Yang mengaku orang Yogya sudah melihat kenyataan memprihatinkan ini?
Kreatif Memotret Narsisme
Studio Sinten Yogyakarta pintar mencari peluang bagaimana mengabadikan kenangan dengan cara berbeda.

Awalnya, kami melihat dari luar. Jalan raya menuju Tugu, ikon kota Yogyakarta. Sekilas, studio itu nampak unik. Tak sekadar menawarkan sebagai sarana berpose dalam grup, keluarga misalnya. Tapi juga melengkapi diri dengan busana tradisional (wardrobe) dan juga latar belakang (backdrop) bernuansa kuno. Tak salah, Sinten yang berlokasi di Jl Diponegoro, depan Pasar Kranggan, Yogyakarta itu memilih tagline ‘studio foto jang bernoeansa tradisionil Djogja tempo doeloe’.
Pemilik sekaligus fotografer Sinten, Toni Handoko, bercerita, berbagai item barang di Sinten sebagian merupakan koleksi keluarganya. Misalnya, radio tua, rokok jadul, lukisan, topeng, dan juga sangkar burung. “Tapi, barang-barang lain ada yang harus saya hunting ke berbagai tempat,” kata Toni. Ia merujuk pada pintu, jendela, dan berbagai interior lain.
Jalur sepeda Yogya: Inisiatif yang belum optimal
Yogya punya jalur sepeda dan jalan alternatif khusus bagi bikers. Optimalkah pemanfaatannya?

Lebih setahun Pemerintah Kota Yogyakarta menunjukkan kepeduliannya bagi pesepeda dengan menyediakan “jalur sepeda” dan jalan alternatif pesepeda. Hampir di setiap ruas jalan strategis kota Yogyakarta terdapat lajur di sebelah kiri yang khusus dikosongkan untuk para pesepeda, serta petunjuk yang mengarahkan pesepeda menuju jalan alternatif. Tapi, apakah kebijakan itu telah efektif?
Continue reading “Jalur sepeda Yogya: Inisiatif yang belum optimal”