Notice: Undefined index: host in /home/jojr5479/public_html/wp-content/plugins/wonderm00ns-simple-facebook-open-graph-tags/public/class-webdados-fb-open-graph-public.php on line 1020

Beda Kisah di Dua Hari Raya

Liverpool menghentikan magis Gus Hiddink, lewat tendangan jarak jauh pemain “tong sampah”.

Hiddink dan Eto’o mengirim karangan duka ke Liverpool. Tanda Solidaritas.

Begitu undian fase grup Liga Eropa di Monco akhir Agustus lalu menempatkan Liverpool satu grup dengan Anzi Makhachkala, sesungguhnya, yang ditakuti bukan lah sebuah klub baru dengan anggaran dana nyaris tanpa limit. Bukan pula dengan kehadiran Samuel Eto’o yang mencoba menemukan peruntungan baru di musim keduanya bersama klub asal Dagestan, Rusia itu.

Anzhi memang klub kaya baru, tak ubahnya Chelsea di era awal masuknya Jose Mourinho atau Manchester City pasca lengsernya Thaksin dan dibeli Sheikh Mansour bin Zayed. Dimiliki pengusaha tambang emas Suleyman Kerimov, orang terkaya ke-19 di Rusia, Anzhi membuat kejutan saat memboyong pemain-pemain berkarat, macam Roberto Carlos (kini menjadi direktur sepakbola), Eto’o, Yuriy Zhirkov, Chris Samba, dan Lassana Diarra. Tapi, sejujurnya, yang membuat gentar bukanlah nama-nama pemain itu.

Continue reading “Beda Kisah di Dua Hari Raya”

Beratnya Tiga Poin Kedua

Gol pertama Liga Primer Raheem Sterling. Kepercayaan pemain belia. Foto: Liverpoolfc.com

Liverpool meraih kemenangan kedua pada pertandingan kedelapan.

Di mana, sedang apa, dan sudah meraih pencapaian apa Anda pada 1994? Saat itu, saya berusia 17 tahun, dan sedang berada di persimpangan untuk memilih jalan pendidikan tinggi.

Pada 18 tahun silam itulah, Raheem Shaquille Sterling lahir, di Kingston, ibukota Jamaika yang mungkin namanya lebih Anda kenal sebagai merek flashdisk. Pada usia 5 tahun, Raheem kecil berimigrasi ke Inggris, bersama ibunya, dan hidup di kawasan Wembley, London Barat.  Mulai umur 10 tahun, Sterling menyalurkan hobi bola sepaknya di Sekolah Sepak Boa Queen’s Park Rangers, hingga kemahirannya menggocek bola tercium negara leluhurnya, dan terpajang di halaman depan sebuah koran Jamaika.

Continue reading “Beratnya Tiga Poin Kedua”

Garuda – Liverpool, Branding Indonesia di Mata Dunia

Apa yang bisa dibanggakan setelah tradisi emas Olimpiade pupus?

Tradisi medali emas Indonesia di Olimpiade yang kita raih sejak 16 tahun terakhir, berakhir di Inggris. Enam koleksi emas, semuanya dari cabang bulutangkis, atas nama Susi Susanti, Alan Budi Kusuma (Barcelona 1992), Ricky Subagja, Rexy Mainaky (Atlanta, 1996), Chandra Wijaya, Tony Gunawan (Sydney, 2000), Taufik Hidayat (Athenam 2000), dan Markis Kido, Hendra Setiawan (2008), gagal diteruskan di Olimpiade London. Harapan terakhir dibebankan pada pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir akhirnya kandas, setelah takluk di semifinal dari pasangan China Xu Chen/Ma Jin 23-21, 18-21 dan 13-21. Olimpiade London belum resmi ditutup, tapi Indonesia dipastikan hanya pulang dengan 1 medali perak dan 1 perunggu.

Continue reading “Garuda – Liverpool, Branding Indonesia di Mata Dunia”

Surga Neraka Sepakbola Bernama Surabaya

Akun  twitter resmi @OfficialQPR memuji sambutan suporter Surabaya, “An awesome reception in Surabaya. 1,000’s people gave QPR a warm welcome from the airport!!”

Ruddy William Keltjes (tengah) dalam laga persahabatan tak terlupakan. Kebanggaan mengalahkan Arsenal.

 

Minggu siang, para penggila bola beratribut Bonek berdiri di terminal kedatangan Bandara Internasional Juanda sambil bernyanyi, “Welcome, welcome, welcome QPR… Welcome QPR di Surabaya….” Nada lagunya persis seperti kala para suporter itu melagukan, “Bantai, bantai, bantai Arema… bantai Arema di Surabaya…” Selain bendera besar QPR, beberapa fans perempuan membentangkan jersey nomer 13 atas nama Park Ji-Sung, ikon baru QPR yang dikontrak dua tahun setelah terbuang dari Old Trafford.

Continue reading “Surga Neraka Sepakbola Bernama Surabaya”

Hidup Susah Singa Muda

Inggris meneruskan tradisi gagal menang di partai perdana Piala Eropa.

Gol perdana Inggris di Euro 2012. Gagal jadi kemenangan. (foto Mirror.co.uk)

Permainan sepakbola bukan hanya pertandingan selama 2 kali 45 menit ditambah tambahan waktu seperlunya. Sepakbola juga menyuguhkan adu cerdas, adu diplomasi dan adu piawai seni kehumasan serta media relations. Bagian terakhir ini kerap ditunjukkan dalam sesi jumpa pers atau wawancara di mixed zone bagi para pemain maupun pelatih dua tim yang baru merampungkan laga nan melelahkan.

Continue reading “Hidup Susah Singa Muda”