Notice: Undefined index: host in /home/jojr5479/public_html/wp-content/plugins/wonderm00ns-simple-facebook-open-graph-tags/public/class-webdados-fb-open-graph-public.php on line 1020

Memotret Suara Rakyat

Untuk menggembarkan keseruan dan antusiasme masyarakat Jakarta dan sekitarnya menonton Gerhana Matahari di Planetarium, mereka menjaring suara para pelaku.

Mereka pergi berempat, Rizaldy Febriyansyah, Ahmad S. Huda Ibrahim, Dio Djohar dan Catur Dharma menuju ke kawasan Cikini sejak subuh. Angle yang diambil bagaimana antusiasme warga Jakarta dan kawasan sekitar ibukota menyambut gerhana. Mungkin karena datangnya dini hari, mereka pun berkonsentrasi mengambil gambar di dalam dan di luar Planetarium saat masih subuh, yang notabene amat gelap.

Continue reading “Memotret Suara Rakyat”

Gak Fokus, Ada Aqua?

Liputan keren, presenternya percaya diri. Tinggal belajar fokus saja.

Apriana Nurul Aridha tampak pede membawakan liputan langsung nonton bareng Gerhana Matahari Sebagian di Planetarium Jakarta. Tampaknya, berdasarkan video-video yang beredar di youtube, Apriana cukup punya jam terbang. menjadi reporter atau presenter. Kali ini, bersama Randeska, Andina Kamia, Bunga Dwi  dan Diva Maudy mereka tampil apik di liputan gerhana sejak subuh.

Continue reading “Gak Fokus, Ada Aqua?”

Tinggal Polesan di Pasca-Produksi

Sebuah karya berita jurnalisme televisi merupakan gabungan dari tiga proses: pra-produksi (erencanaan), produksi (eksekusi) dan pasca-produksi (editing naskah dan visual, mixing, dll).

Dibuka oleh piece to camera (PTC) Jasmine Saputri, liputan ini sebenarnya memiliki bangunan cerita yang bagus. Bercerita tentang kritik atas pelaksanaan suasana nonton bareng Gerhana Matahari di Planetarium yang masih kurang memuaskan warga  Jakarta dan sekitarnya. Dua anggota lain kelompok ini, Gusthia Sasky, dan Reyhan Alfarisi menunjang penampilan Jasmine dari balik kamera dan komputer editing.

Continue reading “Tinggal Polesan di Pasca-Produksi”

Totalitas saat Liputan

Tak mau kelewatan momen dalam peliputan gerhana, lima jurnalis dalam satu tim ini memilih menginap di dekat TKP.

Tim ini beranggotakan Margaretha Sembiring, Vividha Jati, Shanaz Marti Utami, Bonita Widi dan Arfyana Citra Rahayu. Mereka hanya menghasilkan video berdurasi 2 menit 8 detik, namun berhasil membangun kesan bagi pemirsa, bahwa momen Gerhana Matahari ternyata dianggap penting bagi sebagian warga Jakarta.

Continue reading “Totalitas saat Liputan”

Ketika Jam Terbang Ternyata Berperan Penting

Ala bisa karena biasa. Jam terbang dan pengalaman memegang peranan penting dalam menghasilkan karya yang lebih baik. Tapi, kuncinya, jangan pernah berpuas diri. Perbaiki kekurangan yang ada.

Saat mereview peliputan peliputan fenomena gerhana matahari karya Vivi Melyan, Andreas Fan Cristian, Daniel Cahyadi dan Kelvin Layzuardy, secara tak sengaja saya menemukan ‘portofolio’ mereka yang lain. Di kanal youtube, ternyata kelompok ini pernah secara khusus mewawancarai Dahlan Iskan, tokoh pers yang juga pernah menjabat Menteri BUMN di Lapangan Monumen Nasional, di sela-sela Dahlan melakukan aktivitas senam pagi hariannya. Saat itu, mereka mengejar Dahlan untuk tugas Sejarah Jurnalistik dan meminta Dahlan berkisah tentang pengalaman serta cerita-ceritanya mengenai perjalanan jurnalistik di Indonesia, dengan wawancara berlangsung cair dan nyaris tanpa grogi. Betapa sebuah effort yang kuat untuk mengejar sebuah tokoh ternama.

Continue reading “Ketika Jam Terbang Ternyata Berperan Penting”

Petik Satu Angle, dan Kupas Habis!

Ibarat masuk ke pasar, saat liputan kita dihadapkan pada begitu banyak pilihan bahan untuk dimasak. Sebaiknya, pilih satu ‘masakan’ lalu fokus di situ. Jangan terbuai dengan banyaknya belanjaan yang bisa diambil. Perencanaan matang dan pikiran cerdas menjadi kunci.

Banyak sudut pandang alias perspektif alias angle bisa diambil dalam sebuah peristiwa besar seperti peliputan Gerhana Matahari Total di Planetarium Jakarta. Erwin Halimuci, Ramadhan Sultan, Nicolas Laurencius dan Devina Aurel  mesti belajar bagaimana memilih satu saja di antara belantara fenomena itu untuk diseriusin lebih mendalam.

Continue reading “Petik Satu Angle, dan Kupas Habis!”

Bicara Teknis tanpa Harus Menjadi Rumit

Dalam jurnalisme televisi, yang penyajian paket liputannya tak boleh terlalu panjang, kadang tak bisa menghindarkan diri dari liputan amat teknis. Kuncinya, bagaimana mengemas dan ‘menghidangkan’-nya ke pemirsa, tanpa membuat kening penikmatnya jadi berkerut.

Kali ini, kita membahas liputan Gerhana Matahari Sebagian di Planetarium Jakarta karya trio Debora Darmawan, Esther Suhana, dan Felita Herlina. Karena itulah, mereka memberi nama stasiun penyiarannya sebagai ‘DEF News’. Dalam durasi 2 menit 50 detik, mereka fokus pada angle “Bagaimana cara pengunjung Planetarium menyaksikan gerhana matahari”.

Continue reading “Bicara Teknis tanpa Harus Menjadi Rumit”

Menemukan Narasumber, Menemukan Harta Terpendam

Dalam sebuah liputan di kerumunan besar, menemukan satu atau dua narasumber untuk didapat SOT alias soundbytenya yang keren bak perburuan mencari mutiara di dasar laut.

Suka dengan paket liputan karya Nabila Muniva, Bidara Deo, Kevin Handoko, Marcella Ingrid, dan Arnold Agustinus dalam menyajikan kerja jurnalistik suasana Jakarta menyambut Gerhana Matahari 9 Maret lalu. Mengawali dengan grafis yang diambil dari internet, rangkaian gambar beralih menuju suasana Planetarium Taman Ismail Marzuki. Fokus mereka kemudian menemukan Michael, seorang bocah penggemar astronomi dengan teleskop yang dibawanya dari rumah. Ini hasil perburuan mutiara pertama.

Continue reading “Menemukan Narasumber, Menemukan Harta Terpendam”

Gerhana, Pramuka, dan Euforia Massa

Sebagai sebuah peristiwa alam amat langka, Gerhana Matahari ditunggu-tunggu oleh warga semesta. Kejadian bersejarah ini coba diabadikan dengan seksama. Beberapa titik lemah liputan menjadi pelajaran berharga.

Anglenya tak beda dengan beberapa tim liputan lain. Hafiz Raka Wibisono, M. Daffa  Syahnabil, Bagus Fauzi, dan Kevin Wonoharjo membuka paket berdurasi 2 menit 15 detik dengan penampilan wajah (PTC) Hafiz di gerbang depan Taman Ismail Marzuki. Sayang, tak jelas apa yang diceritakannya sebagai antrean, kurang close menyorot banyaknya pengunjung ‘seheboh’ narasi laporannya.

Continue reading “Gerhana, Pramuka, dan Euforia Massa”

Fokus pada Angle: Cara Unik Menikmati Gerhana

Masuk ke sebuah peristiwa besar seperti masuk ke hutan belantara yang penuh dengan aneka pohon. Kelompok ini memilih fokus pada satu ‘pohon’: liputan dengan Gerhana Matahari, dengan angle spesifik.

Mereka hanya bertiga – Karisma Indrajayanti, Rio Ebenhezer, dan Jhonathan Areasta- namun bisa memilih topik yang lebih fokus: bagaimana pengunjung Planetarium menikmati Gerhana Matahari dengan sarana sederhana. Tak ada rotan, akar pun jadi. Tak kebagian kacamata gratis, pengunjung Planetarium berkreasi dengan membawa slide bekas rontgen, atau plastik pembungkus air mineral sebagai alat mengintip matahari yang tengah diselimuti bulan.

Continue reading “Fokus pada Angle: Cara Unik Menikmati Gerhana”