Notice: Undefined index: host in /home/jojr5479/public_html/wp-content/plugins/wonderm00ns-simple-facebook-open-graph-tags/public/class-webdados-fb-open-graph-public.php on line 1020

Jatuh Cinta pada Kapitalisme

Pernahkah Anda bayangkan kalau ternyata Yesus itu lahir di Indonesia?

Michael Moore beraksi, menutup salah satu lembaga keuangan di AS. Dampak kapitalisme.

Tak terhitung berapa kali saya menonton film “Capitalism: A Love Story” di HBO. Tapi, entah mengapa setiap film itu kembali diputar, saya ingin menyaksikannya lagi dan lagi. Film “Capitalism: A Love Story” dibuat, ditulis, distrudarai, dan juga diperankan oleh Michael Moore pada 2009, tahun di mana Amerika Serikat mengalami krisis keuangan akibat salah kelola manajemen perusahaan-perusahaan besar.

Ini film dokumenter, pada beberapa bagian tampak membosankan, saat banyak menayangkan kutipan dari banyak orang, termasuk praktisi perbankan, industri keuangan besar, akademisi, sampai tokoh agama tentang apa itu kapitalisme. Seorang pendeta yang diwawancarai berujar, “Kapitalisme adalah iblis, dan Anda tidak bisa mengatur iblis. Anda harus melenyapkannya.”

Continue reading “Jatuh Cinta pada Kapitalisme”

Menanamkan Mimpi Kejayaan Sepakbola Indonesia

Garuda di Dadaku 2. Semangat nasionalisme sejak dini.

Memori anak kecil begitu kuat. Semangat Garuda akan membawanya memenangkan kehidupan.

Bukan tanpa alasan saya mengajak Einzel menonton film “Garuda di Dadaku 2” di hari-hari awal pemutarannya di gedung bioskop. Dari film garapan KG Production berdurasi 99 menit ini, kita belajar tentang banyak hal: nasionalisme, kerja keras, persahabatan, keharmonisan keluarga, dan lain-lain.

Continue reading “Menanamkan Mimpi Kejayaan Sepakbola Indonesia”

Will (a movie)

[youtube=http://www.youtube.com/watch?v=-m3FcBIO2kw]

Seorang anak bernama Will Brennan begitu mencintai sebuah klub sepakbola. Sebagai surprise, ayahnya yang bernama Gareth (Damian Lewis) menghadiahinya tiket final Liga Champions Eropa. Belum sampai ajang final berlangsung, sang ayah wafat. Saudaraku, seberapa pentingkah arti kecintaan pada satu klub sepakbola dan kehidupan itu sendiri? Don’t miss it, an orphan journeys across Europe to the 2005 Champions League Final!

Buried: sebuah film yang tidak biasa

Suasana Conroy terjebak dalam peti di bawah tanah. Menegangkan.

Ini bukan sebuah film yang biasa. Sesuai judulnya “Buried” berkisah tentang seorang pria yang terkurung di peti mati dan mencoba sebisa mungkin lolos dari maut. Hampir seluruh isi dari thriller 90 menit ini dihiasi pemain tunggal Ryan Reynolds, dengan sesekali menampilkan wajah orang lain melalui telepon selulernya.

Continue reading “Buried: sebuah film yang tidak biasa”

Rapunzel: puteri kerajaan dalam asuhan penyihir

Rapunzel bersama seorang pencuri yang menjadi pengubah hidupnya. Mencoba melarikan diri dari hutan demi bertemu orang-tuanya

Ini sebuah film animasi dengan latar cerita dongeng Jerman abad ke-19. Cerita diawali saat pasangan raja dan ratu sedang menantikan kelahiran anak mereka. Sayangnya, ratu sakit selama kehamilannya, dan harus berjuang bertahan hidup demi dirinya dan anak yang dikandungnya. Dalam keputusasaan, seorang pengawal nekat mencuri tanaman ajaib dari kebun seorang penyihir jahat bernama Gothel. Maka, ratu dan bayi perempuan mereka, Rapunzel, sehat serta memiliki kekuatan.

Continue reading “Rapunzel: puteri kerajaan dalam asuhan penyihir”

Intrik dan Inspirasi di balik Facebook

Adegan Mark Zuckerberg menghadiri rapat bisnis penting dengan investor yang siap menyuntikkan dana untuk Facebook.

Kini, nyaris tidak ada orang berpendidikan yang tidak memiliki akun facebook, karena facebook dianggap sebagai tanda “eksistensi diri”. Tapi bagaimana sebenarnya ide kreatif di balik inovasi jejaring sosial terpopuler di dunia ini? Film “The Social Network” yang diputar pekan depan akan menjadi jawabnya.

Continue reading “Intrik dan Inspirasi di balik Facebook”

Film yang menyadarkan pentingnya arti keluarga…

Life as we know it. Betapa anak menjadi pemersatu keluarga.

”Life as we know it”, Ini sebuah film komedi romantis, yang pekan ini mulai ditayangkan di seluruh bioskop diseluruh Indonesia. Saya menyaksikan film ini –”untuk singkatnya kita sebut saja ”Life”- dalam premier khusus wartawan, di Djakarta Teater.

Disutradarai Greg Berlanti, ”Life” mengisahkan Holly Berenson yang diperankan Katherine Heigl dan Eric Messer dimainkan oleh Josh Duhamel. Holly seorang pengusaha kedai roti, sementara Eric menjadi produser siaran olahraga basket di Amerika.

Continue reading “Film yang menyadarkan pentingnya arti keluarga…”

Hope: Harapan untuk Indonesia

Pandji, salah seorang penutur dalam "Hope"

Ini film dokumentar keempat yang dibuat sutradara muda Andibachtiar Yusuf dalam bendera Bogalakon Pictures. Sebelumnya Ucup –begitu sapaan penggila bola yang lulusan jurnalistik Universitas Padjajaran ini akrab disapa- telah melahirkan The Jak (2007), The Conductors (2008) dan Romeo Juliet (2009). Rencananya, Hope akan diputar perdana pada Jakarta Internasional Film Festival (JIFFEST) Desember mendatang.

“Indonesia akan begini-begini aja kalo loe cuma bisa protes,” kalimat dari Pandji Pragiwaksono, presenter yang juga dikenal sebagai penyanyi hip-hop itu seperti menjadi kata kunci film berdurasi 76 menit ini.

Continue reading “Hope: Harapan untuk Indonesia”

Kebangkitan semu film Indonesia?

Terhitung Januari hingga Juni ini hanya ada 2 film lokal yang jumlah penontonnya menembus angka 500 ribu.

Pocong Keliling, genrenya campuran: horor, komedi dan seks.

Minggu ini saya kembali mendapat undangan menyaksikan premiere alias pemutaran perdana film Indonesia. Memang, saat ini gairah dunia layar perak sedang tinggi-tingginya, rata-rata dalam sepekan diluncurkan dua judul film baru. Pekan lalu misalnya, saya menghadiri dua konferensi pers dan premeire film 3 Hati 2 Dunia 1 Cinta serta Obama Anak Menteng. Pekan ini, saya hadir dalam peluncuran film Pocong Keliling –disingkat Poling, garapan Maxima Pictures yang peluncurannya digelar di FX, Senayan Jakarta. Adapun satu film lain yang rilis minggu ini yakni Istri Bo’ongan produksi Kanta Indah Film. Tapi, apakah banyaknya produksi film baru ini sudah menunjukkan bahwa film Indonesia telah menjadi tuan rumah di negeri sendiri?

Poling berkisah tentang kepanikan sebuah kompleks perumahan di tengah kampung akibat isu munculnya pocong yang tiap malam mengetuk pintu dari rumah ke rumah. Hal ini menimbulkan masalah pada berbagai pihak, seperti pengembang yang jengkel rumahnya tak laku-laku, dan kacaunya jadwal selingkuh dua tetangga. Ada juga pasangan baru di kompleks yang terus menerus gagal menikmati malam pertama karena takut didatangi pocong. Saat itulah sepasang reporter televisi dan juru kamera berjuang meliput berita dan mendapatkan gambar pocong secara live, karena itu satu-satunya cara agar mereka berdua tidak dipecat.

Continue reading “Kebangkitan semu film Indonesia?”