Hidup adalah Realisasi dari Gambar-Gambar Kita di Masa Lalu

Kelas VI SD di Surabaya, lebih kurang 29 tahun silam, saya jadi sebuah peserta kuis intelektual di Suzana 91.3 FM Surabaya. Hostnya Achmad ’Kaisar Victorio’ Affandi yang di kemudian hari menjadi anggota DPR RI. Nama acaranya ’Kuis Bertingkat’
Untuk ukuran anak 12 tahun, saya melahap dua pertanyaannya dengan cepat dan gamblang saat on-air live di studio Jl Taman Apsari Surabaya.

“Apa nama bandara di Jayapura?”
“Apa nama stadion sepakbola di Jayapura?”
 
Waktu berlalu.
 
Agustus 2017, kali pertama ke Bumi Cenderawasih, dalam sebuah tugas Kantor Staf Presiden Republik Indonesia memantau pelaksanaan BBM Satu Harga di Papua, saya bertemu kawan baik jurnalis senior Jayapura, Eveerth Joumilena.
 
Di antara berbagai agenda malam hari, saya ‘memaksa’ mengantarnya menengok Stadion Mandala Jayapura. “Saya belum pernah ke stadion itu. Lihat sebentarlah dari luar,” pintaku.
 
Berboncengan motor, ia melewatkan saya ke stadion kebanggaan Persipura Jayapura itu. Karena sudah tutup, kami mengintip saja dari celah luar pagar yang digembok. Yang penting saya sudah tahu stadion itu.
 
Tak sangka, pekan lalu kembali ke Jayapura. Tujuannya jelas: Stadion Mandala Jayapura, sebagai Koordinator Tim Verifikasi Badan Olahraga Profesional Indonesia menengok kesiapan Persipura Jayapura jelang Liga 1 2019. Yang mendampingi pun jelas, Eveerth yang kini posisi barunya sebagai media officer alias jurubicara tim sepakbola kebanggaan masyarakat Papua.
 
Hidup itu sesungguhnya adalah perwujuduan visi, menata rangkaian dari puzzle-puzzle yang pernah kita pasang di masa-masa sebelumnya.
 
Terimakasih untuk Sang Pengatur dan Pemain Kehidupan….
 

Leave a Reply

Your email address will not be published.