, baik perjalanan maupun stasiunnya.

Kalau Anda berkesempatan jadi pemimpin, sebuah pertanyaan mendasar akan terbersit: warisan apa yang akan Anda tinggalkan kalau sudah tidak lagi berada di tempat itu?

Ignasius Jonan dikenal karena “revolusi kereta api”. Saat menjadi Dirut PT Kereta Api Indonesia 2009-2014, Arek Suroboyo kelahiran Singapura ini banyak melakukan perubahan mendasar. Hanya yang bertiket yang bisa masuk peron. Hanya yang bertiket resmi yang bisa masuk gerbong kereta. Tak ada lagi penumpang duduk di lantai. Tak ada lagi ‘superman’ bergelantungan di atap kereta. Jadwal kereta tertata dan tepat waktu. Stasiun nyaman serta bersih. Gaji pegawai dinaikkan. KA Ekonomi ber-AC. Dan lain-lain.

Semalam saya menggunakan KA Ekonomi Jayakarta Premium. Sudah lama tidak menginjak dalamnya Stasiun Lempuyangan, mungkin terakhir sejak saya menikah 2006, hehehe.. menjemput rombongan dari Surabaya. Biasa kalau naik atau turun KA pun di Stasiun Yogyakarta Tugu. Elok dan nyaman sekali Lempuyangan, stasiun level ekonomi ini yang punya dua Indomart, lapak gudeg, dan panggung menampilkan tarian lokal menyambut penumpang datang dan pergi.

Lagu ‘Sepasang Mata Bola’ selalu terputar setiap ada kereta tiba. “Hampir malam di Jogja, ketika keretaku tiba…”

Pun saat KA mendarat di Stasiun Pasar Senen, rekaman instrument “Kicir-Kicir”, lagu khas Betawi terdengar menyapa kami yang baru “mendarat” di Jakarta.

KA Jayakarta Premium, meski judulnya KA Ekonomi, duduknya single seat. Terjadwal berangkat 19.03 WIB dari Lempuyangan. Perjalanan awalnya dari Surabaya. Di tiket mestinya sampai 02.41 WIB di Stasiun Pasar Senen. Tadi tiba di stasiun akhir sekitar 02.48 WIB. Tidak telat-telat banget sebagaimana Iwan Fals menyindir dalam ‘Kereta Tiba Pukul Berapa’.

“Sampai stasiun kereta
Pukul setengah dua
Duduk aku menunggu
Tanya loket dan penjaga
Kereta tiba pukul berapa
Biasanya kereta terlambat
Dua jam mungkin biasa …”

Naiklah kereta dan rasakan denyut kehidupan masyarakat kebanyakan. Sembari meresapi revolusi Jonan yang kini di usianya 60 tahun terus dikenang dengan ‘legacy’-nya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.