Notice: Undefined index: host in /home/jojr5479/public_html/wp-content/plugins/wonderm00ns-simple-facebook-open-graph-tags/public/class-webdados-fb-open-graph-public.php on line 1020

Selamat Jalan, Kelmi…

Sosok kawan yang unik, ceria dan konsisten dalam kerja kerasnya. Jurnalis CNN Indonesia.com meninggal dunia di usia 37 tahun.

Kelmi di Anfield, Liverpool. Jalan-jalan hadiah juara lomba penulisan musik. (Foto dari Adib Hidayat).
Kelmi di Anfield, Liverpool. Jalan-jalan hadiah juara lomba penulisan musik. (Foto dari Adib Hidayat).

Bicara tentang Kelmi, nama panggilan Helmi Firdaus, adalah bicara tentang malam-malam panjang. Kerap kali kami menghabiskan siang dan sore bersama, tapi lebih sering saat malam berjalan.

Kami tak ketemu di Universitas Airlangga, meski saya yang masuk Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP pada 1995 sebenarnya tak jauh dengannya sebagai mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 1997. Perkenalan dan kebersamaan banyak kami habiskan di tepi Lapangan Karanggayam, Surabaya, menyaksikan anak-anak muda nan kaya raya saat itu, para pemain Persebaya, berlatih dan bertanding. Selain Kelmi yang saat itu jurnalis Surabaya Post dan saya sebagai koresponden Tempo, gank kami antara lain: Amar Hamsyah dari tabloid olahraga Maestro yang kini ada di kantor Menpora, Billy Kompas yang kini jurnalis jagoan di KPK, Maruf El Rumi Jawa Pos yang kini di Koran Sindo dan rajin jadi komentator bola di MNC Group, serta Nanang Prianto Jawa Pos yang kini jadi Wapemred di medianya.

Continue reading “Selamat Jalan, Kelmi…”

Pelajaran Etika Jurnalistik dari Petra Lazlo

Seorang jurukamera televisi dari Hungaria ‘berperan’ saat meliput serbuan pengungsi dari Timur Tengah. Pemecatan menjadi buah dari tingkahnya.

Petra Lazlo memberi kita pelajaran berarti. Jurnalis televisi untuk situs berita Hungaria, N1TV, dipecat karena tingkahnya yang berlebihan. Tak hanya meliput pengungsi dari Suriah dan Irak yang menyerbu Eropa Timur, Lazlo juga melibatkan sentiment pribadinya.

Continue reading “Pelajaran Etika Jurnalistik dari Petra Lazlo”

Arwa Damon Memotret Krisis Migran di Eropa

Ratusan ribu pengungsi dari Irak, Suriah, Afghanistan dan negara-negara lain di Asia bermigrasi ke Eropa. Mereka melintas Balkan demi Jerman sebagai tujuan. Tiga video liputan Arwa Damon CNN menceritakannya dari tiga perspektif berbeda.

http://www.youtube.com/watch?v=-cgIl7xGc5Y

Hari-hari ini, Eropa sedang dilanda krisis akibat serbuan manusia dari Timur Tengah yang mencoba mencari hajat hidup lebih baik. Mereka korban konflik dan pendudukan ISIS, menyeberang lewat Eropa Timur dan kawasan Mediteranian, menuju negara-negara Eropa Barat yang dirasa bakal memberi nasib lebih baik serta memiliki kebijakan terbuka terhadap migran. Sebenarnya, bagaimana status mereka ini masih dalam perdebatan serius, apakah migrant (orang yang menyeberang negara dan ingin hidup di negara itu), refugees (pengungsi sebagai korban), atau asylum seeker (pencari suaka).

Continue reading “Arwa Damon Memotret Krisis Migran di Eropa”

Tayangan Dramatis tapi Sadis, Bolehkah Ditayangkan?

Menyoal tayangan dramatis di televisi.

http://edition.cnn.com/videos/bestoftv/2014/09/21/rs-tough-choices-maddox-cnn-covering-isis.cnn

Detik-detik eksekusi sandera ISIS. Dramatis tapi sadir.
Detik-detik eksekusi sandera ISIS. Dramatis tapi sadir.

Bagi sebuah stasiun televisi, mendapatkan video eksklusif adalah sebuah kemewahan dan keberhasilan tersendiri. Apalagi kalau tayangan itu tidak dimiliki oleh kompetitor pesaingnya. Tapi, bukan hanya soal pesaing tidak memiliki, kalau pesaing punya dan media kita tak punya, pun jadi masalah. Misalnya, berita gebuk-gebukan pengunjuk rasa dengan polisi. “Kenapa TVOne punya, kita gak punya?” begitu teriakan yang ada di newsroom Metro TV. Pun untuk topik-topik lain yang diperkirakan bakal menyedot pemirsa banyak. Kasus terorisme, detik-detik menegangkan sebuah bencana, wawancara super eksklusif, penangkapan kriminal, dan lain-lain.

Continue reading “Tayangan Dramatis tapi Sadis, Bolehkah Ditayangkan?”

Wajah Cilik Selalu Menarik

Anak-anak selalu berbicara lebih. Pada merekalah jurnalisme dituntut kebijakannya.

cabrera beneran
Cabrero belajar di jalanan. Optimisme dari Filipina.

Sebuah foto yang beredar luas di media sosial di kalangan warga Filipina sungguh mengharukan sekaligus mengundang decak kagum. Daniel Cabrera (9), bocah pengemis di kota Mandaue, Cebu, Filipina, tertangkap kamera tengah tekun menyelesaikan pekerjaan rumahnya.

Sebagaimana dikutip di rubrik ‘Kilasan Kawat Sedunia’ Kompas (10/7), Daniel tampak duduk dengan wajah serius, bersimpuh di trotoar sambil menulis pada buku yang diletakkan di atas kursi kayu. Ia mengerjakan PR dengan hanya diterangi limpahan cahaya lampu dari sebuah restoran cepat saji.

Continue reading “Wajah Cilik Selalu Menarik”

Memikirkan Liputan yang ‘Tidak Biasa’

Liputan takjil untuk buka puasa di masa Ramadhan di Jakarta kebanyakan mengarah ke Pasar Bendungan Hilir, Jakarta Pusat. Pikirkan, apa yang bisa menjadikan liputanmu berbeda dari yang lain.

Dalam topik yang sama, pasti bisa dihasilkan gaya dan kemasan liputan yang berbeda, asal berpikirnya ‘out of the box’. Mengemas berita dengan treatment unik. Itulah yang seharusnya dilakukan Mailan Fransian, Zudan Abdarrahman, Rizki Asra, dan Eunike melysa saat mereka bersama meliput pusat jajanan di Benhil, sebagai take home test Ujian Akhir Semester mata kuliah Teknik Presentasi Media Elektronik di Universitas Bakrie.

Continue reading “Memikirkan Liputan yang ‘Tidak Biasa’”

Perhatikan Sudut Pengambilan Gambar

Sebuah gambar bisa bicara lebih dari seribu kata. Apalagi dalam berita televisi, dengan gambar bergerak alias video. Baiknya ambil gambar secantik mungkin. Jangan ragu untuk mengulang.

Dalam pengerjaan take home test Ujian Akhir Semester mata kuliah Teknik Presentasi Media Elektronik Universitas Bakrie berupa live report penjual takjil di bulan Ramadhan, Dimas Muchli, Fitriyah, Muhammad Afwan  Nur, dan Viviet Sandra mengambil lokasi di Kawasan Bukit Duri, Jakarta Selatan. Mereka mengambil keputusan berani, karena dengan komposisi anggota kelompok dua cowok dan dua cewek, baik presenter  maupun reporter lapangannya dipercayakan kepada duo Afwan dan Dimas, sementara Fitri mengambil peran produser dan Viviet sebagai juru kamera.

Continue reading “Perhatikan Sudut Pengambilan Gambar”

Musik Pengiring Bukanlah yang Utama

Musik latar member warna tersendiri dalam sebuah paket berita. Tapi, patut diingat, ini news, bukan video clip. Jangan sampai terlalu dominan dan menutup porsi berita.

Bendungan Hilir atau Benhil yang terletak di kawasan segitiga antara Sudirman dan Pejompongan Jakarta Pusat, selalu menjadi spot atau tak terlupakan saat momen puasa. Deretan penjual takjil alias makanan ringan, yang sebenarnya juga ada di hari-hari di luar Bulan Ramadhan, menjajakan sajian khas berselera dan membuatnya sebagai titik khas ibukota.

Continue reading “Musik Pengiring Bukanlah yang Utama”

Berpikirlah untuk Tidak Live Mematung

Liputan suasana penjualan takjil di kawasan Menteng Atas. Kreatif penyajiannya. Cuma, reporternya terlalu kaku.

Dara Negeri tampil penuh percaya diri sebagai presenter berita, mengantarkan live menuju lokasi live Haqi Prasutio di lokasi pusat penjualan makanan dekat masjid Al Bakrie, Menteng Atas. Serius sekali mereka menggarap materi take home test Ujian Akhir Semester Teknik Presentasi Media Elektronik  Universitas Bakrie.

Continue reading “Berpikirlah untuk Tidak Live Mematung”