Notice: Undefined index: host in /home/jojr5479/public_html/wp-content/plugins/wonderm00ns-simple-facebook-open-graph-tags/public/class-webdados-fb-open-graph-public.php on line 1020

Benci dan Rindu Sepak Bola Indonesia

Ini sebuah buku, tepatnya kumpulan tulisan, dari seorang yang sepuluh tahun berada di panggung belakang sepak bola Indonesia. Tulisannya ‘renyah’, ‘gurih’, dan ‘basah’.

Mencintai Sepak Bola Indonesia Meski Kusut. Wujud Benci tapi Rindu pada Sepak Bola Indonesia.
Mencintai Sepak Bola Indonesia Meski Kusut. Wujud Benci tapi Rindu pada Sepak Bola Indonesia.

Secara personal, saya tak kenal dengan Miftakhul F.S alias Fim, pria asal Mantup, Lamongan, yang tahun ini genap sepuluh tahun mengabdi sebagai wartawan olahraga di Jawa Pos. Fim hadir di Surabaya, saat saya memutuskan meninggalkan kota itu menuju Jakarta. Sepertinya, kami pernah sekali bertemu dalam jarak cukup dekat, saat berada di ruangan Komisi Disiplin PSSI, mendengarkan keputusan yang digedok Hinca Panjaitan.

Kala itu, saya masih berkarya sebagai jurnalis Radio CVC Australia di Jakarta, status yang membuat saya –tanpa disadari- juga ada di even-even sepakbola besar di mana Fim juga berada, antara lain pagelaran Putaran Final Piala Asia 2007 dan Final AFF 2008 di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan.

Continue reading “Benci dan Rindu Sepak Bola Indonesia”

Imagined Persebaya: Bukan Sekadar Sejarah Sepakbola

Persebaya yang dilahirkan 18 Juni 1927 boleh saja (sementara) tiarap, tapi buku ini membuktikan kebesaran perjalanan klub kebanggaan Arek Suroboyo yang fanatisme ‘pemiliknya’ bahkan melebihi hooligan Inggris.  

Buku Imagined Persebaya. Sarat sejarah dan aneka kisah sepak bola.
Buku ‘Imagined Persebaya’. Sarat sejarah dan aneka kisah sepak bola.

Oryza Ardyansyah Wirawan dikaruniai bakat menulis dan memori yang kuat. Selain itu, ia punya kelebihan khusus: menjaga dokumentasi tulisannya agar tak terserak diterbangkan waktu. Maka, lahirlah buku: ‘Imagined Persebaya’ (Persebaya, Bonek, dan Sepakbola Indonesia). Diterbitkan oleh Litera pada 2015, buku 322 halaman membendel 63 tulisan jurnalis yang sehari-hari bekerja di situs Beritajatim.com ini. Dengan kreatif, kumpulan artikel itu dibaginya dalam lima bab bertajuk You Can’t Buy History, Bonek (Bin Chelsea), Rivalitas, Battle of Surabaya, serta Hikayat Sepakbola Indonesia. Di lembar awal masing-masing bab ditandainya dengan lima huruf khusus: B, O, N, E, dan K.

Continue reading “Imagined Persebaya: Bukan Sekadar Sejarah Sepakbola”

Coutinho, Sang Pembeda dari Rio

Dua laga berturut-turut di Liga Primer, Coutinho membuat gol spektakuler. Kehadirannya menjadi ‘energizer’ khusus bagi The Reds.

Konon, untuk jadi pemain yang sukses dan dicintai pendukung Liverpool di era kekinian, syaratnya sederhana: pemain itu harus pernah bermain di Gelora Bung Karno, Jakarta, dan bikin gol di rumput Senayan. Setidaknya, Luis Suarez dan Philippe Coutinho membuktikan joke itu.

http://www.youtube.com/watch?v=G_4nSARie5s

Continue reading “Coutinho, Sang Pembeda dari Rio”

Munhar dan Gaji yang Belum Terbayar

Seorang pemain sepak bola menuntut haknya. Media sosial menjadi corong kegundahan.

Curhat Munhar di media sosial. Berani memperjuangkan hak.
Dukungan bagi Munhar. Solidaritas profesionalitas.

Sampai Rabu (25/2) petang, akun @Munhar_53 memiliki 20 ribu pengikut. Lebih dari 21 ribu cuitan disampaikan pemilik profil bernama ‘Allah Tujuanku’ dengan keterangan bio ‘Menuju Hidup kekal bahagia untuk selamanya dalam pelukan kasih & sayangnya bersama (ALLAH)’. Tapi, jangan salah sangka, dia bukan seorang ustad atau penceramah agama. Dukungan terus mengalir, karena pria ini berada pada posisi sebagai pemain sepakbola yang ‘tertindas’.

Bernama singkat, hanya satu kata, Munhar biasa menempati posisi sebagai pemain belakang: libero, stopper, atau bek kanan. Kelahiran Sidoarjo, 5 November, 28 tahun silam, Munhar tiga musim terakhir berkostum Arema Malang. Kini, saat Liga Super Indonesia ditunda karena –antara lain- belum beresnya profesionalisme klub peserta liga, Munhar angkat bicara melalui media sosial.

Continue reading “Munhar dan Gaji yang Belum Terbayar”

Suporter Chelsea itu Sungguh Terlalu

Pertikaian memalukan di luar arena sepakbola. Korban dan pelaku sudah diketahui identitasnya.

Sepekan sudah sejak dua klub kaya beradu di pertemuan pertama babak enam belas besar Liga Champions. Paris Saint Germain berbagi satu gol dengan tamunya, Chelsea di Stadion Parc des Princes. Masih ada seminggu lagi jelang laga kedua di London, tapi sisi lain dari partai di Paris itu masih terus dibicarakan. Tentang ulah segerombolan pendukung Chelsea yang bertindak rasis di kanal stasiun bawah tanah.

Continue reading “Suporter Chelsea itu Sungguh Terlalu”

Memahami Balotelli

Balotelli memegang peran penting dalam tiga pertandingan terakhir Liverpool. Disorot karena insiden rebutan nendang penalti.

Saat yang kunantikan itu tiba juga. Delapan belas menit setelah peluit babak kedua dibunyikan, bos memintaku masuk lapangan. Philippe Coutinho, kawan berteknik tinggi itu harus rela tak main penuh lagi. Tapi, soal tak main full, bukan hanya Cou yang mengalaminya. Ini tiga kali berturut-turut bagiku menjadi pengganti.

Continue reading “Memahami Balotelli”

Kumpulan Harapan pada Tim Sembilan

Di hari kerja pertama 2015, Menteri Pemuda dan Olahraga mengumumkan Tim Sembilan untuk membenahi sepakbola Indonesia.

Menpora Imam Nahrawi umumkan Tim 9. Harapan besar sepabola Indonesia.
Menpora Imam Nahrawi umumkan Tim 9. Harapan besar sepabola Indonesia.

Jumpa pers itu awalnya berlangsung lebih cepat dari jadwal semula. Sebelumnya informasi yang beredar, Menpora Imam Nahrawi akan member keterangan kepada media terkait Tim 9, Persiapan Sea Games 2015 dan refleksi olahraga Indonesia 2014 pada 14.30. Tapi, beredar lagi kabar jumpa pers dilangsungkan 10.45 sebelum Salat Jum’at. Faktanya, sudah lewat pukul 11.00 acara belum juga mulai hingga seperempat jam kemudian.

Imam Nahrawi sadar media. Masuk ke ruangan media centre, ia memberikan kesempatan fotografer mengambil gambarnya sambil mengangkat tangan kanan setengah dada. “Selamat Tahun Baru ya,” kata mantan Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa itu. Di awal orasinya, Menpora menyampaikan rasa duka atas musibah Air Asia QZ 8501. Ia memaparkan, sedianya keterangan pers akan berlangsung di hari terakhir 2014. “Suasana duka membuat kami menunda pengumuman ini,” kata pria asal Madura itu.

Continue reading “Kumpulan Harapan pada Tim Sembilan”

2015: Membayangkan Sepakbola Tanpa Mafia

Beberapa menit lagi kalender 2014 akan berakhir. Mungkinkah 2015 membawa kabar baik bagi sepakbola Indonesia?

Evan Dimas (kanan) dkk usai latihan di Sawangan. Harapan prestasi 2015.
Evan Dimas (kanan) dkk usai latihan di Sawangan. Harapan prestasi 2015.

Habis sudah lembaran 365 hari dalam tahun 2014. Tak ada kabar baik bagi sepakbola Indonesia tahun ini. Mimpi masuk Piala Dunia U-20 di Selandia Baru pada 2015 pupus di Myanmar setelah Evan Dimas dan kawan kawan keok tiga kali tanpa ampun. Menjadi satu-satunya tim yang gagal meraih poin, timnas U-19 didikan Indra Sjafri dipermalukan Emirat Arab 1-4, Uzbekistan 1-3 dan Australia 0-1.

Continue reading “2015: Membayangkan Sepakbola Tanpa Mafia”

Yogya yang Merasa Teraniaya

Pasca ‘sepakbola gajah’ PSS Sleman v PSIS Semarang dan hukuman yang dijatuhkan PSSI, timbul solidaritas warga kabupaten di pinggir Yogyakarta pada tim berjuluk ‘Elang Jawa’ itu.

warasBerkunjung ke Sleman, wilayah kabupaten yang mengitari kota Yogyakarta, tampak sekali betapa emosi penggemar sepakbola di sini amat teraduk-aduk. Usai pertandingan yang dibuat malu dengan lima gol bunuh diri dalam laga Divisi Utama 26 Oktober 2014 di Stadion Sasana Krida Yogyakarta, PSSI memberikan hukuman berat kepada dua pihak.

Continue reading “Yogya yang Merasa Teraniaya”

Liverpool, Hidup Mujur, dan Setia Keluarga

Liverpool mencatat histori buruk dalam 4 pertandingan terakhirnya di semua kompetisi “LLLL”. Empat kali kalah dari Newcastle, Real Madrid, Chelsea, dan Crystal Palace. Percaya ada faktor di luar sepakbola yang mempengaruhinya?

Brendan Rodgers bersama isteri muda (atas) dan isteri tua yang ditinggalkannya. Tulah dan tuah?
Brendan Rodgers bersama isteri muda (atas) dan isteri tua yang ditinggalkannya. Tulah dan tuah?

Terlalu konyol memang mengaitkan hal-hal di luar sepakbola dengan kisah tragis yang kini menimpa Liverpool Football Club. Tapi, pernahkah Anda percaya, kalau dalam kehidupan Anda, sekian persen kesuksesan –bahkan bisa jadi persentase dominan- ditentukan oleh yang namanya KEBERUNTUNGAN?

Terlalu naif memang mengatakan faktor lucky dan kemujuran menjadi pemegang kunci kesuksesan kita. Bahwa seseorang membanggakan karirnya begitu cemerlang karena di garis-garis tangannya terbaca goresan “M” besar, tak lain artinya: MUJUR. Mujur, bukan semata didapat taken for granted, tapi juga karena hal-hal baik yang kita buat. Doa dan hal baik mendatangkan hal baik. Kejahatan dan hal buruk membuahkan kesialan. Percaya?

Continue reading “Liverpool, Hidup Mujur, dan Setia Keluarga”