Start Liga Inggris atau English Premier League (EPL) punya pola tradisi. Umumnya laga awal berlangsung tiga matches dulu lalu jeda internasional. Bisa juga empat matches dulu baru istirahat tugas negara. Tergantung tanggal start liga dengan jadwal FIFA Match Day yang umumnya berlangsung awal September.
Tiga atau empat pekan pertama lalu break ini bisa jadi evaluasi pelatih atas pemainnya. Bahkan juga evaluasi manajemen atas sang pelatih itu.
Laga-laga awal musim baru 2021/2022 sudah berlangsung. Dari tiga pertandingan sebelum break, hanya satu tim yang bisa meraih nilai sempurna alias sembilan poin. Uniknya, predikat ‘perfect team’ itu bukan dimiliki empat tim peserta Liga Champions Eropa dari ranah EPL: Manchester City, Manchester United, Liverpool dan Chelsea. Pun dari level berikutnya: Leicester dan West Ham yang berlaga di Liga Eropa.
Tottenham Hotspurs, tim yang main di kasta ketiga kompetisi internasional di Liga Conference -sebagai hadiah atas posisi ketujuh musim lalu, justru menjadi pemuncak klasemen itu. Tiga kali main, tiga kali menang tipis 1-0 cukup mengantarkan Spurs jadi jawara sementara Liga Inggris. Manchester City, Wolves dan Watford jadi korban permainan taktis tim yang diasuh pelatih baru, Nuno Espirito Santo.
“Kami bekerja keras. Para pemain sangat berkomitmen pada ide tentang bagaimana kami ingin menjadi terbaik. Kami melampaui batas kami sendiri ketika kami membutuhkannya,” kata pelatih asal Portugal itu, seperti dikutip dari laman BBC.
Di bawah Spurs, ada lima tim dengan nilai tujuh hasil dari dua kali menang dan sekali seri. Liverpool, Chelsea, Everton dan Manchester United. Masih banyak waktu bagi para ‘kuda pacu’ ini untuk memperbaiki sisi teknis jelang 35 laga ke depan. Termasuk kemungkinan membeli pemain baru pada deadline transfer musim panas yang tinggal sehari, dan jendela transfer musim dingin, akhir tahun nanti.
Bicara soal transfer, jeda dua pekan tanpa laga memberi waktu bagi para manajer kompetisi fantasi alias FPL untuk merombak susunan timnya. Kalau perlu, gunakan fasilitas ‘Wild Card’ yang disediakan penyelenggara FPL dua kali dalam satu musim kompetisi. Sekali jelang laga ke-19 dan sekali lagi pada separuh putaran akhir.
Kembalinya Cristiano Ronaldo ke Manchester United, bertahannya Harry Kane di Spurs, serta pulangnya Romelu Lukaku ke Chelsea jadi bahan konsiderans untuk mengutak-atik tim.
Sementara itu, posisi kiper terbaik dipegang Hugo Lloris dari Spurs, berkat tiga kali cleansheet dengan kemenangan pragmatis 1-0 beruntun tadi. Kiper timnas Prancis itu dibuntuti David Raya dari Brentford dan Edu Mendy Chelsea yang bekerja keras menggagalkan kemenangan Liverpool meski The Blues hanya bermain 10 orang.
Adapun defender terbaik untuk rekomendasi para manajer fantasi dikuasai Marcos Alonso (Chelsea), Pontus Jansson (Brentford) dan Trent Alexander Arnold (Liverpool). Selain dua kali cleansheet, Alonso menyumbang satu gol pada laga perdana Chelsea melawan Crystal Palace, sementara Jansson dan Arnold berkontribusi atas sekali assist bagi gol masing-masing tim.
“Kami senang bisa kembali tampil di Anfield yang dipenuhi para suporter. Atmosfernya membuat merinding dan memekakkan telinga. Kami harus membalasnya dengan tampil lebih baik dan kembali ke jalur kemenangan,” kata Trent Arnold yang kembali mendapat panggilan timnas Inggris setelah urung tampil di Piala Eropa lalu.
Di lini tengah, trio Mo Salah, Mason Grenwood, dan Said Benrahma. Kecuali Grenwood yang sudah bikin trigol untuk United, Salah dan Benrahma memberi dua assist bagi Liverpool dan West Ham.
Yang seru memang di lini depan. Michail Antonio nya West Ham melaju sendirian jauh meninggalkan poin Gabriel Jesus dari City dan Dominic Calvert-Lewin nya Everton. Tapi, jangan lupa, ada nama-nama Kane, Lukaku, dan Ronaldo yang mesti diperhitungkan setelah jeda tugas negara. Juga mungkin pergeseran pemain-pemain lain pascadeadline transfer ditutup.
Selamat break dua pekan, dan kembali beradrenalin untuk EPL, FPL, serta Liga Champions Eropa pada pertengahan September!