I am Coming Soon…
Belum beredar di bioskop, trailer ini sudah menggambarkan kedahsyatannya: sound effect yang jegerrrr!!! “I am coming soon…”
28 Februari 2014 di bioskop terdekat…
Dari Jambi Menonton Soekarno
Sudah menyaksikan film Soekarno garapan Hanung Bramantyo? Cukup direkomendasikan, meski ada kejanggalan di sana-sini.

Mendarat di Jambi, Jum’at (13/12) sudah disuguhi suspense tingkat tinggi. Pesawat Garuda Boeing 737-800 NG yang membawa saya penerbangan terpagi dari Soekarno Hatta, telat 30 menit, sebelum akhirnya menembus cuaca buruk dan mendarat dengan selamat di landasan Bandara Sultan Thaha. “Pulas sekali tidur Anda, padahal para penumpang sibuk berdoa. Pesawat putar-putar terus. Mau mendarat di Palembang atau Batam, gak jadi,” kata dua pebisnis yang duduk di sampingku. Berada persis samping jendela, saya selalu membiasakan tidur dalam pesawat. Konon, udara dalam kabin pesawat, yang bak berada di kaleng besi, tak terlalu baik untuk pernafasan. Apalagi, terbang pagi membuat malamnya sama sekali tak beristirahat.
Habibie & Ainun, Melebihi Kisah Laila Majnun
Fim Habibie Ainun menyisakan banyak pesan: kesetiaan, nasionalisme, dan beratnya makna perjuangan untuk sukses.
Menonton film Habibie dan Ainun, mengingatkan pada kisah di pekan ketiga Mei 2010. Saat itu, kami serombongan jurnalis yang mengikuti Pelatihan Multimedia bertema “Contribution of Multimedia Journalism to Strengthening Journalists’ Capacity Towards Freedom of the Press” di Hilversum, Belanda, bersiap pulang. Tiga pekan berpisah dari keluarga, membuat kami ingin segera kembali ke tanah air. Namun, Anta Kusuma, salah seorang rekan kami, tampak panik dan bingung. Ia harus memperpanjang waktunya di Eropa, terkait penugasan dari kantornya, Transtv, menyeberang ke Jerman. Ia harus memotret hari-hari terakhir Hasrie Ainun Habibie di Muenchen, tepatnya Klinikum Gro`hadern, Ludwig-Maximilians-Universitat.
Continue reading “Habibie & Ainun, Melebihi Kisah Laila Majnun”
Habibie & Ainun, Melebihi Kisah Laila Majnun
Fim Habibie Ainun menyisakan banyak pesan: kesetiaan, nasionalisme, dan beratnya makna perjuangan untuk sukses.
Menonton film Habibie dan Ainun, mengingatkan pada kisah di pekan ketiga Mei 2010. Saat itu, kami serombongan jurnalis yang mengikuti Pelatihan Multimedia bertema “Contribution of Multimedia Journalism to Strengthening Journalists’ Capacity Towards Freedom of the Press” di Hilversum, Belanda, bersiap pulang. Tiga pekan berpisah dari keluarga, membuat kami ingin segera kembali ke tanah air. Namun, Anta Kusuma, salah seorang rekan kami, tampak panik dan bingung. Ia harus memperpanjang waktunya di Eropa, terkait penugasan dari kantornya, Transtv, menyeberang ke Jerman. Ia harus memotret hari-hari terakhir Hasrie Ainun Habibie di Muenchen, tepatnya Klinikum Gro`hadern, Ludwig-Maximilians-Universitat.
Continue reading “Habibie & Ainun, Melebihi Kisah Laila Majnun”
Jatuh Cinta pada Kapitalisme
Pernahkah Anda bayangkan kalau ternyata Yesus itu lahir di Indonesia?

Tak terhitung berapa kali saya menonton film “Capitalism: A Love Story” di HBO. Tapi, entah mengapa setiap film itu kembali diputar, saya ingin menyaksikannya lagi dan lagi. Film “Capitalism: A Love Story” dibuat, ditulis, distrudarai, dan juga diperankan oleh Michael Moore pada 2009, tahun di mana Amerika Serikat mengalami krisis keuangan akibat salah kelola manajemen perusahaan-perusahaan besar.
Ini film dokumenter, pada beberapa bagian tampak membosankan, saat banyak menayangkan kutipan dari banyak orang, termasuk praktisi perbankan, industri keuangan besar, akademisi, sampai tokoh agama tentang apa itu kapitalisme. Seorang pendeta yang diwawancarai berujar, “Kapitalisme adalah iblis, dan Anda tidak bisa mengatur iblis. Anda harus melenyapkannya.”
Menanamkan Mimpi Kejayaan Sepakbola Indonesia

Memori anak kecil begitu kuat. Semangat Garuda akan membawanya memenangkan kehidupan.
Bukan tanpa alasan saya mengajak Einzel menonton film “Garuda di Dadaku 2” di hari-hari awal pemutarannya di gedung bioskop. Dari film garapan KG Production berdurasi 99 menit ini, kita belajar tentang banyak hal: nasionalisme, kerja keras, persahabatan, keharmonisan keluarga, dan lain-lain.
Continue reading “Menanamkan Mimpi Kejayaan Sepakbola Indonesia”
Will (a movie)
[youtube=http://www.youtube.com/watch?v=-m3FcBIO2kw]
Seorang anak bernama Will Brennan begitu mencintai sebuah klub sepakbola. Sebagai surprise, ayahnya yang bernama Gareth (Damian Lewis) menghadiahinya tiket final Liga Champions Eropa. Belum sampai ajang final berlangsung, sang ayah wafat. Saudaraku, seberapa pentingkah arti kecintaan pada satu klub sepakbola dan kehidupan itu sendiri? Don’t miss it, an orphan journeys across Europe to the 2005 Champions League Final!
Buried: sebuah film yang tidak biasa

Ini bukan sebuah film yang biasa. Sesuai judulnya “Buried” berkisah tentang seorang pria yang terkurung di peti mati dan mencoba sebisa mungkin lolos dari maut. Hampir seluruh isi dari thriller 90 menit ini dihiasi pemain tunggal Ryan Reynolds, dengan sesekali menampilkan wajah orang lain melalui telepon selulernya.
Rapunzel: puteri kerajaan dalam asuhan penyihir

Ini sebuah film animasi dengan latar cerita dongeng Jerman abad ke-19. Cerita diawali saat pasangan raja dan ratu sedang menantikan kelahiran anak mereka. Sayangnya, ratu sakit selama kehamilannya, dan harus berjuang bertahan hidup demi dirinya dan anak yang dikandungnya. Dalam keputusasaan, seorang pengawal nekat mencuri tanaman ajaib dari kebun seorang penyihir jahat bernama Gothel. Maka, ratu dan bayi perempuan mereka, Rapunzel, sehat serta memiliki kekuatan.
Continue reading “Rapunzel: puteri kerajaan dalam asuhan penyihir”