Ketika Rabu 1 Mei 2019 kemarin jalan-jalan bersama keluarga di kawasan Grand Indonesia dan menyeberang jalan Thamrin-Sudirman melewati aksi buruh dalam jumlah besar, Kirana bertanya.yah, kenapa sih kalau 1 Mei ada demo?”
“Dik, ini pestanya para buruh, para pekerja pabrik, dan para karyawan kantoran juga. Tidak akan ada kerusuhan. Acaranya seneng-seneng.”
Ayahnya dengan bangga menjelaskan, pada tanggal dan jam yang sama di tahun berbeda, pernah ada di lokasi itu.
Kalaupun pada May Day 2019 tak bergabung dengan arak-arakan peserta aksi Hari Buruh Sedunia, bukan berarti hati sang ayah tidak di sana.
Bagi saya, May Day memberikan warna tersendiri bagi perjuangan kehidupan kita semua. Dan perjuangan itu belum selesai. Hari libur sudah. BPJS sudah. Perumahan bagi buruh sudah dan sedang dilakukan. Tapi, kontrol tetap harus disuarakan. Asal jangan disusupi untuk kepentingan lain.
Happy belated May Day teman-teman. Hati saya, hati kami tetap bersama…