Ritual tes medis dua pekan sekali kembali berlangsung. Gula darah tertinggi sejak dua bulan tes, tapi masih aman di ambang 200 mg/dl.
Syukurlah, semua masih baik-baik. Terutama jika mengingat tahun-tahun lalu saat tes serupa, bagian asam urat kerap jadi momok dari normal angka ambang batasnya 3,4-7,0 mg/dl untuk laki-laki. Pernah dapat angka di atas 8, bahkan 10. Syukurlah, beberapa kali tes ini aman di 5-6. Pada tes kali ini malah terendah: 5,3. Mesti disiplin kurangi kacang-kacangan, jeroan, dan lain-lain.
Gula darah juga jadi perhatian. Sebagai anak dari orangtua yang dua-duanya dikaruniai diabetes, memang mesti disiplin dalam soal ini. Syukurlah, kali ini konsisten di bawah 200. Meski angka tes saat ini tertinggi dibanding sebelum-sebelumnya 164 mg/dl.
Kolesterol harus dijaga. Jauhkanlah dari godaan gorengan dan makanan berlemak yang menggiurkan. Jadi teringat belasan tahun lalu kalau menghadapi tes pengangkatan karyawan KompasTV dan diharuskan angka kolesterol stricted di bawah 200 mg/dl. Beberapa di antara kami sampai mengonsumsi simvastatin dan sebangsanya. Syukurlah, kali ini secara normal angka kolesterol tak sampai 200 mg/dl. Tes awal September menyentuh 174, masih lebih rendah dari dua tes terakhir.

Jangan berpuas diri. Disiplin intermittent fasting agar tubuh bisa detoksifikasi makanan selama 16 jam tentu tidak mudah. Tapi, upaya itu harus berkelanjutan. Begitu pula langkah-langkah lain. Minum air dengan treatment khusus, cukup istirahat di tengah banyak kesibukan, aktif bergerak, dan tetap jaga pikiran happy dalam situasi apapun.
Karena menjaga sehat bukan untuk orang lain!
