Notice: Undefined index: host in /home/jojr5479/public_html/wp-content/plugins/wonderm00ns-simple-facebook-open-graph-tags/public/class-webdados-fb-open-graph-public.php on line 1020

Syair-syair dari Padang Sabana

Tayang di Koran Tempo Minggu, 7 Juni 2015

resensiKTJudul Buku           : Antologi Puisi

“Gemerisik Ilalang Padang Sabana”

Penulis                  : Agust Dapa Loka

Kata Pengantar    : Dr. Anies Baswedan

Editor                            : Emanuel Dapa Loka

Tebal                    : XXI+96 Halaman

Penerbit                : Altheras Publishing, Jakarta, 2015

Ada yang unik dari penerbit buku ini. Dalam pengantar penerbit tersua judul Selamat Datang Kembali, Puisi. Pertanyaannya, ke manakah gerangan genre susastra bernama puisi itu? Rupanya, penerbit menyadari bahwa setidaknya, dalam sepuluh tahun terakhir ini, sudah sangat jarang penerbit, terutama penerbit besar menerbitkan buku puisi.

Continue reading “Syair-syair dari Padang Sabana”

Mendiskusikan Media Memotret Dahlan Tersangka

Dahlan Iskan terakhir dikenang publik sebagai mantan menteri dan Direktur Utama PLN. Jauh sebelum itu, ia lebih dikenal sebagai ‘media mogul’, bos media di Indonesia.

Jpeg
Judul Jawa Pos 6 Juni 2015: ‘Dahlan: Saya Ambil Alih Tanggung Jawab Ini. Sembilan Gardu Indek Masih Dicek, Sudah Jadi Tersangka’.

Sebagai raja media, Dahlan Iskan memiliki lebih dari 150 surat kabar harian grup Jawa Pos dan radar-radarnya, serta puluhan tabloid, serta jaringan televisi JTV dan pusat pemberitaan online bernama Jawa Pos News Network (JPNN).

 Ekspose pemberitaan Dahlan Iskan di media. Mahasiswa mempelajari realitas, antara 'yang seharusnya' dan 'yang sebenarnya'.
Ekspose pemberitaan Dahlan Iskan di media. Mahasiswa mempelajari realitas, antara ‘yang seharusnya’ dan ‘yang sebenarnya’.

Karena itu, amat menarik menanti bagaimana media massa di Indonesia memasang headline (berita utama) pada edisi Sabtu, 6 Juni, satu hari setelah Dahlan Iskan ditetapkan sebagai tersangka dugaan korupsi pembangunan 21 Gardu Induk Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara 2011-2013 yang mengindikasikan kerugian negara Rp 33m 2 miliar. Titik tekanannya adalah: bagaimana media bersikap, baik media milik grup Jawa Pos maupun media massa lain, kompetitornya kelompok Jawa Pos, di Indonesia.

Continue reading “Mendiskusikan Media Memotret Dahlan Tersangka”

Gaza, Perlawanan dan Kehormatan: Faisal dan Bukunya yang Bercerita

Ini buku ketiga, tapi inilah masterpiece seorang Faisal Assegaf, yang kini mempopulerkan istilah ‘Hamaslovers’ di Indonesia.

Gaza, buku ketiga Faisal Assegaf. Enak dibaca dan bercerita.
Gaza, buku ketiga Faisal Assegaf. Enak dibaca dan bercerita.

Saya mengenal Faisal Assegaf sebagai seorang kawan seperguruan di Tempo, sebuah institusi terhormat di ranah jurnalisme Indonesia. Dia kerap mengaku bukanlah murid yang baik di ‘sekolah’ itu. Jarang datang rapat, dan tingkahnya seenak sendiri. Tapi, soal proses dan hasil kadang tidak mesti seiring dan sebangun. Di balik kebengalannya itu, Faisal membelalakkan mata para penggede saat wawancara eksklusifnya muncul di koran keesokan hari. Ia bukanlah seorang yang banyak omong, tapi dari bicaranya yang sedikit itu, orang haruslah percaya. “Ramos Horta kalau ke Jakarta selalu telpon gue, Jo,” itu salah satunya. Tak ada nada sombong di sana.

Dan, untuk menunjukkan kehebatannya, bacalah halaman-halaman belakang buku ‘Gaza, Simbol Perlawanan dan Kehormatan’. Mengapa halaman belakang? Karena di halaman 172-174 itulah tertera daftar bagaimana Faisal mewawancarai narasumbernya, baik saat bersua maupun melalui sambungan telepon.

Continue reading “Gaza, Perlawanan dan Kehormatan: Faisal dan Bukunya yang Bercerita”

Mewariskan Passion Ayah pada Anak?

Terlalu banyak anak memilih profesi seperti ayahnya. Karena kagum, dipaksa, atau apa?

Di balik kemeriahan duel ‘The Fight of The Century’ antara Floyd Mayweather melawan Manny Pacquiao di Las Vegas pekan lalu, ada nama legendaris yang selalu hadir di setiap ajang tinju besar dunia. Mungkin Anda tak kenal namanya, tapi tentu tak asing dengan tone serta nadanya saat mengintroduksi pertarungan:

“Llllllladies and the gentleman, in the very good evening to you…. and we welcoming you  tonight you to the epicentre of the sport world here in MGM Grand Las Vegas Nevada…”

Continue reading “Mewariskan Passion Ayah pada Anak?”

Pepeng dan Makna Totalitas Profesi

Bicara Pepeng adalah bicara seorang dengan panggilan tinggi pada profesinya. Hingga akhir hayat, ia tak kenal dua kata: menyerah dan mengeluh.

http://www.youtube.com/watch?v=foRKDMgFZR4

Nama aslinya Ferrasta Soebardi, publik lebih mengenalnya sebagai  Pepeng, kelahiran Sumenep, 23 September 1954 dan meninggal dunia pagi tadi (6/5) di Cinere, Depok setelah sepuluh tahun bergulat dalam lumpuh.

Continue reading “Pepeng dan Makna Totalitas Profesi”

Mourinho dan Keangkuhan yang Menyertai Suksesnya

Ada yang bilang, untuk sukses, seseorang harus punya sifat ’arogan’. Boleh aja sih, tapi ada satu syaratnya.

José Mário dos Santos Mourinho Félix berusia sembilan tahun saat ayahnya, José Manuel Mourinho Félix, dipecat sebagai pelatih Belenenses tepat di hari Natal. Tim yang diasuh ayahnya, yang dikenal sebagai mantan penjaga gawang, meraih hasil buruk pada 23 Desember. Tepat saat makan siang di hari Natal keluarganya di Portugal, telepon berbunyi dan mengabarkan Jose Mourinho senior di-PHK.

Continue reading “Mourinho dan Keangkuhan yang Menyertai Suksesnya”

Pacquiao Adalah Kita

Manny Pacquiao kalah dalam pertarungan yang dikatakan terbesar abad ini. Tapi ia mencuri hati penonton.

http://www.youtube.com/watch?v=ePDJydGnqEs

Mantan juara dunia tinju kelas berat Mike Tyson mengungkapkan rasa kecewanya usai laga Floyd Mayweather melawan Manny Pacquiao yang berlangsung 12 ronde. Dalam akun twitter @MikeTyson, pria yang kini berusia 48 tahun itu mencuit, “We waited 5 years for that… #underwhelmed #MayPac”

Tak hanya Tyson yang kecewa. Jutaan orang yang menonton laga ini, baik mereka yang membeli tiket ratusan juta rupiah di MGM Grand Arena Las Vegas menggunakan jet pribadi, sampai masyarakat miskin Filipina yang membuat detak waktu negeri lumbung padi itu serasa berhenti.

Continue reading “Pacquiao Adalah Kita”