Notice: Undefined index: host in /home/jojr5479/public_html/wp-content/plugins/wonderm00ns-simple-facebook-open-graph-tags/public/class-webdados-fb-open-graph-public.php on line 1020

Pelajaran kuliah hari ini: Looking glass self

Mau jadi anak kucing atau anak singa? Tergantung pikiranmu mempersepsi pendapat orang.

Ini kisah yang saya dapat dari kegiatan belajar S-2 saya hari ini, Magister Ilmu Komunikasi, tepatnya pada sesi kuliah Perspektif Teori Komunikasi, dibawakan doktor komunikasi, Emrus Sihombing.

Pernah mendengar tentang teori looking glass self? Sederhananya, konsep yang diperkenalkan oleh sosiolog Amerika Charles Horton Cooley pada 1902 ini menekankan bahwa keberadaan seseorang berkembang berdasarkan interaksi dan persepsi orang lain. Kita bertumbuh menurut apa yang orang lain –khususnya orang-orang terdekat, orang-orang kepercayaan kita seperti suami/isteri, orangtua, boss- persepsikan mengenai diri kita.

Continue reading “Pelajaran kuliah hari ini: Looking glass self”

Dewan Pers tegaskan tak ada lagi kriminalisasi pers

Polemik kematian Ridwan Salamun diharapkan terjawab di pengadilan.

Dewan Pers harapkan kesepahaman antar pegiat pers.

Sebagai lembaga independen yang lahir dari semangat reformasi dan Undang-Undang Pers No. 40/1999 Dewan Pers terus melakukan berbagai upaya untuk menjaga kemerdekaan pers di negara ini. Salah satu langkah yang dilakukan yakni menggelar pertemuan seri bersama para stakeholder untuk menyikapi kekerasan dan pemidanaan terhadap wartawan.

Continue reading “Dewan Pers tegaskan tak ada lagi kriminalisasi pers”

#Football Evangelist: Merindukan sepakbola tanpa kebencian

Sektor paling crowded, Jakmania paling semangat.

Hari ini kutinggalkan pekerjaan

siap-siap buat nonton pertandingan

orang bilang aku sudah kesurupan

demi Persija apapun kulakukan,

Persija Jakarta… o..o.. o..

Sudah lama saya tidak menikmati pertandingan sepakbola langsung di stadion, duduk di kursi penonton, bukan di tribun wartawan seperti yang selama ini saya nikmati. Sensasi duduk di bangku penonton memang berbeda, sampai-sampai seorang kawan virtual, Pangeran Siahaan berujar, “Menonton sepakbola dari bangku media itu sama seperti nonton bokep tanpa boleh bermasturbasi dan tak boleh bersuara.”

Continue reading “#Football Evangelist: Merindukan sepakbola tanpa kebencian”

Keterbatasan tak boleh membuat kita menyerah

Handry Satriago saat berbicara dalam penghargaan esai ‘Menjadi Indonesia’ (foto koleksi Mardiyah Chamim).

Indonesia punya tokoh yang tepat untuk dijadikan inspirasi, bahwa keterbatasan tak boleh membuat seorang manusia menyerah. Nama tokoh itu: Handry Satriago, orang nomor satu di jajaran GE Indonesia. Sejak usia 18 tahun sampai saat ini berumur 41 tahun, Handry tak bisa lepas dari kursi rodanya, namun bukan berarti ia meratap dan mengibarkan bendera putih.

Continue reading “Keterbatasan tak boleh membuat kita menyerah”