CHECK IN: DPS
Selalu menyenangkan ke BaLi. Provinsi yang kerap diplesetkan sebagai ‘Banyak Libur’ ini masih jadi tulang punggung utama pariwisata Indonesia.
Kehidupan berjalan tenang. Menghormati perbedaan. Pluralisme dan toleransi terhadap penduduk asli maupun pendatang berjalan baik. Dan lihatlah, nuansa religiusnya itu terpancar saat masuk ATM di kawasan Kuta. Setiap mesin ATM, kecuali satu yang sedang ‘out of service’ masing-masing diberi bunga-bunga perlambang doa. Agar hari ini lancar, sehat, semua usaha dan transaksi berjalan sae. Continue reading “CHECK IN: DPS”
CHECK IN: BIK
Biak. Ini nama pulau di atas leher burung Papua yang masuk sebagai satu kabupaten di kawasan Teluk Cenderawasih. Nama bandaranya, Frans Kaisiepo, diambil dari pahlawan nasional yang jadi Gubernur Irian Barat 1964-1973. Anda pasti akrab dengan tokoh ini karena wajahnya ada di lembaran uang Rp 10 ribuan. Frans terlibat dalam Konferensi Malino 1946 mengenai pembentukan Republik Indonesia Serikat sebagai wakil dari Papua. Ia mengusulkan nama Irian, kata dalam Bahasa Biak, artinya ’tanah yang panas’. Belakangan, Bung Karno memanjangkan makna IRIAN sebagai ‘Ikut Republik Indonesia Anti Nederland’.
Continue reading “CHECK IN: BIK”
CHECK IN: SUB

CHECK IN: MLG

CHECK IN: UPG
Sejak melompat shifting dari media ke Kantor Staf Presiden, entah kenapa kok rasanya saya sering banget ke UPG, kode bandara penerbangan Sultan Hasanuddin.
Continue reading “CHECK IN: UPG”
Ambon, City of Music!
Tak sampai 24 jam di Ambon, tapi kenangan tentang Kota Manise, ‘The City of Music’ ini begitu menggelora. Tak beda dengan Paris, yang pernah saya injak hanya 17 jam, rasa syukur pernah hadir di Ambon menggelora. 
Semoga ini bukan kali pertama lalu terakhir singgah ke Maluku. Ambon -dan juga Paris- kami akan kembali ke sana. Bersama keluarga!
Kembali ke Mataram nan Tenteram
Setelah setahun berlalu, kemarin saya kembali injakkan kaki di Tanah Lombok, Nusa Tenggara Barat. Suasananya nyaman. Sambutan untuk turis menyapa sejak di Bandara Lombok Internasional, Praya, Lombok Tengah. Memang, Pulau Lombok menawarkan diri sebagai tempat wisata bagi para turis asing, yang bosan dengan keramaian Bali.

Jember, Kota Festival yang Kian Terkenal
Sudah lebih sepuluh tahun saya tak ke Jember.
Jember, kini berkembang amat pesat. Bahkan, kabupaten berpenduduk 2,3 juta jiwa ini layak disebut sebagai kota terbesar ketiga di Jawa Timur. Setelah Surabaya dan Malang, tentu saja. Dan tentu saja masih lebih besar daripada Kediri dan Madiun. Karena di Jember ada Universitas Negeri. Karena di Jember ada Stasiun Kereta Api -satu hal yang juga dimiliki Madiun dan Kediri, sih.
Manokwari, Kampung Tua yang Menarik Dikunjungi
Masa-masa Sekolah Dasar, saya mengenal nama Manokwari lewat klub sepakbola berjuluk ‘Hino Cofu’ alias Ular Putih. Nama-nama Adolf Kabo, Yonas Sawor, dan Elly Rumaropen begitu melegenda, saat tim berkostum hitam kuning asuhan Paul Cummings ini menembus final Divisi Utama Perserikatan 1986, sebelum ditaklukkan Persib Bandung di babak akhir.

Continue reading “Manokwari, Kampung Tua yang Menarik Dikunjungi”

