Yogyakarta menjadi tempat sepakbola Indonesia lahir pada 19 April 1930. Hampir 87 tahun kemudian, di provinsi ini pula, tendangan pertama kebangkitan sepakbola Indonesia digulirkan oleh presiden ketujuh.
“Walau hujan deras ku kan bersikeras
Panas matahari ku tidak peduli
Super Elang Jawa selalu di hati
Kudukung PSS walau sampai mati
Ayo PSS… Ayo PSS jadi juara
Bawa Sleman ke Super Liga…”
Lagu berjudul ‘Bersikeras’ dinyanyikan penuh semangat oleh ribuan pendukung garis keras PSS Sleman di tribun belakang gawang selatan, dikenal dengan nama Brigata Curva Sud, Stadion Maguwoharjo International Stadium, akhir pekan lalu. Nyanyian itu seolah menggambarkan betapa ada sosok yang bersikeras menjadikan sepakbola Indonesia bangkit, meski awalnya harus berhadapan dengan hujatan dan cibiran.
Continue reading “Bersikeras Menuju Sepakbola Lebih Berkelas”