Notice: Undefined index: host in /home/jojr5479/public_html/wp-content/plugins/wonderm00ns-simple-facebook-open-graph-tags/public/class-webdados-fb-open-graph-public.php on line 1020

Puerto Rico van Java

Purwokerto, ibu kota Kabupaten Banyumas. Kota kelas menengah. Tidak terlalu ramai seperti Semarang dan Yogyakarta, tapi tentu tidak sesepi tetangganya: Purbalingga, Kebumen dan Purworejo, misalnya.

Tiga malam di Purwokerto menyegarkan jiwa. Perlu sesekali datang ke koat-kota kecil. Meski sebenarnya, kawasan yang nomor polisi kendaraannya pakai plat “R” ini bukan kota cilik. Penduduknya 250 ribu, termasuk pengguna “Bahasa Ngapak” yang khas di Jawa Tengah.

Continue reading “Puerto Rico van Java”

Baturraden, Tetirah di Lereng Slamet  

Spot wisata di Purwokerto. Pernah viral karena tragedi, kini bangkit jadi tujuan plesir kelas BC.

Kejadiannya sudah lama. Hari kedua Idul Fitri Oktober 2006. Jembatan gantung itu roboh dan menewaskan 9 korban jiwa dari 50 orang yang ada di atasnya. Belasan tahun kemudian, lokasi wisata itu kian cantik dan menarik antusiasme pengunjung dari level menengah. Long weekend kemarin saya ke sana. Harga tiketnya Rp 25 ribu di hari libur.

Continue reading “Baturraden, Tetirah di Lereng Slamet  “

Kue Samir Pasar Kober

Makanan khas Jawa Tengah, semacam apemnya orang Arab.

Ini makanan khas Jawa Tengah. Kalau Purwokerto jangan lupa mencicipinya. Semacam apemlah rasanya. Kabarnya ini apem ala Arab. Tapi, saat mengkonfirmasi ke Ade Kuntoro, seorang penjual kue samir di Pasar Kober, Purwokerto, Minggu, 4 Juni kemarin, ia menjelaskan, “Sebenarnya asalnya dari Pekalongan.” Sebelum balik ke arah Jakarta, kami sempatkan mampir ke kios Ade, atas arahan Bulik di Purwokerto yang tentu sudah hapal peta penjualan oleh-oleh khas Banyumas selain mendoan dan getuk goreng itu.

Continue reading “Kue Samir Pasar Kober”

Purwokerto: Menara Pandang Teratai ala Husein

Ikon Kota Purwokerto: Menara Pandang melihat kota dari ketinggian 177 meter.

Mampir ke Purwokerto tak lengkap kalau tak naik ke Menara Pandang Teratai. Ini lokasi wisata baru. Baru berumur setahunan. Wujud gagasan Bupati Banyumas dua periode Ahmad Husein.  Puncaknya berbentuk daun teratai, konon atas masukan budayawan Banyumas Ahmad Tohari dan kajian kampus Universitas Jenderal Soedirman. Di sinilah nampak betapa Covid juga membawa hikmah. Menara pandang ini dibangun oleh pembiayaan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dari dana APBN.

Continue reading “Purwokerto: Menara Pandang Teratai ala Husein”