
Continue reading “Check In: MNL, Mabuhay, Hari Pertama di Manila!”
"the future belongs to those who believe in the beauty of their dreams, masa depan adalah milik mereka yang percaya kepada keindahan mimpi-mimpinya.."
Continue reading “Check In: MNL, Mabuhay, Hari Pertama di Manila!”
Dalam tiga pekan, dua kali ke Kupang.
Takjub sekali melihat perkembangan kota ini. Provinsi ini. Tentu jauuuuh lebih berkembang dibanding saat kali pertama menginjakkan kaki di Pelabuhan Tenau, Juni 2001.
Hotel kelas bintang tiga ke atas makin banyak. Jaringan bioskop XXI dan Cinemaxx punya Lippo pun ada di sana. Sempat pula nonton ‘Joker’-nya Joaquin Phoenix di Transmart. “Orang jahat adalah orang baik yang tersakiti,” hehehehe…. Continue reading “Check In KOE: NTT, Nusa Tinggi Toleransi Nan Penuh Potensi”
Jangan mengaku pernah ke Gorontalo kalau belum plesir ke Pantai Olele. Inilah objek wisata yang meyimpan daya tarik berupa keindahan bawah lautnya nan memesona.
Pantai Olele terletak di Desa Olele, Kecamatan Kebila Bone, Kabupaten Bone Bolango, yang dapat ditempuh sekitar 20 kilometer dari Gorontalo. Demi menikmati segarnya alam Olele, kami berangkat dari pusat Kota Gorontalo sekitar pukul setengah tujuh pagi. Bermobil hampir satu jam, sampai juga di Olele, yang ada di bagian dari garis pantai Teluk Tomini ini.
Continue reading “Jalan-Jalan: Olala, Indahnya Pantai Olele!”
Jangan mengaku pernah ke Gorontalo kalau belum plesir ke Pantai Olele. Inilah obyek wisata yang meyimpan daya tarik berupa keindahan bawah lautnya nan memesona.
Pantai Olele terletak di Desa Olele, Kecamatan Kebila Bone, Kabupaten Bone Bolango, yang dapat ditempuh sekitar 20 kilometer dari Gorontalo. Demi menikmati segarnya alam Olele, kami berangkat dari pusat kota Gorontalo sekitar pukul setengah tujuh pagi. Bermobil hampir satu jam, sampai juga di Olele, yang ada di bagian dari garis pantai Teluk Tomini ini.
Ibarat belum sah ke Prancis kalau belum menyentuh tiang Eiffel, jangan mengaku ke Gorontalo kalau belum mampir ke Menara Keagungan Limboto yang terletak di tengah kota Limboto, Kabupaten Gorontalo. Menara yang didesain mirip dengan Menara Eiffel di Paris ini dibangun pada 2001 silam oleh Bupati Kabupaten Gorontalo, Ahmad Pakaya.
Menara yang juga disebut sebagai ‘Pakaya Tower’ ini setinggi 65 meter dan lebar 21 meter, memiliki lima lantai. Dari lantai kelima pengunjung dapat menikmati pemandangan Kabupaten Gorontalo dari ketinggian. Untuk sampai ke puncak menara, pengunjung harus melewai ratusan anak tangga, pasalnya fasilitas lift di menara tersebut, hanya mampu mencapai lantai ketiga. Continue reading “Jalan-jalan: Ada ‘Menara Eiffel’ di Gorontalo”
Selamat datang di Gorontalo, provinsi berjuluk ‘Bumi Serambi Madinah’, pemekaran dari Sulawesi Utara sejak 19 tahun silam.
Kata ‘Gorontalo’ berasal dari ‘Hulontalo’, kerajaan zaman dahulu yang juga berarti ‘Lembah Mulia’. Terletak di peninsula alias semenanjung, tak salah bila provinsi ini memiliki kekayaan alam nan indah luar biasa.
Continue reading “Check In: GTO, Gorontalo, Surga Tersembunyi di Utara Sulawesi”
Jangan Ngaku ke Kaltara kalau Belum Seruput Kopi Aseng. Budaya minum kopi nyaris merata tersebar di berbagai daerah seantero Indonesia. Dari Kopi Solong di Aceh, Warung Kopi Ake di Tanjungpandan Belitung, Warkop Asiang di Pontianak, dan berbagai tempat dengan kearifan lokal di penjuru negeri.
Prinsipnya, sebelum kerja, nongkrong ngopi dulu. Setelah kerja, sebelum pulang ke rumah, nongkrong ngopoi lagi. Setelah pulang, sebelum tidur, ngopi lagi sampil update isu terbaru. Ya politik, ekonomi, olahraga, sampai isu-isu rumah tangga. Continue reading “Indonesia Negeri Seribu Kedai Kopi…”
Di Tarakan, ada Warkop Indra alias Aseng yang jadi referensi nongkrong dari masa ke masa. Di kawasan Yos Sudarso, salah satu jalan utama di kota terpadat di Kalimantan Utara itu, berdiri warung kopi Indra atau masyarakat sering menyebutnya dengan Kedai Kopi Aseng.
Salam semangat untuk para wirausaha milenial di Kupang dan sekitarnya! Ayo kembangkan jiwa entrepreneurship pantang menyerah!
Dalam muhibah singkat kami ke Tarakan, kota paling padat di Kalimantan Utara, bersyukur sempat singgah ke Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan di pusat kota berpopulasi sekitar 300 ribu jiwa itu.
Kawasan konservasi seluas 22 hektar ini menjanjikan kesejukan di tengah panasnya kota. Kayu ulin menghampar sebagai jembatan mengunjungi sahabat-sahabat kita, nasalis larvatus, alias monyet hidung panjang yang menjadi ikon pariwisata Kota Tarakan. Continue reading “Jalan-Jalan ke Tarakan, Jangan Lupa ke Konservasi Bekantan”