“Orang yang badannya besar itu belum tentu kuat.. Yang besar itu yang kuat kesabarannya.” -Jokowi
Bepe dan Karir Baru Motivatornya
Catatan kritis mencermati babak baru Bambang Pamungkas di atas podium.
Akhirnya, kemarin (6/6) video mantan kapten tim nasional Bambang Pamungkas –akrab disapa Bepe- saat memulai perjalanan anyarnya sebagai pembicara publik, resmi dirilis. Sebenarnya pengen juga menyaksikan langsung event yang dihelat akhir April lalu di Gedung Usmar Ismail, Jakarta Selatan ini. Sayang, kala itu acara bertajuk ‘#Bepe20 Bicara Battle of Life, Antara Cinta vs Tanggung Jawab’ bertabrakan dengan jadwal kerja. Selain itu, maksud hati hendak mengirim tim liputan untuk mengabadikan momen historis ini, namun ternyata acara itu dinyatakan tertutup bagi kamera. Dilematis sih. Di satu sisi, Bepe butuh banyak ekspose dalam dunia barunya. Di sisi lain, penyelenggara even menerapkan ‘profesionalisme full’ saat ada media video online yang membeli hak siarnya secara eksklusif.
Paradigma Baru Pendidikan Kita
Kata @aniesbaswedan di @CNNIndonesia ternyata 3 R (baca tulis hitung) sudah jadi 4 C. Dulu orangtua kita bertanya ke kita, “Mau jadi apa?” Next, kita akan bertanya ke anak-anak kita, “Nak, mau bikin apa?” Selengkapnya, silahkan dinikmati…
Juru Bicara Jokowi
Hampir satu setengah tahun berlalu, Presiden Jokowi akhirnya menunjuk spokeperson. Pilihannya jatuh pada tokoh kesayangan media yang baru saja ‘tersingkir’.

Johan Budi Sapto Pribowo akhirnya harus memilih. Setelah upayanya menjadi pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi secara definitif kandas di DPR –hanya beroleh 25 suara untuk memperebutkan lima kursi pimpinan KPK- banyak rumor menyelimuti dirinya.
Bintang Johan sebagai ‘karyawan’ KPK amat bersinar, dimulai dari bagian humas, juru bicara, Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat, Deputi Pencegahan, serta puncaknya diangkat Presiden Joko Widodo sebagai pelaksana tugas Komisioner KPK bersama Taufiequrachman Ruki dan Indriyanto Seno Adji.
“I want to test my minister. Please answer the question….”
Satu lagi gaya berkomunikasi Presiden Jokowi jadi bahasan. Nyleneh, unik, dan memancing untuk ‘digebuki’.
http://www.youtube.com/watch?v=eEpcLov5954
Ini bukan isu baru. Tapi beneran, saya baru tahu kemarin ada adegan dan video ini. Kudet (kurang update) banget ya? Tapi, gak papa deh, yang penting bagaimana mengambil fenomena itu dan menariknya dalam kajian komunikasi politik. Langsung saya jelajahi berbagai laman youtube untuk melihat peristiwa ini secara cermat.
Continue reading ““I want to test my minister. Please answer the question….””
Selamat Jalan, Pak Raden…
Sebuah Cerita dari Amerika…
Selamat Jalan, Kelmi…
Sosok kawan yang unik, ceria dan konsisten dalam kerja kerasnya. Jurnalis CNN Indonesia.com meninggal dunia di usia 37 tahun.

Bicara tentang Kelmi, nama panggilan Helmi Firdaus, adalah bicara tentang malam-malam panjang. Kerap kali kami menghabiskan siang dan sore bersama, tapi lebih sering saat malam berjalan.
Kami tak ketemu di Universitas Airlangga, meski saya yang masuk Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP pada 1995 sebenarnya tak jauh dengannya sebagai mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 1997. Perkenalan dan kebersamaan banyak kami habiskan di tepi Lapangan Karanggayam, Surabaya, menyaksikan anak-anak muda nan kaya raya saat itu, para pemain Persebaya, berlatih dan bertanding. Selain Kelmi yang saat itu jurnalis Surabaya Post dan saya sebagai koresponden Tempo, gank kami antara lain: Amar Hamsyah dari tabloid olahraga Maestro yang kini ada di kantor Menpora, Billy Kompas yang kini jurnalis jagoan di KPK, Maruf El Rumi Jawa Pos yang kini di Koran Sindo dan rajin jadi komentator bola di MNC Group, serta Nanang Prianto Jawa Pos yang kini jadi Wapemred di medianya.
Selamat Jalan, Mas Panji…
Aktivis komunitas suporter sepakbola Indonesia berpulang di usia muda. Mewariskan semangat melawan ketidakberesan persepakbolaan Indonesia.

Amat kaget saat sepekan lalu mendapat kabar Panji Kartiko meninggal dunia. Ayah dua anak ini kini berada di peristirahatan abadi Tanah Kusir, Jakarta Selatan, setelah berjuang melawan penyakit lever. Sebuah pesan menyentuh diunggah di akun Facebook-nya 8 September lalu, foto bersama isteri dan dua puteranya, bertuliskan, “Semangat survival ini karena kalian…”
Saya mengenal Panji Kartiko sebagai seorang yang sangat mencintai sepakbola Indonesia. Perkenalan diawali saat memesan sebuah kaos bertuliskan ‘KORUPSSI’ sebagai simbol perlawanan pada PSSI era Nurdin Halid, lalu berlanjut interaksi di dunia media sosial. Sempat pula mengundang mantan Koordinator Pasoepati –kelompok suporter Solo- itu sebagai narasumber di dialog Kompas Petang Kompas TV, untuk topik ‘Mencari Solusi Kisruh Antar Suporter Sepakbola’.
Continue reading “Selamat Jalan, Mas Panji…”
Menjadi ‘Game Changer’ dalam Hidup
Perlu kita pikirkan, apakah kehadiran diri kita dalam tim member signifikansi tersendiri? Atau semuanya akan berjalan biasa seandainya kita tak ada. Atau, jangan-jangan eksistensi kita justru memperburuk situasi?
https://www.youtube.com/watch?v=B7e5WmNt0MA
Sudah satu jam pertandingan berjalan, tak ada satu pun percobaan pemain Liverpool ke arah gawang Jack Butland, kiper Stoke City, dalam laga perdana Liga Premier Minggu (9/8) lalu. Ambisi Kopites agar tim pinggir Kali Mersey itu setidaknya mampu membalaskan kekalahan 1-6 di laga penghujung musim lalu kian jauh di angan. Tak harus menang dengan margin lima gol, tapi cukup tiga poin yang sama, itu harapan para penggemar Liverpool di awal season 2015/2016.