Tengah Malam Menuju Holyland

Hari pertama perjalanan ke Tanah Suci.

Puji Tuhan, inilah peziarahan yang tertunda. Sejak 2018 kami menabung. Lalu menemukan agen perjalanan terpercaya. Nitip uang muka. Terjadwal berangkat Juni 2020. Lalu tertunda oleh penyebab yang Anda sudah tahu semua.

Tentu ada hikmahnya. Mental spiritual kami lebih siap. Juga fisik. Dua bocah kami kini berusia 14 tahun plus dan 10 tahun plus. Tentu kalau berangkatnya dua tahun lalu, Einzel dan Kira belum sesetrong sekarang.

Rabu malam, 22 Juni 2022, kami berkumpul di Gate Internasional Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Jakarta.

Perintah dari tur agency kami, diharapkan kumpul di depan gerai resto Bakerzin pukul 21. Padahal sih, penerbangan menggunakan Emirates Air EK 359 dari Cengkareng ke Dubai baru terjadwal 00.40 WIB.

Namanya tak mau mepet, pukul 19.30 kami sudah tiba di meeting point. Perjalanan GoCar dari Ciledug cukup lancar, tak sampai 50 menit.

Joppy Taroreh, tur leader kami menyapa ramah. Pria 70 tahun asal Manado itu sudah puluhan kali ke Israel.

“Sejak tahun 1985. Masih awal-awalnya orang Indonesia pergi ke sana,” kata pebisnis properti itu.

Awal-awal ke Israel, rutenya tak seperti ini. Harus “memutar” via Amsterdam. Dari Schiphol Airport baru terbang menuju Tel Aviv.

“Wah, ketat sekali pemeriksaan di Tel Aviv. Cek cek kamera, mereka coba potret. Cekrek. Aman. Karena kalau nyangkut kan mungkin diisi apa tuh, kamera,” kenangnya mengingat situasi imigrasi Israel kala itu. Baru belakangan jalur peziarah asal Indonesia bisa lewat Yordania seperti saat ini.

Masalah lain, saat itu susah bener cari nasi. Padahal, ya orang Indonesia, ga ada nasi ya ga kenyang.

“Pelan pelan, saya ajari mereka bikin nasi. Berasnya sih ada. Tapi ya gitu, nasinya agak lembek. Ga sebagus bikinan kita,” terangnya.

Setelah komplet, total 28 orang dalam tur kali ini, baru nanti kami bergegas menuju Imigrasi.

Dalam jadwal, EK 359 terbang pukul 00.40 dari CGK dan mendarat pukul 05.30 di Dubai International Airport.

Eh, jangan dihitung perjalanan pesawatnya 5 jam lho. Ingat, ada perbedaan waktu tiga jam antara Jakarta dan kota terbesar di Uni Emirat Arab itu.

Doakan kami semua baik-baik lancar sampai Tuhan izinkan kembali 5 Juli nanti.

Kami pun akan berdoa buat dulur-dulur semua.

Berkah Dalem. Gusti Berkahi.

Salam dari Terminal 3 CGK.

Leave a Reply

Your email address will not be published.